prolog

426 7 1
                                    

INDONESIA, 28 Oktober 2016

Author pov

Di sore hari yang hangat menandakan malam 'kan datang tak membuat seorang gadis berbaju abu-abu itu lelah berjalan pulang walaupun jam kerjanya sebagai OG di rumah sakit ELIZABETH telah usai.

Di sore hari yang hangat menandakan malam 'kan datang tak membuat seorang gadis berbaju abu-abu itu lelah berjalan pulang walaupun jam kerjanya sebagai OG di rumah sakit ELIZABETH telah usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan tiba tiba hujan mengguyur kota Jakarta dengan deras sehingga membuat gadis yang bernama ARTHAYA CALULA dan bisa dipanggil LULA itu pun berteduh di bawah pohon tepi jalan raya.

Dan tiba tiba hujan mengguyur kota Jakarta dengan deras sehingga membuat gadis yang bernama ARTHAYA CALULA dan bisa dipanggil LULA itu pun berteduh di bawah pohon tepi jalan raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARTHAYA pov

Oh tidak! Kenapa kau datang saat aku ingin segera pulang. Menyusahkan saja. Inilah saat-saat yang 'ku benci, saat sesuatu menghalang tempat tujuan ku. Oh, Tuhan! apakah aku masih kuat menunggu hujan sederas ini mereda? Dan, hal terakhir yang aku bisa lakukan hanyalah menunggu kalau begini.

10 menit...

15 menit...

20 menit...

Kenapa lama sekali redanya? Tanyaku dalam hati. Berteduh di bawah pohon pinggir jalan seorang diri. Pasti aku terlihat sebagai penunggu pohon ini. Andaikan ada pemandangan yang indah pasti menyenangkan, Ya andaikan saja.

"OH, NO!" Bajuku terkena jipratan air genangan. Dasar mobil sok keren. Udah tahu jalannya berlubang masih aja ngebut.

"Woi! Dasar mobil somplak! Gak tahu apa disini ada orang?!" teriakku pada mobil sport berwarna merah itu yang baru saja lewat di sampingku tanpa melihat lubang besar di jalanan.

EEH! Mobilnya berhenti pula! Mampus nih, mana tu orang kayaknya tajir banget lagi! Batinku mendumeli kesalahanku sendiri.

Dan, yang keluar ternyata cowok ganteng, sumpah nih cowok atau pangeran turun dari khayangan sih? Kok ganteng banget. Tanyaku sendiri dalam hati dan tanpa kusadari bahwa aku memandangnya sedari tadi, tanpa memindahkan mataku darinya. Pakaiannya, gila berjas coy! Stylenya gak kuno. Berdesain sangat modis, kemeja dalam berwarna abu-abu muda sedangkan warna jas dan bawahannya berwarna senada, abu-abu. Astaga, sepertinya tuh cowok punya magnet sampai aku gak bisa mengalihkan pandangan darinya.

May Be I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang