Ana membuka matanya. Diliriknya jam yang berada diatas nakas menunjukkan pukul setengah 5 pagi. Pikirannya sibuk memikirkan keadaan Radit dirumah sakit. Untungnya, sekarang hari minggu. Jadi, ia berencana akan menengok Radit jam 9 pagi nanti.
Kaki Ana melangkah ke kamar mandi. Ana segera mengambil wudhu dan melaksanakan shalat subuh.
*****
Seusai sarapan, Ana segera pergi ke toko buah. Toko buah itu memang sengaja dibuka pagi, mulai buka pukul 7 pagi dan tutup jam 5 sore. Ana membeli 2 ikat anggur, Apel, dan beberapa buah lainnya. Setelah itu, ia langsung menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Ana menuju ke ruang rawat inap tempat dimana Radit dirawat. Kemarin, Radit sudah dipindahkan ke ruang inap karena sudah mulai membaik tetapi masih belum sepenuhnya pulih. Ana mengetok pintunya terlebih dahulu. Muncullah Andre yang kelihatannya habis bangun tidur. Rambutnya acak acak an, dan matanya masih belum terbuka seluruhnya.
"Eh, Ana masuk aja dulu" kata Andre dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Gue gapapa masuk nih? Gak ganggu kan?" tanya Ana
"Gapapa. Santai aja kali." kata Andre seraya membukakan pintuAna masuk ke ruang dimana Radit dirawat. Tubuh Radit masih terkulai lemas. Ana pun berjalan mendekati Radit
"Hai Dit, gimana kondisi lo sekarang?" tanya Ana
Radit tersenyum tipis
"Sudah mulai membaik, meskipun masih agak sakit" jawab Radit
"Nih, ada buah buah an tadi gue barusan beli" ucap Ana sambil menyodorkan sekantung buah yang di belinya tadi."Wah, makasih ya Na. Gak ngerepotin kan?" tanya Radit
"Nggak kok, sekalian aja bagi sama Andre" kata AnaMerasa namanya disebut Ana tadi, Andre langsung menoleh dan segera mengambil pisau untuk mengupas buah.
"Rejeki anak sholeh." kata Andre sambil nyengir lebar
Ana terkekeh, lalu ia duduk di sofa yang berada di kamar tersebut. Lalu Ana mengambil ponsel di saku celananya. Tangan nya mencari cari kontak Fira. Kemudian Ana mengirim pesan
Ana: Lo dimana? Kerumah sakit sekarang gih jengukin Radit. gue tunggu
Tak lama Fira membalas
Fira: OTW beb.
25 menit kemudian, Ana masih menunggu sahabat nya itu . Bosan menunggu Fira yang tak kunjung datang, Ana berniat memposting salah satu fotonya di Instagram. Ana bingung mau pasang caption apa.Lalu mata Ana beralih memperhatikan sosok Radit yang sedang tersenyum lebar karena ulah Andre yang konyol. Melihatnya tersenyum, sudah membuat Ana senang.
Terlintas dipikirannya, jari jemari nya mengetik 'Senyummu, mengalihkan duniaku.' Tak sampai 1 menit, post nya sudah mendapat 20 like.
Seseorang diluar sana sedang mengetok pintu kamar dimana Radit dirawat. Saat Andre hendak berdiri membukakan pintu, Ana langsung berdiri
"Biar gue aja yang buka in pintunya" kata Ana
Andre mengangguk dan duduk kembali.
Tangan Ana membuka knop pintu. Muncullah Fira yang membawa kantung plastik berisi makanan bersama Vino.
"Eh, ada kalian. Kuy, masuk" kata Ana
Fira dan Vino masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Ohya, gue tadi beliin lo sarapan. Dimakan ya, biar bisa sembuh, biar bisa masuk sekolah lagi" kata Vino
"Ih, bahasa lu sok care banget" kata Andre sambil bergidik geli
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasiamu
Teen FictionCuma bisa memandangnya dari jauh. Menyayangi nya dari jauh. Diam diam mengaguminya. Don't copy my story ☺ Penulis masih Amatir, jadi mohon maaf jika ada kata yang tidak dipahami/ typo bertebaran dan penggunaan bahasa kurang tepat.