Nama Baru, Tim Baru

2.2K 349 94
                                    

Awwww thank you so much for 1K votes gengs 😘😘😘😘😘

Saat Yoobin terlelap, semua penghuni memilih untuk berkumpul di ruang makan. Meski reaksi mereka biasa-biasa saja saat pemberitahuan tadi, namun dalam hati tentu mereka merasa sangat senang.

"Kan.. Sudah kuduga kalau bergabung di dorm ini mau berbuat apapun tidak akan gratis." Junhwi memang ekspresif, namun juga pengeluh.

Tapi dia benar juga, mereka semua mengiyakan. Karena dari lahirpun mereka tidak bisa merasakan kehidupan sebagaimana normalnya. Kecuali manusia kucing itu, dia baru mendapatkannya saat remaja.

"Lalu bagaimana? Apa yang harus kita lakukan?" Seungcheol membuka diskusi. "Kalian tahu? Ini kedengaran seperti film Mission Impossible."

Myungho mengerutkan kening. "Aku bahkan tak tahu film itu."

"Well, tentu saja kita akan berhasil melakukan misi ini. Maka judulnya harus diganti, Mission Possible."

"Terdengar jauh lebih baik." Soonyoung menyetujui Mingyu. Sepertinya ia yang paling semangat di antara yang lain. "Dan kurasa kita harus membuat nama untuk tim kita."

"Harus?" Junhwi menekankan kata tersebut. Seokmin berdeham, dan menatap Junhwi agar menurut saja.

"Yah.. Kita tak punya nama. Dengan apa orang akan memanggil kita nantinya? Dan.. Jihoon kau tidak apa-apa?"

Mereka langsung terpusat pada Jihoon yang sejak tadi melamun, atau mungkin memikirkan sesuatu.

"Kenapa kalian melihatku?"

"Kau memang pendiam tapi tak pernah sediam ini," ujar Soonyoung yakin.

"Sudahlah, lebih baik kita bahas nama tim kita." Seungcheol menyanggah.

"Bagaimana kalau Carrot?"

"Myungho, aku tahu kita tidak normal tapi bukan berarti kita wortel," ucap Wonwoo dengan sabar. Yang lain sepertinya tidak suka.

Myungho mendengus, kesal karena idenya tidak diterima.

"Mounteen! Bagaimana kalau Mounteen?" Soonyoung nyaris menggebrak meja.

Seokmin tak ingat kalau gadis jejadian yang terhitung 13 jam menjadi kekasihnya suka mengalami perubahan mood yang drastis. Tapi untung saja bukan bipolar dan masih terhitung normal. Bagaimana tidak? Beberapa jam lalu menyeramkan seperti setan karena Seokmin membobolnya terlalu ganas. Dan sekarang, bersikap seperti tak terjadi apapun.

"Mounteen itu bagus. Pokoknya Mounteen!"

Tiba-tiba empat di antara mereka seperti memiliki koneksi dalam otak, dan Seokmin memulai telepati mereka.

"Sudahlah kalian setuju saja dengannya." - Seokmin

"Menurutku Dazed juga bagus." - Junhwi

"Itu majalah, bodoh!" - Seungcheol

"Menurutmu apa yang membuatnya terpikirkan nama Mounteen? Kita bukan remaja, apalagi gunung." - Mingyu

"Mungkin karena dia memiliki gunung. Kau tidak ingat saat tadi Seokmin meremas-" - Junhwi

"BODOHBODOHBODOH" - Seungcheol

"Apa maksud kalian?" - Seokmin

"Halo, Tuan-tuan! Kenapa kalian terus saling bertatapan seperti itu? Bisa fokus sedikit? Wonwoo, Myungho, dan Jihoon saja yang mendengarku." Soonyoung mengerucutkan bibirnya, kemudian menjitak kepala Seokmin yang langsung terdiam.

Seokmin berdeham, kemudian menatap 3 wajah salah tingkah yang tadi bertelepati dengannya.

"Kalian berhutang penjelasan!" - Seokmin.

"Tadi Yoobin bilang Kim Namjoon akan mengadakan pesta di mansionnya dan mengundang orang secara asal. Jadi, lebih baik kita memikirkan cara untuk menjebaknya lewat pesta itu. Dua atau tiga orang dari kita setidaknya bisa menyusup dan menjadi undangan yang sebenarnya tak diundang."

Semua begitu terpukau, karena pertama kalinya Wonwoo, sang manusia es minim eskpresi berbicara sebanyak itu.

Soonyoung melirik Jihoon yang biasanya banyak ide menjadi luar biasa diam. Myungho juga menguap berkali-kali. Ia menghela nafas. Misi itu masih dua hari lagi, mereka masih punya cukup waktu untuk memikirkan strategi.

"Sepertinya kita bisa membicarakannya besok."

Konferensi meja persegi panjang dibubarkan. Namun ada yang aneh, Seungcheol, Junhwi, dan Mingyu tak bisa bangkit dari tempat mereka. Seokmin menatap mereka tajam.

"Kalian harus jelaskan padaku kenapa tadi Junhwi berkata aku meremas sesuatu." Seokmin berkata dengan menyeramkan. "Atau pantat kalian akan menempel di kursi sampai selamanya."

Mungkin dia lebih muda dari 3 orang di hadapannya, tapi tetap saja. Seokmin memiliki aura-aura penyihir yang tak jauh menakutkan dari film. Seungcheol saja sampai meneguk ludah kasar. Dia memang kuat, tapi takkan bisa bila dibandingkan dengan orang yang lebih ajaib.

"Baiklah, baiklah. Aku merekam kalian!" Junhwi mengangkat kedua tangannya dan menunduk, persis seperti murid yang dihukum gurunya.

Seokmin menaikkan alis. "Yang lain?"

"Aku hanya menonton, sungguh. Semua salah Junhwi," ujar Mingyu. Dulu Seokmin memang takut kepadanya karena ia vampir (yang bisa saja suatu saat menghisap darahnya). Namun sekarang keadaan telah berbanding terbalik.

"Aku sama dengan Mingyu. Kalau ada yang perlu disalahkan maka dia adalah orangnya." Seungcheol gemetaran menunjuk Junhwi.

Pasalnya sekarang Seokmin bangkit dari tempatnya dan memicingkan mata, dramatis sekali. Mereka bertiga berdoa dalam hati, khawatir jika tiba-tiba Seokmin melempar mereka sampai ke segitiga bermuda. Itu tak boleh terjadi (setidaknya untuk saat ini).

"Kau rekam pakai apa?"

"Itu.. Kamera sewaan. Tapi sudah kubuang."

BLING

Junhwi dan kawan-kawan membulatkan bibir ketika kamera yang sama dengan yang mereka lihat beberapa jam lalu sudah berada di depan mereka.

"Ada kan?"

"Eh, tapi itu sudah kuhapus."

"Bohong."

Junhwi melirik Seungcheol dan Mingyu meminta pertolongan, tapi mereka hanya mengangkat bahu dan menggeleng pasrah.

"Iya, iya, baiklah akan kuhapus astaga!" Seru Junhwi, melas sekali.

Seokmin duduk kembali, dengan tampang datar yang biasa hanya ditunjukkan oleh Wonwoo saja. "Itu tidak perlu."

"Heh?" Kali ini mereka bertiga berpandangan bingung.

Seokmin kemudian berdeham dan menyeringai. "Sebenarnya aku mau minta videonya."

.

.

Tbc...

AAAAAAAA AKU SENANG SEKALI MELIHAT JUMLAH VOTESNYA! SEKALI LAGI TERIMA KASIH SEMUANYA SUDAH SETIA MEMBACA, BERKOMENTAR, DAN MEMBERIKAN BINTANG UNTUK FIC GAJE INI.

Dan aku akan membuat satu sesi untuk kalian atas 1000 bintang ini. Yaitu, Q&A with 7 facts!

Q : bebas. Silahkan komentar di bagian ini. Akan dijawab di chap depan

Fact : tentang author(gr, siapa juga yg mau nanya ttg ku :) atau tentang FF ini. Isi di bagian ini ya. Akan dijabarkan di chap depan

Btw, aku masih ga bisa lepas dari bayang2 Cha Eunwoo :"))))

The Normal [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang