Pt.4

167 8 0
                                    

“Apa kau akan berkencan dengannya?” tanya Young Hee lagi dengan serius.

“Molla,” jawab Ri Ri sambil menaikkan kedua pundaknya.

“Kau harus berkencan dengannya malam ini juga,” seru Young Hee.

RI RI POV

Aku kesal dengan Young Hee yang dari tadi selalu mengejekku seperti itu. Aku harus bagaimana sekarang. Apa aku harus memperlakukan dia sebagai pacarku. Aku ragu memastikan perkataannya tadi, apa dia serius atau tidak. Awas saja kalau dia berani main-main dengan perasaan wanita. Tapi sebenarnya aku senang dia mengatakan hal itu di depan semua murid. Setiap kali aku bertemu dengannya, jantungku selalu berdebar tak menentu entah perasaan apa yang sedang menghantuiku sejak kejadian kemarin. Ini sudah membuatku gila.

***

Waktunya istirahat, aku dan 3 manusia setengah waras ini langsung menuju kantin untuk mengisi perut. Ketika aku sedang memilih makanan yang hendak kumakan, tiba-tiba sebuah tangan memegang tanganku dari belakang.

“Yoon Gi Sunbae?”

“Wae?”

“Sedang apa kau di sini?”

“Tentu saja aku ingin makan,”

“Lepaskan tanganku. Aku ingin mengambil makanan,”

“Kau tidak boleh mengambil makanan terlalu banyak. Kau bisa gemuk nantinya,”

“Apa hakmu melarangku, hah?”

“Bukankah aku namjachingumu sejak tadi pagi,”

“Tapi aku belum menjawabnya, sunbae,”

“Kau memang tidak menjawab. Tapi kau menerima ciumanku tadi pagi,”

“Aku tidak menerimanya. Dengar itu sunbae,”

“Tapi kenapa kau tak menolak saat aku melakukannya?”

“Itu, ituu…”

“Wae? Kau menikmatinya?”

Mendengar Yoon Gi sunbae bertanya seperti itu, aku rasanya ingin menjawab “Iya,” tapi itu akan membuatku mati kutu di depannya. Mencegah sunbae melihat wajahku yang memerah, aku langsung menginjak kakinya hingga dia meringis kesakitan. Aku pergi meninggalkannnya, dan menuju meja yang sudah ada Young Hee di sana.

YOON GI POV

“Aduuuuuh, kakiku” dasar gadis gila. Gadis yang sudah membuat jantungku tak mau diam di tempatnya seperti mau keluar dari habitatnya. Dengan kaki yang sedikit sakit, aku mencari yeojaku untuk membalas dendam padanya. Akhirnya aku mendapati sosok itu. Aku mulai mendekatinya dan menarik tangannya untuk mengikutiku ke atap gedung sekolah.

“Kau mau membawa temanku kemana, hyung?” teriak Jimin sambil menyemburkan makanannya ke wajah Taehyung

“Mau apa kau membawaku ke sini?”

“Menurutmu?”

“Jangan macam-macam denganku, sunbae. Atau aku akan,”

“Akan apa? Kau akan teriak?”

Aku mendekati tubuhnya hingga dia berada di sudut tembok. Semakin aku mendekat, semakin kencang gemuruh jantungku. Tapi aku tidak tahan melihat bibirnya yang merah, rasanya aku ingin melakukannya lagi, lagi, dan lagi. Bibirku dengan bibirnya hanyak berjarak kurang dari 1 cm. Dia hanya diam tanpa ada niat untuk menolakku kali ini. Kutempelkan bibirku dengan bibirnya. Lidahku mulai menyambar lidahnya. Kusangka dia akan diam, ternyata dia malah membalasku dan memebuatku semakin menjadi dengan aktivitasku. Kini bibirku mulai menuruni lehernya dan mencium aroma tubuhnya. Akan kutinggalkan bekas di lehernya, Ia hanya memejamkan mata ketika aku mencium lehernya. Kuturunkan tanganku membuka kancing seragamnya dan mulai meremas bagian sensitifnya. Dia hanya mendesah manja menikmati lidahku yang sudah berpindah di mulutnya lagi. Aku pun semakin liar menjelajahi bagian mulutnya hingga dalam.

Pervert Namja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang