Aku selalu berfikir bahwa aku hidup dinegeri dongeng, karena memiliki kisah cinta yang cukup sempurna. siapa yang tidak bahagia mendapatkan kekasih yang tampan dan baik hati, bisa dikatakan baik hati karena dia selalu membantu tugas-tugas kuliahku, jika teman-temanku sibuk semua dia juga mau menemaniku ketoko buku ataupun ke mall, bahkan dia juga mau menungguku disalon atau menjemputku ditempat kursus memasak. Setiap pulang memasak aku akan membawakan dia hasil masakan yang telah kupelajari dan dia sangat menyukai masakanku apalagi makanan favoritnya adalah pancake pisang coklat dan dia sangat alergi segala makanan yang berhubungan dengan keju, sebenarnya aku tidak mengerti kenapa dia tidak menyukai keju dan setiap kubertanya dia akan mengalihkan pembicaraan dan tidak pernah menjawab pertanyaanku tersebut. suatu hari aku pernah mengerjainya tanpa dia ketahui aku menaruh sedikit keju dimasakan yang kubuat dan hasilnya aku ketakutan karena baru makan satu suap dia langsung muntah-muntah, sejak saat itu aku berjanji tidak akan memberinya makanan berkeju.
“hai,,, sudah lama ya nunggu? Nih minum dulu” zafran menyerahkan hot choclate untukku aku tersenyum menerimanya “lumayan lama, thanks ya” ucapku
“Queen,,, sorry ya sekarang aku jarang jemput kamu pulang dari kursus, kan kamu tahu sekarang aku kerja jadi nggak bisa seperti dulu lagi” sekarang zafran nggak bisa seperti dulu lagi, bukan karena cintanya berubah tetapi karena dia sangat sibuk.
Dia seorang pekerja keras, waktu SMA dia sudah bisa menghasilkan uang sendiri itu yang sangat kukagumi darinya, ketika para remaja yang lain menghabiskan uang orang tua dia sudah bisa membantu orang tuanya, meskipun ia hanya tinggal bersama neneknya, aku tetap merasa bahagia bisa mengenalnya, dan sekarang kami sudah semester tujuh dan kami telah bertunangan selama dua tahun, rencananya setelah wisuda kami akan menikah. Ku merasa sempurnanya cerita cinta kami tidak salah aku mengatakan aku hidup di negeri dongeng karena kisah kami akan selalu bahagia meskipun ini semua belum berakhir aku tersenyum bahagia.
“Queen,,, kamu melamun lagi?” tanya kezya
“sebentar lagi kita akan wisuda tetapi kenapa Zafran tidak datang-datang juga “ jawabku
“meskipun dia datang dia nggak akan bisa wisuda karena diakan berhenti di semester delapan belum lagi plk, Queen,,, udah setengah tahun dia nggak ada kabar, kamu nggak bisa begini terus c'mon bangkit,,, memang sudah sepantasnya kamu lupain dia” saran berlyn
aku menggeleng ”nggak semudah itu membuang kenangan karena dengan kenangan kamu akan selalu mencintainya” ucapku lemah
“dia udah nggak perduli lagi sama kamu lho Queen,, selama enam bulan ini apa ada kabar dari Zafran? mungkin dia sudah hidup bahagia disana” balas pretty nggak terima dengan ucapanku
“udah deh,,, mungkin saat ini yang terbaik buat Queen adalah menunggunya, kesetian lebih penting daripada hanya emosi sesaatkan” krystal berusaha menenangkan keadaan yang mulai memanas
“ thanks ya krys,,, friends all, aku pulang duluan...” aku langsung beranjak meninggalkan mereka
“saat ini kita hanya bisa mendukung apa saja yang Queen ingin lakukan karena itulah yang terbaik untuknya” saran krystal
“bukankah lebih baik kita harus membangunkanya dari mimpi-mimpi, setengah tahun tanpa kabar berita sama saja dengan mengakhiri tanpa kata” aku masih bisa mendengar suara pretty membantah ucapan krystal, apa aku terlalu berlebihan dalam mencintai? Aku hanya ingin mereka mengerti ketika kamu merassa hidup dinegeri dongeng begitu indah tetapi pada kenyataannya tak seindah yang dibayangkan. Karena aku mengerti makanya aku mencoba mencari tahu apa sebab dari semua ini hingga bisa mengakibatkan seperti ini, hubunganku mulai diambang ketidak pastian ternyata meskipun kami sudah tunangan keraguan itu datang pada hubungan kami,, aku sempat berfikir apakah Zafran meragukanku? Apakah dia merasa aku tak bisa hidup bahagia bersamanya? karena terakhir Zafran sms menyuruhku untuk melupakanya dan hidup dengan bahagia, tanpa kata perpisahan ataupun selamat tinggal, bagaimana mungkin aku bisa meneimanya tanpa alasan yang jelas dan kini aku berusaha mencarinya karena jika aku hanya menanti aku takkan menemukan jawabanya dan aku tahu Zafran merahasiakan sesuatu dariku sebelum ini. dia nggak pernah memperlakukan aku seperti ini bahkan mengucapkan selamat tinggal saja dia takkan mampu karena dia sangat mencintaiku. Tetapi sekarang dia meyuruhku hidup bahagia dan melupakanya?? Bagaimana mungkin aku bisa semudah itu melupakan kenangan?? Karena kenangan adalah kekuatan cinta yang kumiliki.
“ krys bisa datang kerumahku?” setelah sampai dirumah aku menghubungi krystal “bisa,, 30menit lagi aku sampai, kamu baik-baik sajakan?”tanya krystal
“iya,, kutunggu kamu dikamar ok,,, bye,,,” balasku
“bi,,, nanti kalau krystal datang suruh langsung masuk kekamarku ya”
“iya,,, non,,, mau dibawakan minum nggak non?” tanya bi’yem
“nggak perlu nanti bisa ngambil sendiri” jawabku lalu naik keatas menuju kamarku betapa kosongnya hidupku,,, ku tatap setiap bingkai foto ketika aku bersama Zafran, jika perasaanmu padaku lenyap kenapa perasaanku tidak? Kenapa aku masih berusaha mencarimu bahkan menanti kedatanganmu? Kamu seakan lenyap, kamu dan nenek tiba-tiba menghilang apa yang telah terjadi?
“Queen,,,” panggil krystal dari luar kamar “masuk aja nggak dikunci” jawabku
“kenapa kamu menyuruhku kesini Queen?”
“bicaranya jangan terlalu formal, seperti biasa aja” saranku pada krystal, mungkin karena kami biasanya sering berkumpul bersama-sama dan baru kali ini aku hanya berdua dengan krystal
“hanya ku merasa pembicaraan kita sedikit rahasia jadi aku berbicara seperti ini” ucap krystal
“ok,,, kamu benar, biasanya kita membahasnya bersama-sama dengan teman yang lain tetapi saat ini semua sedang tidak suka jika aku membahas tentang Zafran”
“jadi sebenarnya ada apa?” tanya krystal
“apa yang harus kamu lakukan seandainya tunanganmu menyuruhmu untuk melupakanya dan hidup dengan bahagia?” aku balik bertanya
“jika aku bilang lakukan aja permintaanya rasanya nggak bener ya,, karena perbuatan itu nggak semudah ucapan,, kenapa nggak tanyakan langsung aja jika ingin putus katakan putus hmm,,, kata-kata itu juga merupakan permintaan putus secara halus ya? Atau tanyakan saja apa sebabnya” saran krystal
“nggak salahkan jika aku ingin mengetahui apa sebabnya sehingga dia memintaku seperti itu?” tanyaku lagi
“jadi Zafran menyuruhmu untuk melupakanya?” krystal balik bertanya, aku hanya bisa mengangguk dengan lemah
“aku melihat kalian nggak pernah bertengkar kalian selalu baik-baik saja, kenapa bisa jadi seperti itu?”
“aku juga heran dan bertanya-tanya jika dia memintaku bahagia apakah dia juga akan bahagia?”
“jika dia bahagia berarti kamu harus melupakanya”
“lalu bagaimana dengan cincin ini?” aku memutar cincin yang melingkar dijari manisku
“ kamu maunya gimana?” krystal balik bertanya
“aku ingin mengembalikannya jika bertemu denganya,makanya aku masih menunggunya bahkan mencarinya sampai ketemu kalau bisa”
“ ku doakan semoga berhasil dan kamu dapat memperoleh penjelasan yang kamu inginkan,, rasanya memang aneh sih jika Zafran menjadi seperti ini. Saat ini ikuti kata hati kamu aja jika itu yang terbaik lakukanlah”
Setelah bercerita selama satu jam krystal pulang kerumahnya tinggal aku sendiri lagi” tak ada satupun yang bisa membuatku lupa tentangmu, jika kamu saja bisa melupakan aku kenapa aku tidak? Apakah sebenarnya mencintai itu sesakit ini? Karena aku baru pertama kalinya merasakan hal yang seperti ini. Kulihat kalender diatas meja rias hmm,,, besok jadwal menemani mama ke acara arisan ibu-ibu, bersama dengan tante-tante rasanya agak akwward, yah mau gimana lagi, daripada dirumah hanya ditemani bibi kan lebih baik ikut mama ke acara arisan ibu-ibu meskipun bikin aku borring setidaknya aku bisa jalan-jalan ke mall karena mama kalau arisan sama temannya selalu di Restorant yang dekat sama mall.
Siang ini aku mau ke cafe tempat kenanganku bersama Zafran, siapa tau dengan tiba-tiba Zafran datang sebagaimana dia meninggalkanku secara tiba-tiba. Aku masih berharap dia akan menemuiku serta menjelaskan semua kejadian yang terjadi. Senenarnya, aku sudah lelah menanti dan terus menanti, menunggu selalu menunggu hingga dia kembali. Aku masih takut untuk melupakannya karena begitu banyak kenangan yang kami rangkai, rasanya nggak ada kenangan pahit, semuanya yang kami lalui terasa manis bahkan sangat manis, hingga dia pergi dengan sebuah pesan, ya pesan yang tak sempat ku balas karena dia berlalu seperti tanpa kata, bagaikan kapas yang diterpa angin, hancur lebur memberantakan keadaan yang sebelumnya baik-baik saja, dan ku rasa itulah kenangan terpahit selamaku bersamanya. Meskipun ia telah menorehkan luka aku masih lagi memberinya waktu dan kesempatan untuk menjelaskan segalanya padaku, dan disinilah aku berada sekarang cafe yang sangat digemari para kalangan muda sepertiku,, eh,, tidak juga ternyata ada juga sepasang lansia yang sedang menikmati hidangan ice cream, memang waktu yang sangat pas menikmati ice cream saat panas terik seperti ini. Aku memilih capucino untuk menemaniku bersantai lalu ku kirim line ke teman-temanku mengatakan bahwa aku sedang ingin sendiri menghibur diri.
"Hi,,, bro,,, kalian seperti pasangan so sweet," terdengar suara tawa saling mengejek diantara para pria, refleks aku menoleh kearah suara tersebut dan menatap mereka yang tanpa malunya masih tertawa dengan gembira seolah cafe ini milik mereka. Aku menatap mereka satu persatu karena mereka sudah mengganggu ketentramanku disaat melamun,, eh,, kenapa salah seorang pria yang sedang ditertawakan itu menatapku?? Aku mengalihkan perhatianku dengan mengaduk capucino yang belum ku minum, sepertinya dia masih melihat kearahku karena aku dapat menangkap jelas matanya tertuju kearahku, bukan aku bermaksud geer tetapi aku melihatnya melalui pantulan gelas capucino yang ku aduk, gelas ini berwarna hitam dan memiliki pantulan seperti cermin, aku bisa melihat orang-orang yang berada di sekitar ku melalui gelas ini. Kenapa tatapanya seperti ingin menelanku hidup-hidup?? Apa itu salah satu tatapan para pembunuh terhadap mangsanya?? Aku merasa grogi ditatap seperti itu dan aku mulai ketakutan kalau dia adalah pembunuh bayaran, pura-pura aku menelpon temanku dan grusak,,, prang,,, tes,,,tes,,,tes,,, oh sial... aku kehilangan keseimbangan tubuhku terjatuh dan tanganku menyenggol gelas capucino lalu tumpah air yang belum sempat ku minum. Oh,,, double sialan, aku menjadi perhatian para pengunjung di cafe ini dan aku meliriknya sekilas dia masih menatapku tajam, tanpa pikir panjang aku menaruh bill dan mengabaikan seorang waitress yang ingin menolongku, cepat-cepat aku keluar dari cafe lenyap sudah kenangan manis di cafe ini.***
To be continues...

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of My Heart
RomansaJadilah kau satu-satunya pengisi hatiku tanpa harus ada yg tersakiti.