Sudah setengah jam gadis berambut panjang yang dikucir kuda tanpa poni itu terus bermain bola basket seorang diri. Wajar saja, karena jam sekolah sudah selesai satu jam yang lalu.
Gadis itu berhenti sejenak, menyeka butir-butir keringat yang mulai mengalir dari dahinya.
"Ini si Jeff masih lama nggak sih?" ujar gadis itu sembari memantulkan bola kesembarang arah, tampaknya gadis ini mulai kesal.
Sepertinya belum ada tanda tanda kelas tambahan itu akan segera usai. Apa boleh buat akhirnya gadis itu kembali memungut bola tadi dan sialnya bola itu masuk ke got kecil yang letaknya tepat di ujung lapangan.
"Heh Mba, masih betah main bola? Belum cape?"
Saat gadis itu berjongkok berusaha meraih bola yang setengah basah, tiba-tiba sesosok laki-laki bertubuh jangkung itu berdiri dibelakangnya. Ia tahu betul suara itu.
"Cape loh Mas, nungguin Mas dari tadi sampe-sampe bola nya masuk ke got"
Gadis itu bangkit sembari pura-pura merengut, membalas candaan laki laki itu. Kemudian gadis itu tersenyum lebar.
"Sialan lo Jeff, satu jam gue nunggu lo disini" Ujar gadis itu lagi. Ia memukul pelan bahu kanan laki-laki tadi yang ternyata bernama Jeff. Lelaki yang di tunggu gadis itu, Nessa.
"Sorry deh Ness. Lo kan tahu bentar lagi gue UN, banyak kelas tambahan. Lo sih enak masih kelas 10 jadi adem adem aja"
Bisa dilihat dari raut wajah Jeff yang terlihat seperti orang yang bekerja tanpa istirahat, sangat lesu dan rambutnya juga acak acakan membuat tawa Nessa tak bisa ditahan lagi.
"Lo itu abis ikut kelas tambahan apa kerja rodi sih? Lesu amat."
Nessa tertawa, kedua tangannya mencoba untuk mencapai puncak kepala Jeff untuk merapikan rambutnya.
"Penasaran? Dua tahun lagi lo bakalan ngerasain deh" Balas Jeff tak mau kalah.
"Eh ngomong-ngomong si Matt mana? Kok nggak ada?" pandangan Jeff menyapu kesegala arah, mencari sosok Matt.
"Matt pulang duluan. Katanya mau bantu nyiapin pesta ulang tahun adiknya."
"Siapa? Theresia?"
"Yaiya, siapa lagi kalo bukan There?"
Jari jari Nessa tampak lihai menata rambut Jeff, tapi Jeff teringat sesuatu.
"Lo.. tadi nyoba ngambil bola basket di got, kan?"
Jeff menatap Nessa yang masih sibuk merapikan rambutnya, gadis itu hanya mengangguk cepat. Tiba-tiba saja tangan Jeff menepis tangan Nessa dari kepalanya. Sontak Nessa pun terkejut.
"Lo kenapa sih? Kasar amat!" Nessa sewot. Tidak tahu apa kesalahannya.
"Lo bilang kan tadi abis nyoba ngambil bola di got"
"Iya, terus?" Nessa masih bingung dan itu membuat Jeff kesal.
"Mba.. tangan Mba kan bekas megang bola yang kecebur got, terus Mba pegang pegang rambut saya. Coba sekarang Mba cium deh tangannya" Jeff berusaha sabar menghadapi temannya yang oneng nya nggak ketulungan ini. Nessa Cuma nyengir kuda lalu mencium kedua tangannya.
"Gimana? Wangi kan, Mba?"
"Ehehe oh iya, bau got."
Jeff hanya menghela nafas panjang.
"Jorok amat sih jadi cewek! Cuci tangan sana. Gue tunggu di gerbang. Tas lo juga sini gue aja yang bawa" Jeff mendorong tubuh cewek itu, dan Nessa hanya tertawa mengikuti perintah Jeff.
"Mas nya pulang-pulang keramasan dong?" Teriak Nessa yang berada di dekat koridor.
"OGAH! Buruan woy!" Jeff terlihat jengkel melihat tingkah gadis itu, sementara Nessa buru buru berlari takut Jeff ngamuk.
***
Jeffrey Grismer atau yang sering di panggil Jeff ini adalah kakak kelas Nessa di SMA. Mempunyai badan tinggi, pinter, wajahnya cuek tapi somplak dan yang paling parah dia nggak bisa naik motor. Itulah Jeff.
Awal mereka bertemu itu ketika masa ospek, yang lain upacara di aula tapi Nessa malah makan enak di kantin, Jeff yang baru selesai daftar ulang pun merasa aneh dengan gadis berseragam putih biru tapi makan di kantin ini.
Siangnya, Jeff kembali melihat gadis itu, tapi dia sedang berdiri di tengah lapangan dengan satu kaki terangkat serta tangan yang menyilang memegang telinga 'Saya berjanji, tidak akan jajan saat upacara berlangsung' itulah yang tertulis di papan yang ada di dadanya.
Masa hukumannya habis. Gadis itu sedang duduk di tempat teduh di pinggir lapangan. Karena penasaran, Jeff menghampirinya.
"Ada apa kak? Kakak mau ngehukum saya apa lagi?" gadis itu sewot duluan, tangnnya memijat kakinya yang terasa pegal. Jeff pun duduk disamping gadis itu.
"Gue bukan osis kok" ujar Jeff singkat. Gadis itu menghela nafasnya.
"Lagian salah sendiri ngapain jajan dikantin pas lagi upacara?" Jeff membuka suara, gadis itu cepat cepat menoleh.
"Saya laper. Kalo pingsan gimana? Siapa yang repot? Mereka, kan?" Gadis itu mencoba membela diri.
"Apa sih salahnya, Cuma makan sebentar doang tapi hukumannya lama banget. Kalo nunda nunda makan itu nggak baik, entar magg saya kambuh, kan repot jadinya" lanjutnya, Jeff hanya tersenyum, tak habis pikir dengan gadis yang akan menjadi adik kelasnya nanti.
Kemudian Jeff mengulurkan tangannya.
"Jeffrey Grismer, panggil Jeff" ujar Jeff pada Nessa yang terlihat bingung menatap tangan dan wajahnya bergantian.
"Nessa, Nessa Crofford." Nessa pun menyambut uluran tangan Jeff.
Disinilah Nessa memiliki teman di lingkungan barunya.
YOU ARE READING
Just be a friend ok?
RomanceNessa Corford, adalah seorang siswi SMA yang memiliki kepercayaan diri yang kurang karena masalalunya, ditambah dengan situasi dirumahnya yang seperti neraka membuat gadis itu memutuskan untuk menutup ruang lingkupnya. Namun, semenjak kedatangan dua...