Invisible Jun & Cat Myungho

3.9K 465 82
                                    

Seokmin mendudukkan tubuhnya saat semua nyawanya sudah berkumpul. Layaknya manusia pada umumnya yang baru bangun tidur, ia menguap lebar, mengucek matanya, dan menggerakkan badannya ke samping kanan kiri karena ototnya terasa kaku setelah tidur berjam-jam. Dan saat ia membuka mata, pemandangan di depannya membuatnya hampir jantungan.

Itu teman sekamarnya, Kwon Soonyoung. Iya, si kelamin ganda yang tak tahu malu itu.

Tubuh langsingnya terbalut kaos yang kebesaran sehingga menampakkan bahu mulusnya, rambutnya dibiarkan tergerai dengan headband di sekeliling kepalanya, dan pahanya terekspos sempurna di depan mata Seokmin. Sukses membuat penonton menganga lebar bung.

"K-K-K-Kwon Soonyoung!" Lidah Seokmin terasa kaku dan keringat dingin mengucur di pelipisnya. Ia menunjuk-nunjuk Soonyoung dengan jarinya yang gemetaran. "Me-menurutmu apa yang k-k-kau lakukan?"

Soonyoung yang tadinya membelakangi Seokmin sekarang berbalik menghadapnya. Oh, masih beruntung dia memakai celana dalam.

"Oh, kau sudah bangun?" tanyanya polos. Seokmin memberi tatapan-menurutmu-aku-ini-tidur-sambil-berbicara-apa? Dan lagi, matanya masih tidak bisa lepas dari paha mulus itu.

"Aku lupa kalau aku sekarang punya teman sekamar." Soonyoung mengerucutkan bibirnya. Baju-baju berserakan dan menguar dari dalam lemari, termasuk pakaian dalam laki-laki dan perempuan juga. "Bantu aku mencari celana trainingku."

What the hell, batin Seokmin berteriak. Ia bangkit perlahan dan mendekati gadis itu, sekali lagi ia berseru dalam hati kalau apa yang ia lakukan murni untuk menolong Soonyoung. Jangan sampai ia hilang akal dengan melakukan hal tak senonoh di pagi hari.

"Memangnya celanamu bagaimana?" Seokmin berusaha tidak gugup.

Soonyoung berjongkok dan memunguti pakaiannya yang bergentayangan di lantai. "Yang hitam dengan garis-garis putih. Ada tali putih juga di depan pinggang."

"Celanamu ada di bak cucian," ucap Seokmin setelah beberapa detik berpikir.

Soonyoung mengerutkan kening. "Bagaimana kau tahu?"

Dan yang ditanya hanya menyengir. "Aku penyihir yang bisa 'melihat' juga."

"Aku lupa kalau kau penyihir." Soonyoung memiliki sebuah gagasan. "Itu celana kebanggaanku. Bisa kau membuatnya bersih secara kilat?"

Seokmin baru sadar kalau saat berjongkok dan membungkuk seperti itu Soonyoung kelihatan berkali lipat lebih seksi. Ia bahkan tak meladeni pertanyaan 'gadis' itu sama sekali. Oh, dan dia tidak memakai bra entah apa motivasinya.

Kerutan itu semakin dalam. Ia memungut sebuah celana jeans berwarna biru dan memakainya. Ia menggerutu. "Kau benar-benar mesum, ya!"

"Siapa suruh berpenampilan menggoda seperti itu?"

"Aku tidak menggoda!" Pipi Soonyoung memerah. "Aku masih belum terbiasa memiliki teman sekamar, ingat!"

Seokmin akhirnya menyerah. Ia memutuskan untuk membantu Soonyoung melipat bajunya yang berantakan. Tiba-tiba sebuah sinar menyelimuti Soonyoung dan ia pun berubah menjadi laki-laki, tapi dia terlihat biasa saja. Oh, pantas saja ia tidak memakai bra. Untuk bersiap-siap mungkin? Akan sangat aneh bukan bila saat ia bertransformasi tapi masih mengenakan baju perempuan.

"Apa kau kesusahan?" tanya Seokmin saat mereka selesai.

"Pada saat puber dulu, aku mengalami hal ini.." Soonyoung duduk di ranjangnya dan mengayun-ayunkan kakinya. "Itu benar-benar menyiksaku."

"Jadi.." Seokmin ikut duduk di ranjangnya, mereka saling berhadapan sekarang. "Bagaimana kau bisa disini?"

"Ibuku yang mengirimku kesini. Omong-omong aku adalah penghuni pertama, kemudian ada Junhwi dan Myungho yang bergabung bersamaan."

The Normal [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang