Chapter 4

383 41 0
                                    

Di ruang perawatan agensi...

Hikaru terbangun. Seorang gadis disampingnya sedang merawatnya.

"Dimana aku?"

"Kau ada di ruang perawatan agensi. Namaku Yosano." Wanita itu menjawab dingin.

Tak jauh darinya, Dazai duduk dengan senyum yang sangat lebar.

"Hai, Hikaru chan."

"Aku mau pulang!" Jerit Hikaru.

Yosano menoleh ke Dazai.

"Dazai, tolong iringi dia"

"Baiklah. Mari, putri Hikaru." Dazai mengulurkan tangannya dengan wajah tampan yang dibuat-buat.

Atsushi jadi jijik melihatnya.

"Kenapa harus diiringi? Aku bisa jalan sendiri."

"Yah, kau ini sangat licik. Kami harus mengintrogasimu sebelum kau pergi. Dan untuk berjaga-jaga, aku akan memelukmu lagi, oke?" Dazai tersenyum nakal.

"Ba.. Baiklah"

"Yeayy!! Akhirnya, kesempatan ketiga, Kunikida kun! Aku bisa membayangkan bunuh diri ganda bersamanya di bawah sinar rembulan, terhanyut dalam sungai!!" Dazai mengguncang tubuh Kunikida. Kunikida memukul kepala Dazai lalu berujar,

"Kau hanya perlu mengawasinya dari belakang!"

'Kesempatan Dazai san hilang, tuh.' Gumam Atsushi.

Hikaru dinawa ke kantor agensi untuk menjawab beberapa pertanyaan. Ia duduk di kursi dengan Dazai di belakangnya.

"Bagaimana kau melakukan itu semua? Bahkan tak ada bekas luka. Yang ada cuma sakit." Tanya Atsushi.

"Aku dapat mengendalikan seseorang. Agar terlihat lebih jelas, aku dapat memunculkan barang yang ku inginkan, tapi, saat aku telah melakukan pengendalian."

"Jadi, kau mengendalikan Rampo dan semuanya?" Tanya Dazai.

"Ya, karena aku ini mantan pesulap, aku harus mengetahui semuanya. Aku mulai memata-matai kalian sejak 2 minggu yang lalu."

Atsushi berwajah serius.

"Apa yang kau inginkan?"

"Menghancurkan agensi. Pertama, aku harus kabur dulu."

Hikaru tiba-tiba berdiri dan memeluk Dazai hingga terjatuh. Dazai sangat terkejut sampai ia tak bisa berkata maupun melakukan apapun.

"Bakat.. Pengendalian!"

Sebuah kartu tertempel di tubuh Dazai. Dengan lincah, Hikaru melompat. Atsushi ingim mengejarnya, tapi ua tak bisa bergerak karena ia juga dikendalikan.

"Aku akan kambali, harimau!"

Hikaru menghilang beserta pengaruh bakatnya.

"Dazai san, apa kau tak apa?" Tanya Atsushi.

"Tanpa terduga, aku melakukan kesempatan ketiga."

Ketua memerintahkan Dazai, Atsushi, dan Kenji untuk mencari gadis itu.

"Bagaimana cara kita menemukan gadis itu?" Tanya Atsushi.

"Kita berpencar saja. Dia bisa dimana saja, kan?" Ujar Dazai.

'Bilang saja mau mendapat kesempatan tanpa diketahui lagi' gumam Atsushi.

"Aku akan mencari di gang-gang kota. Sisanya, terserah kalian." Ujar Kenji pergi dengan santainya.

"Baiklah, Atsushi kun. Mari ke perumahan." Kata Dazai.

"Mengapa kita ke sana?" Tanya Atsushi bingung.

"Kemarin, dia bilang dial mau pulang. Kemungkinan besar dia pergi ke daerah perumahan atau apartemen. Kita hanya bisa menebak saja, kan?"

"Ba..baiklah"

Dazai dan Atsushi pergi ke sebuah apartemen terdekat.

"Konnichiwa." Sapa Dazai.

"Oi, konnichiwa. Kalian dari agensi, kan?" Penjaga itu tersenyum hangat.

"Apa di apartemen ini ada gadis bernama Hikaru?" Atsushi angkat bicara. Nalurinya mengatakan bahwa tidak mungkin gadis itu berada di sini.

"Ya, ada. Di lantai 3 no.7"

"Oh,, terima kasih. Ayo, Atsushi kun"

Mereka berdua segera menuju lantai 3 dengan lift. Saat pintu lift terbuka, Hikaru berada tepat di depan mereka berdua. Dazai dan Atsushi begitu terkejut, tapi tak ada pergerakan. Hikaru terlihat sedih tanpa menyadari Dazai berada tepat di belakangnya.

"Dazai san bagaimana ini?" bisik Atsushi

"Aku juga tidak tau, Atsushi kun."

Hikaru menjatuhkan seluruh barang yang ia pegang. Ia mulai mengambilnya dengan lemas. Dazai dan Atsushi pun membantunya. Saat lift berada di lantai satu, ia segera lari meninggalkan kedua lelaki itu. Barang-barang tadi pun hilang.

"A..apa itu? Ta..tadi.."

"Ini tipuan, ayo kejar dia!" Dazai berlari dengan semangat.

Hikaru tetap berlari dengan Dazai di belakangnya. Ia menerobos lampu lalu lintas, beruntung tak ada mobil yang lewat. Dazai terjaebak di tengah jalan raya yang dipenuhi mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Atsushi kun, kejar wanita itu!" Teriak Dazai.

Sebuah truk melaju ke arah Dazai. Ia tak dapat menghindar.

"Inilah cara yang paling hebat untuk bunuh diri!" Seru Dazai.

Atsushi sangat terkejut.

"Bakat.. Pengendalian!"

Truk itu berhenti tepat di depan Dazai. Hikaru mengendalikan truk itu agar tak menabrak Dazai. Setelah itu, Hikaru berlari menjauh.

Atsushi menyeret Dazai yang tertawa sambil memuji Hikaru dengan suara keras.

"Oh, Kenji!"

"Atsushi kun, kau sudah menemukan Hikaru?" Tanya Kenji.

"Dia berhasil kabur." Atsushi menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kenji tersenyum.

"Aku mendapatkan informasi tentangnya. Kita bicarakan di kantor saja. Dan.. Ada apa dengan Dazai san?"

"Dia kehilangan kesempatan ke empatnya."
.
.
.
Wah.. Selesai juga chapter 4 nya. Sudah panjang belum? Udah dulu yaa.. Authornya capek><
Ditunggu vote + komennya.
Arigatou~

Oh iya selanjutnya ada informasi tentang Hikaru lho, penasaran? Langsung saja ke chapter berikutnya...

Dazai Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang