1.Rules

238 63 14
                                    

Aku melangkah maju memasuki bandara dengan 2 koper yang ku seret di lantai. Hari ini tepatnya tanggal 28 Maret 2015 aku dan sekolah ku study tour ke Bali. Aku memasuki pesawat dan langsung menempati kursi yang sudah tersedia. Di barisan kanan terdapat 3 kursi berjajar ke pinggir dan di sebelah kiri terdapat 2 kursi yang berjajar kepinggir juga. Aku menempati barisan kanan bersama 2 sahabat ku yaitu Gita dan Anata.

"Sann gue di ujung deket jendela dong."Gita menghalagi tubuhku yang hendak duduk.

"yaudah gue di tengah aja deh." Dengan pasrah aku mengalah dan langsung duduk di antara Anata dan Gita.

Perjalanan ke Bali tidak terlalu lama, hanya memakan sekitar 2-3 jam diperjalanan.

Duk..duk..duk..

Aku terbangun dari tidur ku karna ada yang menendang kursi ku dari belakang.

"Aduh siapa sih ganggu gue tidur aja." Sandi menoleh ke belakang dengan wajah kejam yang megartikan dia sedang kesal.

"Ngapain lo liat liat ke belakang, masalah?." Cowo itu langsung membaca buku nya lagi, yap itu adalah Aria.

"Nyolot banget sih lo,jelas-jelas lo yang salah. Ngapain make nendang-nendang kursi gue." Sandi menggeram kesal.

"Ya sorry gue gasengaja, lo juga nyantai aja kali."
Sandi hanya bisa berbalik dan kembali ke posisi duduknya dengan emosi yang meluap-luap.

Siapa sih tu cowo,untung aja gue bisa nahan emosi, kalo ga udah gue cakar kali tu muka. Nyebelin abis, Batin Sandi.

"Kenapa San?." Suara Anata tiba-tiba terdengar di telinga, menyadarkan ku dari lamunan.

"Gatau tuh cowo yang dibelakang main nendang-nendang kursi gue. Kenal aja kagak." Sandi kembali mengepal kan tangannya dan menampakkan wajah kesalnya.

"Yaudah kali San gitu doang..sabar aja kali." Anata menepuk-nepuk bahu Sandi dan menyender di bahu Sandi.
Untung ada Anata yang bisa buat gue tenang, tuh dia ke sahabat aja udah anget apa lagi ke pacar ckck.

2 Jam berlalu, Pesawat Bintang Air sudah tiba di Ngurah Rai International Airport atau tepatnya di Bali. Gue dan 2 sahabat gue bersiap-siap untuk turun dari pesawat. Beruntungnya gue karna gue berhasil selamat dari awan awan yang menyeramkan di tengah jalan tadi.

Gue, Anata dan Gita ngambil koper dan langsung berjalan ke depan bandara berkumpul dengan rombongan sekolah.

"Eh katanya kita bukan nginep di hotel ya?." tanya Sandi bingung.

"Iya gue juga dengernya gitu. Katanya mah ntar ada satu ruangan, dalam ruangan itu ada 2 kamar mandi dan 5 kasur gitu. Dan katanya dalem satu ruangan itu ada 2 guru dan kamarnya juga disatuin cewe cowo." Jelas Gita sambil mengingat-ngingat apa yang dia lihat di kertas format.

"What?! Ntar kalo terjadi apa apa gimana? Kalo misalnya cowonya itu..mesum gimana? Anjir gue ogah banget dah." Sandi mengetok-ngetok kepalanya tanda amit-amit.

"Ya engga lah San mana mungkin lagian kan ada gurunya juga. Tapi gatau deh katanya itu kan rahasia, kita gaboleh tau yang liat juga cuma nyokap bokap kita doang ye ga. Lagian nyokap bokap kita setuju jadi gaakan kenapa-napa lah." Gita memasang wajah songong sambil menaikkan salah satu alisnya.

Sandi dan Anata hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Gita.
Rombongan SMA Permata Bumi pun memasuki 5 bis yang sudah menunggu dari 30 menit yang lalu.
Tempat pertama yang mau dikunjungi bukan penginapan tapi Pura Luhur Uluwatu.

"Anjir gila berapa derajat sih ini,panas banget andai mening gue diem aja di bis ngadem daripada di panggang disini." Omelan Gita yang sambil mengipas-ngipas wajahnya membuat Sandi dan Anata tertawa karna baru pertama kali ini seorang Gita yang tomboy ngeluh karna kepanasan.

Let It FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang