Sekeping Hati yang di Bawa Pergi

130 9 0
                                    


Hari ini akan kembali ku ceritakan, kisah tentang Dia. Seseorang dan Cinta pertamanya yang di anggap Remeh oleh semesta.

***

Terkadang seseorang akan terlihat bahagia dengan senyum menawan di bibirnya. Tapi siapa sangka, dalam hatinya tersimpan Rasa Sakit, Rasa Kecewa dan Marah pada Takdirnya. Seolah semesta sedang mempermainkan dirinya dalam kehidupannya. Tentang Cinta, Tentang Jiwa, dan Dirinya yang Baru merasakannya. Tapi hidup tidak sebercanda itu. Kadang Kala, Menangispun di perlukan, meski sesunggukannya akan terasa hingga terlelap.

Namanya Lilyana Cantika.. perempuan yang sedang menjalani Ujian terakhirnya di academic .. Sebut saja Dirinya Lily, wanita berhijab, anggun, pemalu dan senang berkebun. Wanita yang baru menginjak usia 24 ini sedang mengalami syndrom yang mereka sering bilang fallin love..

Dia sedang Jatuh Cinta sejatuh-jatuhnya. Namun berbeda dengan kebanyakan Cewek alay di luar sana, Lily jatuh Cinta pada Suaminya Sendiri.
Seorang lelaki yang Halal Baginya.

Bagi Lily, Jatuh yang Ia Rasakan Saat ini adalah kejatuhan termenyakitkan yang pernah ia Rasakan. Sama sekali tak pernah ada di dalam bayangannya, bahwa Cinta pertama yang ia rasakan akan semenyakitkan ini..

Yang Lily tahu, Cinta itu Indah, Seindah Senja di kaki Langit, Cinta itu kebahagiaan, karena hadirnya membawa senyum untuk semua orang.
Cinta itu Anugrah, dan banyak lagi Devenisi tentang Cinta yang Lily tahu kesemuanya itu penuh dengan Bahagia. Tapi mungkin semesta sedang mengujinya, semesta sedang Ingin bermain dengannya, sampai dari kesemua Devenisi tentang Cinta yang Ia tahu, tak ada Satupun yang membawa Bahagia untuknya.

Semuanya berawal dari Keinginan kedua orang Tuanya, Menjodohkannya dengan Anak Temannya, dengan alasan 'Dia masih keluarga' dan sebagai anak yang berbakti, Lily menurut kepada Keinginan kedua orang tuanya, meski dalam hati Ia ingin berontak dan pergi saja, Tapi keyakinannya akan murka Kedua orang Tua-lah yang menjadi penghalangnya untuk pergi. Dan pada Akhirnya Lily di jodohkan dengan Seorang lelaki pilihan kedua orang tuanya.

***

"Ly, papa boleh masuk?"
Lily yang kala itu baru saja selesai melakukan Ibadah mengangguk pelan. Tersenyum manis kepada papanya. Orang yang sangat di hormatinya.

"Ada hal yang harus papa bicarakan."

Lily masih mengangguk. Dengan tenang, Lily mendengarkan penjelasan papanya. Meski dalam dadanya bergemuruh menyuarakan pemberontakan, namun Lily mati-matian menahannya.

"nak, hari ini keluarga Fazly akan datang mengkhitbahmu, papa harap kamu tidak mengecewakan papa."

Begitu kalimat itu Keluar dari Mulut Papa Lily, Dunia seakan Menimpa kepalanya, itu bukan pembicaraan Biasa. Tidak ada Kalimat penolakan yang bisa Lily katakan setelah mendengarnya.

Setelah pintu kamarnya di tutup, Ia kembali duduk di atas sajadahnya, menangis sembari memanjatkan Doa.

"Allah, Jika Dia yang terbaik Untukku, maka aku akan ikhlas, menerima apapun keputusanmu. Dan Tuntunlah aku menjadi istri Sholehah Untuknya Nanti "

Setelah mengatakan Hal itu kepada Tuhan, Lily kembali terseduh sampai matahari kembali muncul menyuarakan Keindahannya kepada sang Alam.

Seharusnya, Lily tidak begitu Terkejut mendengar Ucapan papanya, seharusnya Lily sudah siap mendengarnya, karena Malam sebelumnya, adiknya telah memberitahunya lebih dahulu. Tapi mungkin Saat itu Lily menganggap Qani hanya bercanda, Mungkin Lily menganggap bahwa malam itu Qani hanya menakut-nakutinya. Tapi nyatanya, semua yang di ucapkan Qani kepadanya adalah Benar..

APDS FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang