Chapter 2

505 48 4
                                    

Di kantor agensi..

Perempuan itu tertidur lelap. Dazai masih menatap perempuan itu. Beribu-ribu pertanyaan ada dalam pikiran Dazai 'Siapa wanita itu? Mengapa dia bisa tau namaku? Apa dia berasal dari mafia?' dan sebagainya. Kunikida memukul kepala Dazai dan berkata,

"Karena kau adalah detektif, bodoh!!"

"Jadi.. Aku sangat terkenal, bukan? Aku adalah satu-satunya lelaki yang paling berbeda di dunia ini! Aku tampan, pintar, romantis, keren, dan suka melakukan bunuh diri ganda bersama wanita cantik seperti dia!!"

"Kita harus mencari identitasnya. Mungkin dia berasal dari mafia atau sesuatu sepertinya." Kata Yosano.

Atsushi melihat Rampo. Tanizaki berkata,

"Rampo san, bisakah kamu membantu kami?"

"Aku tidak bisa. Dia tidak penting bagiku. Aku akan pergi ke asrama sekarang."

Tiba-tiba, Dazai mendekat ke Rampo lalu memeluknya.

"Rampo san, aku akan melakukan apapun yang kau katakan. Memberikanmu apa yang kau mau. Jadi.. Tolong beritahu siapa namanya."

"Dazai kun, lepaskan aku! Jangan menyentuhku!"

"Aku akan tetap menyentuh mu bahkan mencium mu jika kau tidak memberitahu siapa namanya."

"Oke, oke, aku akan melakukannya!"

Dazai sangat senang sampai menggoyangkan bahunya Atsushi.

"Oke! Namanya adalah.."

"Hikaru."

"Hi..karu?"

Semuanya menoleh. Gadis itu terbangun dari tidurnya.

"Namaku Hikaru Azane. Aku mau pulang." Katanya dengan tatapan datar.

Dazai semakin mendekat. Kunikida menahannya.

"Darimana kamu berasal?"

"Aku dari guild. Aku tau jika aku membunuh diriku sendiri di sungai, Dazai akan datang lalu membawaku ke sini." Ucapnya.

Semuanya terdiam dan melihat perempuan itu sebagai ancaman.

"Kembalikan aku ke rumah, Rampo senpai"

"APAA??!!" Semuanya terkejut.

Hikaru tersenyum licik. Rampo pun berkata,

"Dia adalah adikku, atau lebih tepatnya sepupuku. Bagaimana kabarmu Hikaru?"

"Baik-baik saja."

"Whoaa.. Sekarang aku bisa menemuimu kapanpun!" Kata Dazai.

"Tentu saja, itu kelihatan mudah bagimu."

Atsushi berfikir. "Apa yang dia maksud?"

Tepatnya, Kunikida menyerah. Dengan darah di jidat, semuanya kaget.

"Kapan dia melakukan itu? Siapa dia?" Kata Atsushi.

"Sebenarnya aku ini pesulap"

Hikaru melempar kartunya. Semuanya berlindung diri. Hikaru hanya melakukan trik kecil.

"Dazai san, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Atsushi.

"Atsushi kun, mendekatlah ke dia. Sekarang!" Dazai mendorong Atsushi.

"Dazai san, apa kau gila?" Kata Yosano.

"Dia bisa mati." Tanizaki cemas.

"Ini hanya trik. Apapun yang terjadi di sini hanyalah sebuah trik! dan Rampo, dia dikendalikan olehnya. Apapun yang rampo katakan tadi itu semua bohong" Dazai menjelaskan.

Hikaru tertawa. Tapi, kemudian dia jatuh lalu tak sadarkan diri.

Wahhh.. Akhirnya chapter 2 selesaii. Terlalu sedikit ya? Baiklah, chapter 3 akan ku panjangi lagi ceritanya nyahaha><
Jangan lupa vote + komen
Arigatou~

Dazai Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang