1

112 6 3
                                    

Diusapnya cairan bening itu dengan perlahan dan saat sudah ada di luar rumah, Cinta mengendarai mobilnya, Meskipun orangtuanya sudah melarang dia untuk tidak menyetir sendirian, mungkin itu bentuk perhatian kecil yang orangtuanya berikan kepadanya, tapi Cinta selalu membantah larangan itu.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, bahkan airmatanya belum juga berhenti sedari tadi meninggalkan rumah yang selama ini di tinggalinya bahkan ia tumbuh di rumah itu dan besar dengan Kasih sayang yang berbeda dengan kembaranya,  Ya ia kembar bahkan identik hanya saja yang membedakan bola mata yang Indah bahkan mungkin hanya mereka berdua saja yang di karuniai bola mata yang Indah.

Namanya Cinta Suci Baskara anak dari sepasang suami istri bernama Denaya Lee dan  Putra Baskara, ia lahir hanya berbeda lima belas menit dari kembaranya bernama Indah Suci Baskara, ya dia adik kesayangan bahkan belahan jiwa Cinta ,Cinta rella Kasih sayang untuk ia di berikan seutuhnya kepada kembaranya tersebut..

Di usia yang hampir menginjak dua puluh tiga tahun ia sudah berjuang sendiri dengan mengandalkan bakat berbisnisnya yang di turunkan oleh sang Ayah tercinta, ia membuka cafe yang sudah di dirikan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas dan bahkan Orangtuanya tidak tau bahwa anaknya memiliki usaha  tersebut, dan ya Cinta tidak ingin menyusahkan kedua orangtuanya tersebut dan ia memenuhi kebutuhan remaja hingga saat ini dengan jeri payah dan keringat dia.

Setelah mendengar pernyataan yang pahit dari mulut kedua Orangtuanya bahkan ia tak habis fikir apa yang salah dengan dirinya sehingga mereka tega melakukan ini padanya, ia akan di jodohkan demi perusahaan agar tidak bangkrut? Orangtuanya menjual dia kepada rekan bisnisnya dan bahkan ia tidak tau siapa yang akan di jodohkan dengan dirinya, apakah lelaki itu baik? Apakah dia tidak akan menyakitinya kelak membina rumah tangga?  bayangan akan calon suaminya tersebut memenuhi otak kecil yang cantik itu.

Cinta menepikan mobilnya yang ia bawa secara diam-diam di pinggir jalan yang lumayan sepi, ia menangis teramat pilu bahkan jika orang luar mendengarkan tangisan pilu tersebut akan tersentuh dengan isakan yang lolos dari bibir kecil itu,  dengan bahu bergetar ia bergumam "Kenapa? Kenapa kalian setega ini,  apakah tidak ada cara lain sehingga kalian memutuskan sepihak seperti ini?." gumam isakan yang masih terdengar pilu.

Selama hampir satu jam ia tetap pada posisi bahu bergetar dan tangis lirih yang masih terdengar di penjuru mobil yang ia naiki, ia berhenti terisak dan mulai memasukkan gigi pada mobil agar mobil tersebut berjalan,  dengan kepala pening ia mengendarai mobil dengan pelan bahkan pandangannya mulai mengabur, dengan susah payah ia tetap memfokuskan pandangan ke jalan agar kecelakaan tidak terjadi.

Di rasa kepalanya berdenyut semakin keras ia menepikan mobil yang ia tumpani, ia menundukan kepala di kemudi mobil dengan setengah meringis dan tak lama kemudian kesadarannya hilang bahkan ia tidak tau akan bahaya di luar yang mengintai ia dari kejauhan...

Bersambung...

LOHALO..
MAAF BARU UPDATE NIHH
JANGAN LUPA VOTE COMEN YAA..
MAAF TYPO BERTEBARAN^^

Cinta & ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang