bab 3 - impian

421 19 0
                                    

" tapi gua gak mau! Nikah itu bukan main main! Dan gua gak mau NIKAH KONTRAK! pernikahan itu... ckk! Sudahlah! Pasti kamu ada maunyakan dari pernikahan ini!! " ujar prilly menolak. " lo benar! Gua ada maunya, lo pasti kenal Hendra Syariefkan! " tanya ali

" iya aku tau! Dia datang sebulan yang lalu kerumahku! Tapi dia menemui omah doang! " jawab prilly

" dan sekarang dia sudah meninggal! Dan dia adalah bokap gua! Dia meninggalkan hak warisnya ke gua! Dan sebagai syarat dari warisan dia! Gua harus nikahin lo! " ujar ali meninggi

" apa! Innalillahi! Tapi, bagaimana dengan omah? " prilly binggung, jika ia menikah dengannya. Bagaimana dengan omahnya.

" itu biar gua yang urus! Sekarang tinggal lo terima aja pernikahan KONTRAK ini! " ujar ali. " baiklah, aku terima.. " jawab prilly pasrah

***

Jam demi jam telah berlalu. Lampu merah masih menyala, bertanda masih dalam proses operasi. Tangisanku tak kunjung henti. Ali juga sudah pergi untuk menyiapkan sesuatu, aku tidak tau apa yang ia lakukan. Tapi aku yakin dia takkan berbuat aneh aneh.

Kekhawatiranku semakin memuncak, aku takut jika operasi ini tidak berhasil. Maka nyawa omahlah taruhannya. Tuhan... jangan rebut omahku. Aku tidak punya siapa siapa lagi, selain omahku. Tak cukupkah kau ambil kedua orang tuaku! Dan sekarang kau ingin mengambil omah dariku! Kumohon.. jangan ambil dia dariku.

Author pov

Prilly yang sedaritadi menunggu omahnya yang sedang operasi, akhirnya tertidur. Lampu merah telah berganti hijau, bertanda operasi sudah selesai. Lampu hijaupun juga belum berarti baik atau selamat tapi Lampu hijaupun bisa berarti pasien gagal menjalani operasinya. Miris! Satu kata untuk prilly sekarang. Hidupnya yang sangat ia harapkan seperti Cinderella akhirnya musnah! Dia selalu bermimpi bahwa dirinya akan seperti Cinderella, yang hidup bahagia bersama pangeran yang ia cintai. Tapi kini Cerita yang pernah ia dengar tentang Cinderella kini hancur berkeping keping!

Harapannya kini hancur! Sangat hancur! Harapan yang ia impikan sudah hancur! Ia sangat ingin menikah sekali seumur hidupnya dan menikah dengan orang yang ia cintai dan bisa mencintai dengan tulus. Baginya sekarang hanya menjadi angan saja. Kini Pernikahannya hanya akan didasari dengan sebuah KERTAS dan PENA, bukanlah CINTA. Kehancurannya sudah dimulai dari sekarang!

***

Ali pov

Aku sudah menyiapkan segalanya untuk pernikahanku dengannya. Pernikahan yang hanya didasari dengan kertas dan pena! Pernikahan yang juga diam diam. Karna aku tahu prilly masih SMA. Aku tidak akan membuatnya berhenti sekolah sekarang! Karna jika aku memberhentikannya di saat kami menjadi pasangan suami istri dan setelah itu kami bercerai, dia yang sangat hancur dan menderita! Maka dari itu aku membiarkannya sampai kelulusanya selesai.

" bagaimana semuanya sudah selesai dipersiapkan ?! " tanyaku. " sudah tuan! Hanya saja belum dengan gaun pengantinnya.. kami tidak tau ukurannya? " jawab dari salah satu bodyguartku

" baiklah! Itu urusan saya saja! Sekarang kalian boleh pergi! " ujarku. " baik tuan! "

' Pril.. maaf... aku tak bermaksud seperti itu.. ' batinku

***

Prilly pov

" mbak!.. bangun mbak!.. operasinya sudah selesai.. " ujar seorang suster datang membanguniku serta memberi tau bahwa operasinya berjalan lancar. " ng! " bingungku, karena aku belum sepenuhnya sadar dari tidurku tadi.

" mbak..! Operasinya telah berhasil. Tapi pasien belum sadarkan diri.. " ujar suster itu. " benarkah.. makasih.. " ujarku berbinar air mata bahagia, bahwa omah berhasil operasi.

" iya sama sama.. sekarang pasien sudah bisa di jenguk tapi jangan lupa yaa, memakai baju sterilnya.. " ujarnya memberi tauku. " baik.. sus! Terimakasih.. " jawabku dan kemudian meninggalkan suster itu

***

Prilly yang melihat omahnya berbaring dengan nafas yang teratur tak tega meliahat omahnya itu.

" omah.. Bie disini.. omah bangun omah..! " ujar Prilly melirih memanggil omahnya. Nihil omahnya belum juga sadarkan diri, Karena bius yang di beri dokter belum menghilang juga.

" omah.. omah doain prilly yaa.. semoga prilly baik baik aja dalam pernikahan ini.." ujar prilly lagi. Namun apa yang terjadi, alat detektor itu melemah. " ng? Omah! Dokter! Suster! Tolong! " teriak prilly meminta tolong

Dalam sekejap dokter beserta suster telah masuk kedalam ruangan omah..

" mbak! Lebih baik anda keluar dulu! Biar kami yang memeriksanya! " perintah seorang suster yang mendorongku keluar. " tapi sus! Saya mau lihat omah saya

" sus! Sambungkan setrumannya! Kita akan mulai dari 20! Hitungan 3! " perintah dokter itu pada seorang suster. " baik dok! " jawab suster tadi

" 1, 2, 3! Ok kita ulang lagi! 1, 2, 3! Sus! Naikkan 10 lagi! " perintah dokter lagi. " baik dok! "

" dalam hitungan ke-3 ok! "

" baik "

" 1, 2, 3! Ok kita ulang lagi! 1, 2, 3! "

Deg! Deg! Deg!

" Dok! Detak jantung pasien setabil! " ujar suster itu memberi tau. " syukurlah.. pasien selamat!.. saya akan periksa dulu pasiennya kalian boleh keluar! temui keluarga pasien..! " ujar dokter itu

***

"..." ?

_________________________________

VOTE!!!

AND!!!

COMENTNYA YAA!!!

:*

Cinta dan Air mata (Ali-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang