#Road2RCSC: Alkahest

308 30 1
                                    

Hola, dan selamat datang lagi di #Road2RCSC ehehehehe. Sekadar pengumuman bagi yang penasaran (mungkin enggak ada, aku sadar betul kok ;-;), semua konten bonus Myth Jumpers ini nanti akan kupisah jadi Work sendiri, kok. Jadi, setelah Storm Chasers terbit, Myth Jumpers akan kembali jadi bersih dengan hanya berisi Kata Pengantar, Dedikasi, seluruh ceritanya, dan Curhat & Ucapan Terima Kasih di akhir.

Mungkin aku akan tetap mempertahankan selipan (1K!), tetapi Minigame ONAT akan kupindah ke RCMJ Bonus Contents. Akan kubelokkan pembaca-pembaca baru Myth Jumpers ke sana nanti, hohoho.

Oke! Bahasan kali ini sangat pendek. Sumpah, sangat pendek.

Dan untuk bahasan kali ini, aku masih akan mengungkit soal alkimia.

Buset dah Fi kagak capek apa lu.

Percayalah, aku mengetik ini jam setengah dua pagi.

Berhubung aku sudah membahas soal alkimia itu sendiri di part kemarin, dan memang ada banyak sekali yang bisa dibahas soal batu filsuf, jadi part kemarin relatif panjang. Terutama karena batu filsuf itu sendiri sangat integral dalam dunia alkimia—tidak mungkin membahas hanya salah satunya saja. Jika bicara soal alkimia, pasti mau tidak mau akan membahas soal kerja besar mereka, alias magnum opus.

Dan jika bicara soal alchemical magnum opus, mau tidak mau pasti jadi bicara soal batu filsuf.

Sayangnya, saking integralnya dua bahasan itu, jika aku membahas apa-apa lagi soal alkimia, pasti jadinya sangat pendek.

Serius. Contohnya sekarang.

Yah, sekadar untuk menghibur diri, paling tidak ini adalah part bonus terakhir yang akan membahas soal alkimia. Hehe.

Jadi, apa bahasan kali ini?

Kali ini, aku mau bicara sedikit soal alkahest.

Alkahest itu apa?

Fun fact: tidak diketahui etimologi (asal kata) yang pasti untuk alkahest. Kemungkinan, istilah alkahest ini diciptakan oleh Paracelsus, seorang alkemis, sesuai dengan nada banyak hal dalam alkimia yang dimodelkan dari bahasa Arab, seperti alkali, alcohol, atau elixir.

Lalu, alkahest sendiri itu apa?

Sederhananya begini: alkahest adalah universal solvent yang dipercayai oleh alkimia.

Universal solvent, terjemahannya adalah pelarut universal.

Jadi, alkahest adalah pelarut universal yang dipercayai oleh alkimia.

Garisbawahi dipercayai.

Pelarut universal itu gimana, Fi?

Kalem.

Pernah lihat tablet vitamin C yang dimasukkan ke dalam segelas air?

Tablet itu perlahan mengecil, menipis, dan menghilang, bercampur dengan airnya.

Tablet itu larut.

Nah, kira-kira seperti itu: pelarut universal di sini artinya zat ini bisa melarutkan segalanya.

Dalam ilmu kimia modern, yang biasanya dianggap sebagai universal solvent adalah air. Nyaris segala hal bisa dilarutkan dengan air.

Alkahest kurang-lebih seperti itu—bedanya, dia lebih kuat lagi dari air.

Misalnya, air tidak bisa melarutkan emas.

Namun, ada zat yang bisa melarutkan emas—namanya aqua regia, atau air raja. Para alkemis sudah menemukan zat ini dari sejak abad 14. Perlambangnya yang paling umum adalah dalam bentuk gambar seekor rubah memangsa seekor ayam di dekat seekor naga—ayam di sini melambangkan matahari, yang sendirinya dalam alkimia melambangkan emas. Jadi, cukup jelas, rubah yang memangsa ayam menggambarkan aqua regia melarutkan emas.

Myth Jumpers: Bonus ContentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang