Tidak ada yang lain lagi selain tanaman-tanaman hias yang tumbuh subur di halaman rumah Koo, yang akan menjadi teman berbagi cerita namja manis bernama Kim Jinhwan. Hanya kepada tanaman-tanaman itulah Jinhwan akan dengan beraninya bercerita tentang kehidupannya selama ini. Semua kebahagian dan kesedihan yang sudah ia alami, tanpa kecanggungan dan keraguan akan ia umbar pada mereka. Bukan dia setengah gila mengajak bicara benda hidup namun tak bisa membalas ucapannya itu, hanya saja memang dari inilah dia bisa menemukan sebuah rasa nyaman. Rasa nyaman yang sudah tak ia rasakan selama tiga tahun belakangan ini.
Jinhwan adalah tipe orang yang sangat suka bercerita. Dia akan menjadi sangat cerewet jika sudah bersama orang-orang terdekatnya. Apalagi jika sudah bersama sang eomma. Hal terkecil apapun yang ia alami, pasti akan ia ceritakan semuanya pada eommanya itu. Tapi itu dulu, sebelum sang eomma pergi meninggalkan dirinya sendiri di kehidupan yang kejam ini. Dan sudah tiga tahun ini ia mengganti posisi sang eomma dengan tanaman-tanaman yang ia rawat setiap hari sebagai teman berbagi cerita. Kebiasaannya mengajak bicara tanaman-tanaman itu Jinhwan dapatkan dari eommanya juga.
"Eomma.. kenapa eomma selalu mengajak bicara bunga-bunga ini ? Memangnya mereka bisa mendengar apa yang eomma katakan ? Mereka kan tidak bisa bicara. Mereka itu benda mati eomma, mereka tidak punya mulut seperti kita."
Jinhwan mengerjapkan kedua mata sipitnya. Bibirnya yang tipis maju beberapa centi membuat wajah mungilnya semakin terlihat imut.
Wanita cantik yang usianya masih terbilang muda namun sudah memiliki seorang putra berusia 10 tahun itu tersenyum manis. Tangan kanannya yang sedang memegang kelopak bunga mawar lalu berpindah ke puncuk kepala sang putra. Dia mengelus surai lembut anaknya itu penuh sayang, lalu berjongkok sedikit mengatur tinggi badannya agar sejajar dengan namja kecil di depannya.
"Heyyy... siapa bilang mereka itu benda mati ? Mereka itu hidup sama seperti kita sayang.. Mereka bisa makan dan minum. Mereka juga bisa bernafas seperti kita. Kau dan tanaman-tanaman ini sama. Kalian butuh kasih sayang dari eomma. Makanya setiap hari eomma selalu mengajak mereka bicara. Mengajak mereka berinteraksi untuk menyalurkan rasa sayang eomma pada mereka."
"Jadi eomma menyamakan Hwannie dengan bunga-bunga yang tidak bisa bicara itu ? Aku kan bisa bicara eomma, tidak seperti mereka yang hanya diam saja. Mereka juga tidak bisa mendengar apa yang eomma katakan."
Nyonya Kim tersenyum mendengar suara manja Jinhwan. Wajah mungil anaknya itu semakin terlihat menggemaskan saat dia mengembangkan kedua pipi chubby nya. Ia lalu mencubit hidung sang putra gemas.
"Eomma.. hidung Hwannie nanti bisa panjang seperti Pinocchio kalau setiap hari eomma menariknya terus."
Jinhwan cemberut.
"Hwannie.. dengarkan eomma baik-baik. Kita dan tanaman-tanaman itu sama-sama ciptaan sang pencipta. Kita sama-sama diberi nyawa agar bisa hidup di dunia ini. Kalau Hwannie setiap hari eomma kasih susu terus, mereka juga setiap hari butuh minum. Setiap pagi dan sore eomma selalu menyirami mereka dengan air agar mereka tidak kehausan. Eomma juga tidak pernah lupa memberi mereka makan sama seperti eomma memberimu makanan-makanan enak kesukaanmu. Kalau Hwannie tidak makan dan minum pasti Hwannie merasa lapar kan ? Hwannie pasti akan teriak memanggil eomma.. Eomma Hwannie laparr.. Mereka juga sama sayang.. Mereka bisa merasa lapar sama sepertimu. Tapi mereka tidak bisa berteriak meminta makan seperti yang kau lalukan.
Eomma hanya memberi mereka kasih sayang sama seperti eomma memberimu kasih sayang setiap harinya. Mereka memang tidak bisa bicara seperti kita. Tuhan sudah memberi perbedaan antara kita dan mereka. Kita adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna di dunia ini. Manusia memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Kita semua memiliki perbedaan masing-masing. Tapi Tuhan juga memberi persamaan pada kita semua. Kita sama-sama hidup, kita sama-sama punya nyawa. Kita juga bisa mati kapan saja. Kita sama-sama ciptaan Tuhan. Jadi kita harus saling menyayangi satu sama lain. Tidak peduli itu kepada tanaman ataupun hewan. Kalau Hwannie bisa sayang sama Bongie, eomma juga bisa sayang sama tanaman-tanaman ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
It Has To Be YOU
FanfictionKisah percintaan JunHwan yang di awali oleh kebencian dan perlahan berubah menjadi rasa iba. Sampai keduanya tak menyadari jika benih-benih cinta sudah bersemayam di dalam hati mereka. JunHwan only.. ©kim_nann