Chapter 7

319 34 0
                                    

Setengah jam kemudian..

"Hm, Kunikida kun, kau ini tidak becus ya." ledek Dazai.

"Apa?! Bangsat! Kau kira kau ini siapa?!" bentak Kunikida.

"Jangan berteriak Kunikida kun, nanti suaramu bisa habis lho."

"Be..benarkah?" tanya Kunikida.

"Tentu! Ayo catat-catat."

Kunikida mulai mencatat yang dikatakan Dazai.

"Aku bohong kok." lanjut Dazai.

~skip~

Ikatan Hikaru dilepas oleh Dazai.

"Kau boleh pulang Hikaru chan." kata Dazai

"Aku tidak bisa pulang." ujar Hikaru.

Dazai bingung.

"Kenapa?" tanya Dazai.

"Aku memang tidak biasa pulang malam. Palingan pagi hari."

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku.. Hanya berkeliling kota, mengunjungi tempat-tempat yang ku inginkan."

Dazai tersenyum.

"Mari, berkeliling bersamaku." ajak Dazai.

"Kau.. Ingin.. Berkeliling bersamaku?" tanya Hikaru.

"Ya, lebih tepatnya.. Aku ingin kencan denganmu."

"Hmm.. Dengan syarat, jangan sentuh aku!"

"Baiklah."

Mereka berduapun keluar dari kantor agensi. Hikaru berjalan di samping Dazai. Suasana menjadi hening dan canggung. Jantung Dazai tak karuan karena ingin menanyakan sesuatu.

"Kau ingin menanyakan sesuatu?" ujar Hikaru tiba-tiba.

"Ya.. Ano.. Apa yang kau lakukan di malam seperti ini?" tanya Dazai.

"Aku berjalan mengelilingi kota. Kadang aku menghibur mereka yang berada di panti asuhan, kadang menikmati cahaya bulan. Paling sering aku berteriak di sungai mengetahui bahwa keluargaku mengusirku, berusaha tetap tersenyum." ujar Hikaru. Wajahnya bersemu merah dengan mata yang nyaris menjatuhkan air mata.

"Berarti setiap malam kau sedih?" tanya Dazai.

"Bahkan setiap waktu. Hiks.." gadis itu menjatuhkan air mata bahkan menangis. Semua orang di tempat itu menoleh ke Dazai.

"Su..sudahlah. Ayo kita jalan."

Dazai merangkul Hikaru dengan malu. Gadis itu terlihat santai. Tiba-tiba, Hikaru menarik lengan Dazai menuju ke sebuah taman.

"Kenapa.. Kita kesini?" tanya Dazai bingung.

"Ini taman yang paling ku sukai. Lihat ini."

Hikaru melempar kartunya melewati semak-semak. Tiba-tiba, keluar kunang-kunang yang menerangi taman itu. Sangat indah.

"Ini tempat pertama kali yang ku kunjungi setelah aku diusir."

Dazai menarik tangan Hikaru lalu mengajaknya makan malam. Gadis itu santai sekali. Sementara, Dazai berpikir.

"Oh, iya. Tentang tugasmu.."

"Mengambil manusia harimau? Aku gagal." ucap Hikaru yang memotong perkataan Dazai.

"Sebaiknya, kau bergabung saja di agensi." saran Dazai.

"Tidak mau." ucap Hikaru tegas. Lalu melanjutkan.

"Kesannya jadi canggung, ya? Pasti ini pertama kalinya kau berduaan dengan gadis"

"Hm.. Bukan. Aku menemui gadis cantik untuk mengajaknya bunuh diri ganda. Tapi kalau kau tidak mau, aku tunggu sampai kau mau saja."

"Aku dengar Dazai Osamu itu orangnya romantis. Tapi menurutku, kau bukan tipeku."

Dazai terkejut.

"Memang tipemu seperti apa?" tanya Dazai.

"Tipeku? Pria baik, tampan, mengorbankan dirinya untukku. Semacam itulah."

Suasana kembali hening. Terlihat, Hikaru sedang menikmati makanannya. Dazai memandangnya dengan senyuman.

Setelah selesai makan malam, mereka berjalan keliling kota, ke tempat yang biasa Hikaru kunjungi. Dazai menelpon Atsushi.

"Atsushi kun, siap?" tanya Dazai.

"Iya, Dazai san. Tapi.. kenapa?"

"Lakukan saja. Bagaimana dengan Tanizaki dan Kunikida?"

"Mereka siap."

"Baiklah."

Dazai menutup telepon.

Dazai mengajak Hikaru duduk ditepi sungai.

"Apa yang kau lakukan disini? Kau menunggu sesuatu?" tanya Hikaru bingung.

"Lihat saja."

Tak jauh dari itu..

"Kunikida san, kau pertama." ucap Atsushi.

"Dazai san sudah membuat list yang harus kita lakukan." lanjutnya.

"Dasar maniak bunuh diri, malah kencan. Ini tidak ada di jadwalku." kata Kunikida.

Kyouka memperhatikan mereka.

"Tanizaki san, kau selanjutnya." suruh Atsushi.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Kyouka.

~skip~
.
.
.
.
.
.
Yo minna! Balik lagi bersama author. Kalian penasaran dengan rencana Dazai?
Jangan lupa vote nya yaa>w<

Dazai Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang