08:58

239 17 0
                                    

Dia Melangkah Tak Tentu Arah, Pikirannya
Kalut, Hatinya Hancur Bak Pecahan Kaca yang
sudah Tidak Bisa Di Satukan kembali...
Dia menangis sepanjang Jalan meratapi Nasib
Dan Kehidupannyaa.. Mengapa Takdir Tak
pernah Mau Berpihak padanya dan Sang
Waktu Pun seakan Mengkhianati Dirinya... Dia
PRILLYANITA, Seorang Gadis Berpostur Mungil
paras jelita Namun Penuh Tekanan dalam
Hidup...
Dia Berjalan Luntang Lantung Di jalanan,
Hidup Tapi Berasa Mati, Prilly Kehilangan
Tujuan Hidup dan orang yang selama ini Di
jadikan Sandaran Pun Di Renggut paksa Oleh
Takdir...
"Tuhaaaaaan, Kenapa Angka Sial Itu Terus
Mengurung Diriku...??? Kenapaa Tuhaaan..??
Angka 8:58 itu Selalu membawaku pada
kesusahan... Apa aku terlahir hanya untuk
Tersakiti..?? Apa aku Terlahir Hanya Untuk
Sendiri..?? Kalau Begitu Ambil aku Tuhaan,
Peluk aku dan bawa aku kesisiMu, Aku
lelaaah, Lelah dengan Hidup Ini.. aku Rindu
Mama, Papa dan Juga Abang..! Aku Ingin
Bersama Merekaa.. Peluk aku Tuhaaaaan...!"
Triaknya di Pinggiran Jembatan Gantung itu...
Di Pikirannya Terbersit Niat Konyol, Dia
Berpikir lebih Baik Mengakhiri Hidupnya
Sekarang Dari pada Harus Hidup Di dunia
Sendirian, Tuhan Tak Adil Kepadanya, Setelah
Ia mengambil Keluarganya lewat kecelakaan
di Jam 8:58 Kini Ia Pun Mengambil DiGo
Kekasihnya Di Jam Yang sama...
Prilly memantapkan Hati dan Mengangkat Satu
Kakinya Ke pembatas Jalan, Tatapannya
Mengarah pada Aliran Sungai di Bawah
jembatan Itu, Tangannya berpegang Erat pada
Besi pembatas jembatan.. Prilly Kemudian
Menutup Matanya yang sedari Tadi tak
pernah berhenti memproduksi Air Mataa...
Kembali Ia Mengangkat satu lagi kakinya dan
Bersiap Melompat
Namun Suara Seseorang Yang Tak Ia kenal
Berhasil menghentikannya...
"Bunuh Diri tidak akan pernah menyelesaikan
masalah... Lo pikir dengan Lo bunuh Diri lo
akan Bahagia..?? No...! Lo akan lebih
Tersiksa...!"
Prilly Membalikkan Badannya dan menatap
tajam kearah mata Orang yang Menghentikan
Niatnya...
"Siapa Lo...??!"
"Lo tidak perlu tau siapa Gue, cukup satu yang
Lo Tau, Cara lo Lari dari masalah itu Salah..!"
Ucap Orang Tersebut kemudian berlalu
meninggalkan prilly Yang duduk di Pinggir
Jembatan sambil menangis...
**
Selang Beberapa Saat Kemudian, Sorot Lampu
Mobil Menyilaukan Matanya, Perlahan
Kepalanya Terangkat dan Mobil itu Berhenti
Tepat di depannya...
Prilly menatap Mobil Itu sesaat setelahnya
pemilik mobil dan penumpangnya Turun...
"Prilly.....!" Pekik salah satu dari Mereka.. Dia
Rezky Puspita,Sahabat Prilly, Lalu Menyusul
MiaH dan BuLaN...
"Pril Lo kemana Ajaa.. kita khawatir Tau ga
sama Lo...!.." Ucap Bulan seraya memeluk
Prilly bersama Kedua sahabatnya...
"Kita Muter jakarta Nyariin Lo pril.. Lo Ngapain
sih ada disini..?!"
Miah dengan Muka Polosnya Berharap
jawaban Lebih dari hanya sekedar gelengan
kepala..
"Apapun yang Lo lakuin disini, bagaimanapun
perasaan lo saat ini tidak akan pernah
mengubah kenyataan Pril; Digo Telah kembali
dan Lo ga Seharusnya terpuruk seperti inii..
Masih adaa Mereka sahabat-sahabat lo masih
ada Gue dan Teman-teman lo yang Lain..
Jangan Bilang Lo disini Untuk Mengakhiri
Hidup Lo..??!" Tanya KiefLy Kekasih Bulan
"Hellooo.. Kipli, Tolong Dong jangan Rongrong
prilly dengan Segudang pertanyaan Lo, Gue
tau Kita sama Khawatirnya tapi lo ga berhak
marah sama dia..!"
"Rezky, Please. KIEF-LY.. bukan KIPLY... !"
Ucapnya Mengeja Namanya..
"WhatEver...!" Ucap Rezky Acuh. mereka lalu
Menuntun Prilly masuk ke dalam Mobil dan
membawanya Pulang Ke Rumah...
HeNing... Sepi.... Hanya Deru Kendaraan Yang
Terdengar.. Mulut mereka seakan di Bisukan
untuk Bicaraa... Lalu Beberapa saat Kemudian
Prilly Angkat Bicara...
"Untuk apa Kalian Nolongin Gue...?! " Ucapnya
sarkastis
Rezky, Bulan Miah dan Kiefly terlonjak kaget..
Prilly yang Sedang bersama mereka tak lagi
sama dengan prilly yang mereka kenal, Prilly
yang lembut Seakan Hilang Di telan Masa...
"Kita sahabat Pril dan Gue ga akan ngebiarin
sahabat gue Nanggung Beban Hidupnya
Sendiri... Lo Harus Tau Pril, Lo hidup ga cuma
sendiri, masih ada aku, Bulan Juga Rezky, Kita
tau penderitaan Lo seperti Apa.. kita paham
Hati Lo Hancur tapi cara lo salah
menyelesaikan masalah Lo... Pril, Percayalah,
Mereka yang telah pergi meninggalkan lo tidak
benar-benar pergi.. mereka selalu ada setiap
cahaya Yang Lo Lihat, mereka menjelma
menjadi Udara yang Lo Hirup, Tuhan tak akan
membiarkan Lo sendiri, Dia akan bersama lo
sampai kebahgiaan itu Benar-benar datang
kepada Lo ...!
"Mi, Bul, Rez... Awal sebuah kebahagiaan
adalah Cinta tapi sekarang Gue tidak memiliki
Cinta Itu, Cinta Gue Di Renggut Paksa Oleh
Takdir dan Waktu tak Bisa Menolong gue
mengembalikan Digo kepada gue...!"
Tangis prilly Pecah.. Para Sahabatnya Pun Tak
Kuasa menahan Tangis..
"Kita Tau Bagaimana Perasaan Lo, Kita paham
Bagaimana Hancurnya Hati Lo tapi Lo tidak
Bisa Lari dari kenyataan Bahwa lo masih
memiliki Hidup, Cinta memang Awal Bahagia
pril, Tapi Cinta Bukan hanya berasal dari
lawan Jenis Kita, Cinta itu Kita Pril, Kita dan
Persahabatan Kita.. Aku Kamu, Mia dan
Bulan.. Kita adalah Cinta...!
Ucap Rezeky
"Kita Tau Lo Rapuh Tanpa Digo, Kita Tau
bagaimana Kisah Lo dengan Digo tapi Lo juga
Harus tau kalo kita Juga Butuh Lo, Butuh lo
sebagai sahabat kita, Penyemangat dan
Motivator dalam persahabatan kita, Prilly yang
Gue Kenal tidak Mudah Rapuh, Tidak Mudah
putus Asa.. Pril.. Bahagia Bukan hanya sekedar
senyum, Tapi Bahagia adalah ketika orang
Lain tersenyum karena Kita.. Yakinlah Pril..
Tuhan pasti punya Segala Macam Rencana
Untuk HidupMu...."
"Uugh Si Bulan Mah Kalo ngomong Bisa
prakteknya aja yang susah.. Lo ingat ga Bul
pas Lo mendaki sama si KiPly tapi Lo di
Cuekin..? Mewek kan lo...!" Seketika Tawa
Rezky dan Miah Pecah sedang Bulan hanya
Bisa nyengir Kuda sambil garuk tengkuk...
"Soal Mendaki Gunung itu..!! Aku Minta maaf
yah Babe, Aku tau kamu kecewa tapi saat itu
aku benar-benar tidak Tau Harus bersikap
seperti apa, Mas Bro Ngekang aku banget
sayang...!" Ucap Kiefly Seraya mengelus pipi
Bulan..
"Sudah lah Lupakan...!" Ucap Bulan...
**
Setelah Menempuh perjalanan yang Cukup
melelahkan, Akhirnya Mereka sampai di
Rumah Prilly...
Hal yang pertama yang Mereka Lihat adalah
Taman Buatan Digo sebagai Hadiah untuk
Anniv ke Satu Tahun Hubungannya dengan
Prilly... Kenangan indah itu kembali Berputar
di Kepala Prilly.. Rezky yang menyadari Hal Itu
Dengan Satu gerakan Cepat merangkul Prilly
dan Membawanya Masuk Ke Rumah...
Seperti Biasa,Mereka selalu tidur satu kamar
sedang Kiefly Berpamitan Untuk Pulang...
Malam Pun Menyelimuti mereka Dari
kedinginan..
SATU BULAN KEMUDIAN
Prilly sudah Bisa menerima segala Keadaan
yang Menimpanya. kenyataan memang Harus
di Hadapi bukan Untuk di tinggalkan dan
bersembunyi darinya..
Prilly dan sahabat-sahabatnya kembali ke
aktivitas mereka, prilly dan Rezky dengan
Butiknya sedang Miah dan Bulan dengan
Cafenya...
Prilly berjalan penuh semangat Menuju Cafe
Bulan, Mereka janjian Untuk Bertemu disana..
Hari telah berganti malam Prilly tak sengaja
melirik Jam tangan yang melingkar indah Di
Tangannyaa...
"08:58..!" Ucapnya..
langkahnya terhenti saat melihat angka pada
jam tangannya Angka sial Lagii...
Tiba-tiba tangan kokoh menepuk pundaknya..
"Jangan Pernah Menganggap waktu adalag
keSialan...!" Ucap orang itu kemudian berlalu..
Prilly terlonjak kaget dan berjalan cepat
menghampiri orang itu...
"Hey.. Lo siapaa..??!"
"Lo ga perlu tau siapa gue.. cukup satu yang lo
harus tau, waktu adalah golden moment
dalam hidup kita, tidak ada Angka sial; tidak
ada waktu sial kita hanya perlu menjalani
dengan sepenuh Hati...!" Ucapnya
Prilly meraih tangan orang itu membuat si
empunya menoleh...
"Lo ga perlu tau siapa Gue...!" katanya seraya
melepas genggaman tangan prilly..
"Gue harus tau.. karena yang gue tau lo
adalah orang yang Menolong Gue saat gue
berniat bunuh Diri.. Lo siapa dan Kenapa Lo
Ngikutin Gue...?!"
"Gue tidak pernah Ngikutin Lo...! semua ini
karena waktu...! waktu yang membawa gue Ke
arahmu, dan Takdir.....?!! Takdir menuntun
Langkah Gue menujuMu.....!"
Orang tersebut Menatap tepat kedalam manik
mataprilly dan Menguncinya...
"Aku Ali Syarief.. Dan aku Mencintaimu
Prillyanita.. Gadis bodoh yang Berniat bunuh
diri hanya karena takdir tak berpihak padanya
padahal sebenarnya hanyalah masalah
waktu.. WiLl you marrie Me prillyanita...???!"
Ucap Ali seraya menggenggam erat tangan
Prilly...
Kening prilly Mengerut.. Kenapa lelaki ini
begitu cepat mengutarakan perasaannya..?
siapa dia sebenarnya...
"Priil... Terima Pril... Dia Ali Sahabat Semasa
kecil Lo.. Alibaba pangeran Kecil Lo...!" Teriak
Rezky
"Ali....??!"
Mia Bulan dan Rezky mengangguk...
Prilly kemudian kembali menatap Ali dan
tersenyum...
"Tuhan selalu punya banyak cara menyatukan
makhluknya, termasuk menyatukan Dua
keping Hati yang sempat terpisah.. Terimah
kasih untuk segala Cinta yang kau Berikan
untukku, Semoga Cinta SuciMu akan Tetap
Tinggal Di hati Hingga Selamya Itu Ada.. Yes I
Will Merrie You...!" Jawab prilly dan dengan
satu gerakan cepat, Ali membawa prilly dalam
pelukannya...
Kini tidak ada Lagi angka Sial dalam
kehidupannya, Angka sial itu menjelma
Menjadi Angka keberuntungannya dalam
menggapai Cinta Sejati....
**
Bahagia itu saat kamu dan aku menjadi Kita
dan Kita bersama Barisan Doa dan Segenggam
Mimpi akan Mengarungi kehidupan Ini,
Bersama, Berdua.. aku dan kamu...

SELESAI

APDS FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang