2.Nama gue Aria

153 54 12
                                    

Sekitar 2 Jam an mereka pun sampai di penginapan karna keadaan jalan yang macet. Semua siswa sudah ke kamarnya kecuali mereka ber 6 dan 2 guru yang mendampingi mereka.

"Oke ini kamar kalian ya anak anak, untuk kasurnya kalian bisa pilih sendiri asal cewe cowo jangan se kasur ya!. Prepare dan rapihkan barang-barang kalian, setelah itu pergi ke ruang makan karna kalian belom makan." Ujar Pa Hadyan yang sambil membukakan pintu kamar.

"Sann gue tidur sama lo yaa pliss, gue takut sendiri di kasur." Anata memohon sambil menunduk kepada Sandi.

"Tapi gue udah sama Gita gimana dong.."

"Udah gapapa gue sendiri aja,udah biasa juga." Gita tersenyum. Gita mengerti kalo Anata emang penakut,dan juga dia 'sedikit' manja tapi walaupun begitu Anata lah yang paling pengertian diantara mereka bertiga.

Sementara itu Aria, Aldo dan Raka memilih untuk sekasur bertiga. Katanya sih meningkatkan ke solidaritasan. Ya karna mereka sudah bersahabat kurang lebih 10 tahun.

Mereka mandi bergantian. Kamar mandi cewek dan cowok berpisah. Bedanya kamar mandi cewe ada kaca panjang fullbody karna berdandan adalah salah satu kriteria cewe.

"Nat gue pake ini aja kali ya?soalnya gue cuma bawa baju tidur sepasang buat besok atau ga lusa." Sandi menunjukkan tanktop berwarna hitamnya dan rok celana 3/4bermotif pohon palem.

"Cocok ko san, langsung keluar yu kasian si Gita nungguin sendiri."
Sandi yang mengenakan tanktop dan celana rok dengan rambutnya yang dikuncir setengah dan Anata yang memakai sweatshirt dan celana diatas lutus dengan rambut yang di bentuk seperti 'bun' pun keluar dari kamar mandi.

"Lama amat sih ngapain aja lo berdua di dalem?Jangan - jangan lo berdua les..-"Gita mengeraskan suaranya dengan mimik muka nyebelin yang sok sok an polos.

"Sssttt.. heh lo apa apa an sih. Ya biasalah didalem urusan cewe." Sandi menutup mulut Gita sambil memelototinya.

"Yaelah emang nya gue bukan cewe."Gita memasang wajah sinis , Anata dan Sandi hanya tertawa melihat wajah Gita yang seperti orang kehilangan arah. Sementara itu Gita mengenakan kaos jumpsuit untuk tidur nya dan rambut yang di kuncir kuda.

Sandi,Gita dan Anata yang baru datang ke ruang makan langsung dikejutkan oleh sepetan dari mulut seorang lelaki.

"Lama amat sih jadi cewe." Aria menyendokkan makanan yang ada didepannya.

"Biasalah namanya juga cewe banyak bacot nya." Aldo tersenyum sinis tapi senyum nya lenyap saat Gita menatap Aldo hati-hati.

Raka hanya diam saja mentertawakan sikap kedua sahabatnya, karna Raka lah yang paling mending dan paling ngerti apa itu cewe di antara mereka.

"Kalian mau gue hajar Hah?!Rasain aja kalian kalo tiba-tiba lo semua jadi waria, WANITA PRIA." Gita mengepalkan tangannya dan melipatnya diantara dada dan perut.

"Udah git cowo watados kaya mereka gausah diladenin, bayangin aja yang ngomong monyet-monyet ga waras." Sandi menepuk-nepuk pundak Gita.
Aria dan Aldo hanya menyorakkan mereka, lagian cewe-cewe telat juga nungguin Sandi yang kakinya kena beling gabisa jalan bebas.

Di meja makan sudah ada 6 orang di sisi kanan dan sisi kiri.
Keheningan diantara mereka terpecahkan .

"Muka lo familiar banget sih." Aria memerhatikan muka Sandi dari ujung dahi sampe ujung dagu.

Let It FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang