Pt.1

367 10 0
                                    

"Ttttiiiiiittttttt.............," suara rem mobil tiba-tiba ketika melihat seorang gadis berseragam menyeberang jalan. "Hei, apa kau ingin mati?" tanya seseorang yang keluar dari mobil.

"Kenapa kau menyalahkanku? Ini salahmu," ucap gadis itu dengan nada membentak.

"Kau tidak lihat?" tanya laki-laki berseragam berparas tampan dengan menunjukkan tangannya ke lampu lalu lintas yang berwarna hijau.

Gadis itu pun langsung menengeok lampu yang berada di belakangnya, dan secara reflek gadis itu merubah ekspresinya menjadi rasa bersalah. Karena bingung harus berbuat apa-apa, akhirnya gadis itu pura-pura meringis kesakitan pada bagian kanan perutnya.

"Addduuuuuhhh, ini sakit sekali. Kau harus bertanggung jawab," ringisannya sambil memegang perut.

"Tadi kau baik-baik saja, kenapa tiba-tiba kesakitan. Apa kau sedang membodohiku?" laki-laki itu melontarkan pertanyaan yang membeuatnya bingung.

"Tadi kan kau menabrakku, makanya aku kesakitan sekarang," kata gadis itu lagi.

"Ya sudah, ayo kita ke rumah sakit. Aku yang membiayainya nanti," ucap lelaki itu sambil menarik tangan gadis itu masuk ked lam mobilnya.

YOON GI POV

Dengan perasaan aneh juga perasaan bersalah serta menyesal, aku pun membawa gadis setengah waras ini ke klinik terdekat. Aku panik akan terjadi sesuatu akan gadis ini. Apa dia akan mati? Tanyanku sambil menggaruk-garuk kepala yang membuatnya hamper gila. Tidak mungkin gadis itu mati, dia hanya terkena bagian perutnya dan kelihatannya tidak terlalu parah. Awas saja gadis itu! Kalau dia ketahuan membohongiku, akan kubalas perbuatannya. Tiba-tiba dokter keluar dari ruang periksa.

"Bagaimana Dok, keadaannya?" tanyaku penasaran.

"Pacar Anda tidak apa-apa anak muda. Dia hanya mendapat luka kecil di bagian kanan perutnya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir," jawab Dokter sambil menurunkan alat periksa dari telianganya.

"Dia bukan pacarku, Dokter. Dia hanya gadis gila yang menyebrang tiba-tiba saat aku berkendara tadi," jawabku pada Dokter untuk mengklarifikasi hubunganku dengan gadis itu.

Aku merasa tidak terima oleh dokter itu karena telah mengatakan kalau gadis itu adalah pacarku. Kenal juga tidak, sudah dibilang pacar, sepertinya dunia ini sudah gila sehingga sama gilanya dengaan gadis itu.

AUTHOR POV

Yoon Gi memasuki ruang periksa untuk mendapati sosok gadis yang ditabraknya tadi.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Yoon Gi memecahkan keheningan ruangan.

"Aku baik-baik saja. Hanya perutku yang sakit. Apa kau satu sekolah denganku?" jawab gadis itu yang dilanjutkan dengan melontarkan peertanyaan setelah melihat seragam Yoon Gi yang sama persis dengan seragamnya.

"Kau sekolah di Bangtan High School? tanya Yoon Gi terkejut.

"Daebak," jawab gadis itu singkat sambil mengangakan mulutnya.

"Aku tidak pernah berpikir akan bertemu gadis gila sepertimu. Tapi kenapa itu terjadi saat ini, hah?" gerutu Yoon Gi yang mulai meninggalkan gadis itu.

"Tak bisakah kau mengajakku ke sekolah bersama?bukankah kita satu sekolah?" teriak gadis itu kepada pria yang sudah berada di pintu ruangan.

"Kita tidak saling kenal, tapi kau sudah banyak merepotkanku, huff," jawab Yoon Gi sambil menghela nafasnya. "Cepat bangun dari situ kalau kau ingin pergi bersamaku," lanjut Yoon Gi.

RI RI POV

Sebenarnya tidak ada rasa sakit dalam tubuhku dari kejadian tadi. Hanya saja perutku mengeluarkan darah sedikit dan hanya dilapisi kain kasa. Aku hanya malu dengan lelaki yang ada di depanku karena aku telah memarahinya tadi. Padahal accident tadi sepenuhnya salahku karena aku tidak melihat lampu lalu lintas yang sudah berubah warna menjadi hijau. "Sepertinya mataku sudah tidak normal lagi," kataku dalam hati. Lelaki itu semakin mempercepat langkahnya menuju parkiran untuk mengambil mobil.

"Kau tunggu di sini, aku akan mengambil mobil," perintahnya sembari mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya.

"Baiklah," kataku sambil melontarkan senyumanku untuknya. Tapi dia tidak membalas senyumanku yang manis ini. Dasar!!!!!!

AUTHOR POV

Di dalam mobil, tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Hanya lagu yang terdengar mengisi kesunyian di dalam mobil itu. Hingga akhirnya Ri Ri merasa bosan dan memperkenalkan namanya, "Namaku Park Ri Ri. Kalau boleh tau siapa namamu?" tanyanya terhadap lelaki tampan yang sedang mengendari mobilnya.

"Apa namaku penting untukmu?" bukannya menjawab, Yoon Gi malah memberi pertanyaan kepada Ri Ri.

"Pentinglah. Aku ini perempuan, dan aku sedang di bawa oleh lelaki yang sama sekali tidak aku kenal," jawab Ri Ri sambil mengeluarkan handphone dari tasnya.

"Bukankah kau sendiri yang ingin pergi bersamaku? Kenapa malah kau yang takut?" tanya Yoon Gi dengan mengeluarkan senyum sinisnya. Lagi-lagi Ri Ri merasa kaget dengan jawaban Yoon Gi.

"Maaf, kalau aku telah merepotkanmu untuk yang keberapa kalinya. Maaf jika hari pertama kita bertemu memberikan kesan yang buruk untukmu," Ri Ri melontarkan kata permintaan maafnya kepada lelaki dingin di sampingnya.

"Namaku Yoon Gi, Min Yoon Gi lengkapnya," Yoon Gi angkat bicara tetapi tidak menatap gadis di sampingnya.

Sebelum Ri Ri melontarkan pertanyaan lagi kepada Yoon Gi, tiba-tiba saja Ia di suruh turun dari mobilnya karena sudah sampai depaan gerbang sekolah. Dengan perasaan tidak enak, Ri Ri berterima kasih kepada Yoon Gi atas pertolongan dan tumpangannya untuk pagi ini.

---TBC---

Maaf kalo ff nya masih dikit dan kata"nya terlalau gimana gitu. Oh iya, maaf kalo banyak typo. TYPO ITU INDAH mari kita memakluminya.

Pervert Namja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang