Nathalia Lyra

72 15 1
                                    

Kriingg...
Suara bel berdenting karena terdorong pintu. Seorang gadis dengan tas selempang dibahunya masuk kedalam sebuah perpustakaan umum yang menjadi tempatnya sehari-hari bekerja. Dia langsung saja masuk ke ruang ganti yang dikhususkan bagi para karyawan. Seperti di hari-hari sebelumnya, kegiatan pertama yang dia lakukan setelah mengganti pakaiannya adalah merapikan buku-buku yang belum sempat dia rapikan kemarin. Mungkin terdengar membosankan, akan tetapi dia sangat menikmati pekerjaannya tersebut.
"Lyra.. bisa kau kemari sebentar?" seseorang di sudut ruangan memanggil gadis tersebut yang ternyata bernama Lyra.
Lyra menoleh sebentar padanya, tanpa menunggu lama dia pun menghampiri seseorang tadi yang ternyata adalah atasannya. "iya bu.. Ada apa ya?" Lyra merasa heran karena tiba-tiba saja dirinya dipanggil oleh atasannya tersebut.
"Bagaimana dengan laporan pengunjung perpustakaan bulan kemarin? Apakah kau sudah menyelesaikannya?"
"Tentu saja bu, semuanya sudah aku kerjakan dengan sebaik mungkin." Lyra sangat bersemangat untuk menjawab pertanyaan atasannya tersebut.
"Kerja yang bagus. Sekarang lanjutkan pekerjaanmu." atasannya menyuruh Lyra kembali melanjutkan pekerjaannya.
Lyra, Nathalia Lyra. Seorang gadis pendiam yang sangat mencintai buku dan sejarah. Tak heran dia sangat betah bekerja di perpustakaan ini, perpustakaan yang menurut sebagian orang bukanlah tempat yang menarik sama sekali untuk dikunjungi. Lyra memiliki pandangan yang berbeda dengan orang-orang kebanyakan mengenai perpustakaan. Menurutnya perpustakaan adalah tempat dimana kita bisa mengelilingi dunia dengan imajinasi yang dapat membuat kita merasa berada di dimensi yang lain.
Namun, dibalik itu juga, perpustakaan merupakan tempat dimana masa kelamnya akan selalu terngiang olehnya.
***
"Lyr, kau mau ikut makan siang bersama kami ?" pertanyaan itu mengalihkan perhatian Lyra dari buku yang dibacanya untu sesaat. Dia mendapati dua teman kerjanya berada di pintu, menunggunya.
"Tidak terima kasih. Kalian pergi saja." Jawab Lyra dingin. Dia pun kembali fokus kepada bukunya. Kedua orang tadi pun segera pergi dari situ.
Itulah Nathalia Lyra, karena sifat pendiamnya, dia tidak mempunyai satu orang teman pun. Entahlah.. Apa yang dapat menyebabkan dia seperti itu. padahal sebelumnya dia adalah seorang yang sangat ramah pada siapapun. Mungkin saja kisah masa lalu yang sangat menyakitkan baginya lah yang menyebabkannya seperti itu.

The Foreign CountryWhere stories live. Discover now