Orland yang melihat reaksi Arlond saat melihat Fey yang sekarat dengan tangan berlumuran darah, Orland sedikit terkejut, dilihatnya Arlond yang sangat panik saat mengetahui keadaan Fey.
Selama ini dia tidak pernah mendapati kembarannya memiliki simpati yang berlebih kepada seorang wanita. Dan hal itu membuat Orland bertanya-tanya. Apakah wanita tersebut telah berhasil membuat seorang Arnold berubah?
Kiranya apa yang dimiliki wanita tersebut sampai bisa membuat Arnold begitu menaruh simpati padanya? Apa karena dia cantik? Heh.. bahkan teman kencan Arnold selama ini pun tidak kalah cantik dari wanita
itu.Tapi memang Orland mengakui kalau Fey --wanita Arnold-- terlihat sangat cantik bak bidadari tapi entahlah, yang jelas menurut Orland wanitanya Arlond yang sekarang memang terlihat berbeda dengan teman wanitanya yang lain selama ini.
Tapi satu hal terpenting yang menjadi pertanyaan Orland setelah kejadian beberapa saat yang lalu. Apa yang telah terjadi sampai wanita tersebut berniat bunuh diri dengan menyayat urat nadinya sendiri? Apa dia melakukan hal itu karena tidak ingin ditinggalkan oleh Arnold? Ya, itu bisa saja. Mengingat selama ini Arnold tak jarang suka meninggalkan para jalangnya setelah merasa bosan. Ya, pasti itu alasannya.
Karena tidak mungkin Arnold menaruh hati pada wanita tersebut. Setelah beberapa saat sibuk dengan pemikirannya sendiri, akhirnya Orland berniat untuk menyusul Arlond ke rumah sakit tempat wanita tersebut dirawat.
Setibanya di rumah sakit, Orland di buat bingung saat menanyakan pada resepsionist mengenai ruang dimana wanita tersebut sedang dirawat.
Jujur saja ia tidak mengetahui siapa nama wanita tersebut. Dan akhirnya dia memberikan ciri-ciri seseorang yang mirip dengannya tengah membawa seorang wanita yang hampir bunuh diri.
Untunglah salah satu perawat mengerti dan langsung menunjukkan jalan padanya.
Ketika Orland telah tiba di depan ruang rawat yang dimaksudkan salah satu perawat tadi, tanpa sengaja samar-samar dia mendengar percakapan dari seseorang di dalam ruang rawat tersebut.
"Hey lihat sini..."
"Kenapa kau lakukan ini?"
Orland sejenak merasa terkejut mendengar nada suara Arnold yang berkata begitu lembut pada seorang wanita. Apa ini benar-benar Arnold?
"Apa kau membenciku? Bagus! Itu yang kumau... dengan begitu kau takkan jatuh cinta padaku, jika aku melakukan itu lagi kepadamu, karna kau hanyalah pelacurku..."
Orland kembali tersentak dengan perkataan Arnold yang tadinya melembut kini berubah menjadi sinis.
"Kalau begitu beristirahatlah dengan tenang sayang..."
"Jika kau sekali lagi mencoba bunuh diri, aku pastikan kau takkan pernah tenang, meskipun nantinya kau sudah mati. karena aku tau semua tentangmu sayang... entah apa yang akan aku lakukan nanti pada keluargamu..."
Cklek
Orland segera bersembunyi di balik tembok ketika Arnold keluar dari ruang rawat wanita tersebut. Agar Arnold tidak mengetahui kalau dia telah menguping pembicaraannya.
"Begitu rupanya.." Orland menampilkan ekspresi wajah yang sulit untuk dimengerti.
Orland memasuki ruang rawat wanita tersebut dan mendapati bahwa wanita tersebut tengah menangis terisak.
Muncul rasa empati dihati Orland mendengar suara tangisan wanita tersebut. Entah apa yang sudah dilakukan Arlond kepada wanita tersebut.
Secara perlahan wanita tersebut menolehkan kepalanya kearah Orland.
Tampak tatapannya yang meyimpan rasa ketakutan dan juga kewaspadaan pada Orland.
Menghela napas sejenak, kemudian Orland melangkah mendekati wanita tersebut yang tampak ketakutan padanya.
"Jangan takut, aku takkan menyakitimu."
Tak ada jawaban dari wanita tersebut, kembali membuat Orland menghela napas pasrah.
"Aku Orland, kembaran dari Arnold. Lelaki yang tadi membawamu kesini."
"Huh... baiklah hanya itu yang ingin kukatakan. Sebelumnya, aku ingin meminta maaf atas kelakuan kembaranku yang mungkin membuatmu takut."
Orland lalu melangkahkan kakinya hendak membuka pintu kamar rawat tersebut. Tapi suara wanita tersebut kembali menghentikan langkah kaki Orland.
"Namaku Fey, kumohon tolong aku..." Fey berucap dengan lirih, disertai tatapan mata memohon.
Cklekk
"Apa yang kau lakukan disini?" Arnold tiba-tiba datang dan membuat Orland urung membalas ucapan Fey.
"Dan kau, jangan pernah ikut campur urusanku."
Arnold berkata dengan nada sinis dan tajam yang ditujukan pada Orland pertanda rasa tidak sukanya.
"Jangan pernah bermain dengan api Arnold, sebelum kau menyesal."
Orland kemudian melenggang keluar dari kamar rawat Fey disertai tatapan yang tak kalah tajamnya pada Arnold.
Arnold hanya menyunggingkan senyum sinisnya sebelum melangkahkan kakinya pada sisi brankar yang di tempati Fey.
"Dan kau... perkataanku berberapa saat yang lalu masih berlaku. Jangan pernah main-main deganku, atau keluargamu yang akan menanggung akibat perbuatanmu."
To Be Continue...
Maaf yah baru repost lagi... masa kuliah malah jadi tambah sibuk mwehehehe... udah berapa tahun yak nih cerita gk ku repost wkwkwk
Buat still be yours nya aku next setelah selesai repost cerita ini sampe tamat yah teman2... tengkyu yang udah setia bacaa
.
Jangan lupa vote and commentMumu muaaahhh :*
Salam kecup basahh
Duo Author
Aprilia and Marisa

KAMU SEDANG MEMBACA
The Unlucky Girl [Complete]
RandomKALIAN MASIH MAU BACA THE UNLUCKY GIRL? TENANG SAJA, KALIAN BISA MEMBACANYA SECARA GRATIS DI APLIKASI DREAME SEKARANG. SELAMAT MEMBACA 😂😂 Cerita kolaborasi Aprilia dan Marisa Freya Tiffany Mandle, seorang gadis yang beruntung mendapatkan beasiswa...