Prolog

224K 10.9K 1.1K
                                    

Lebih baik terlihat bajingan tapi hati punya iman, dari pada terlihat rupawan tapi kelakuan kayak hewan.

Gadis itu terbatuk-batuk ketika melihat sebuah foto masuk ke dalam ponselnya. Foto itu baru saja dikirim dari seorang laki-laki yang bahkan baru dia kenal beberapa detik saja.

"Siapa sih dia?" Gumam perempuan itu.

Jelas dia kaget melihat laki-laki yang tak dikenalnya mengirimkan foto tersebut. Namun setelahnya dia ingat semua ini akibat kegilaan yang telah dia lakukan.

Kegilaan dari seorang gadis cukup berumur bernama Azzora. Ora, begitu biasa dia dipanggil melakukan aksi putus asa. Menginstall aplikasi cari jodoh untuk dirinya yang sedang di masa perjuangan menunggu kedatangan sosok laki-laki dalam hidupnya.

Akan tetapi dia tidak pernah menyangka akan seperti ini jadinya.Baginya kelakuan laki-laki tersebut terlihat sangat aneh, mengirimkan foto pada perempuan yang baru dikenalnya. Tetapi mungkin bagi pengguna lama aplikasi tersebut, yang dilakukan laki-laki itu masih tahap wajar.

Wajar dari mana? Kalau yang dikirim adalah foto laki-laki bertelanjang dada dengan rokok ditangannya. Batin Ora.

Karena pernah punya pengalaman buruk dengan laki-laki, membuat dia waspada untuk berdekatan dengan makhluk menyebalkan itu. Dalam pikiran Ora, semua otak laki-laki hanya terletak diselangkangannya saja.

Termasuk ayahnya!!

Apalagi Ora pernah tanpa sengaja melihat kegilaan Ayah dan Ibunya di ruang tamu rumah, membuatnya resmi angkat kaki dari rumah. Dia sama sekali tidak habis pikir bagaimana bisa otak laki-laki hanya tertuju pada hubungan intim saja. Padahal perempuan bukan hanya sekedar pemuas napsu mereka. Perempuan juga punya hati!!! Catat itu.

Kembali lagi ke foto tadi, Ora masih menatapnya dalam-dalam. Sejujurnya foto yang dikirimkan laki-laki itu membuatnya jijik bila ditatap terlalu lama.

Walau usianya hampir menginjak kepala tiga, namun dia paling tidak suka melihat laki-laki memamerkan bentuk tubuh seperti roti sobek itu.

Walau usianya hampir menginjak kepala tiga, namun dia paling tidak suka melihat laki-laki memamerkan bentuk tubuh seperti roti sobek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin bagi laki-laki ini, foto yang telah dia kirimkan sudah paling keren. Namun tidak bagi Ora. Sejak tadi dia hanya bisa mengumpat sumpah serapah di hatinya.

Seumur-umur dia benci laki-laki yang bertubuh kekar dan perokok!! Jangan harap laki-laki seperti itu bisa berdekatan dalam radius aman Ora. Kalau masih ingin selamat, lebih baik jauh-jauh saja.

"Thanks for confirm, Azzora," tepat di bawah kiriman foto tersebut, sebuah kalimat sapaan masuk di sana. Ditambah dengan gambar-gambar alay khas cowok-cowok dalam aplikasi pencarian jodoh yang sedang Ora selami.

"Sok SKSD banget ini cowok," dengusnya kesal.

Kedua ibu jarinya sudah lincah menari-nari di atas ponselnya untuk membalas pesan tersebut yang berisi umpatan kesal.

Namun kalimat umpatan tersebut kembali dia hapus setelah ingat apa yang membuatnya bisa terjun ke dalam sini.

"Sama-sama, MasKara." Balas Ora dengan emoticon unyu-unyu layaknya seorang cabe-cabean pinggir pasar.

Setelah membalas pesan tersebut, dia langsung log out dari aplikasi tersebut. Dan membuang ponselnya asal ke atas ranjang kamarnya.

"Nama cowok kok Kara. Yowes gue panggil Mas-Kara,"

-----

Edisi revisi

Duren Sawit (REVISI) #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang