Title : Oh, No! (run's sequel)
_________
My Pov
"Nghh... Jungkook...Jimin.. henti.. Khan"
Suara tadi itu, Taehyung, yang sedang berada di sebuah kamar dengan nuansa merah dan hijau. Tepatnya di sebuah kasur king size.
Dengan Jungkook dan Jimin di kedua sisi tubuhnya.
Kepala Jungkook yang berada di lehernya dan Jimin yang berada di perut ratanya.
"Ya! Hyung! Ini hari selasa. Itu artinya ini jadwalku!"
"Pelit sekali sih. Aku hanya ikut cium sedikit, kok"
"Tidak bisa! Sana pergi!"
Jungkook dengan kasar mendang tubuh sang hyung.
Jimin hanya mendesis kesal. Kalau tidak ingat Jungkook itu adiknya, sudah Jimin mutilasi tubuh atletis itu.
Tanpa melihat hyungnya lagi, Jungkook melanjutkan kegiatanya, menciumi leher Taehyung.
"Ya! Jungkook! Setidaknya biarkan Taehyung mengurusku dulu!"
"Kau bukan anak kecil. Kenapa harus di urus-urus lagi hah"
"Kau! Maksudku tugasnya sebagai seorang istri, dasar bodoh!"
"Sudah kubilang ini jadwalku. Itu artinya Taehyung istriku untuk hari ini. Kau yang bodoh hyung"
"Kau?! Dasar kelinci!"
"Dasar pendek"
"Ya!"
"Apa?!"
"DIAAM!"
Wah, Jungkook dan Jimin menatap ngeri pada Taehyung yang sudah terduduk.
Taehyung memang manis. Tapi kalau sudah marah, nyali duo Jeon ciut juga.
Masalahnya, si manis itu suka mengancam tidak akan memberi jatah pada keduanya jika sudah marah.
"Jimin! Cepat mandi! Kau bisa terlambat kuliah"
"Benar. Cepat sana pergi hyung"
Jungkook merasa percaya diri karena Taehyung menyuruh Jimin mandi.
"Diam Jungkook! Kau juga cepat bersiap!"
Jimin menyeringai senang.
'rasakan bocah'
Jungkook yang merasa telepati(?) Jimin menatap tajam sang kakak.
'aku bukan bocah, pendek'
'kau adikku, jadi kau itu bocah'
'kau yang bocah'
'kau'
"JANGAN MALAH BERTATAPAN BEGITU! CEPAT BERSIAP ATAU AKU PULANG KE RUMAH EOMMA!"
"JANGAN!"
Reflek duo Jeon itu berteriak. Bisa gawat kalau Taehyung pulang ke rumah ibunya. Nanti tidak ada kenikmatan malam hari, dong
"KALAU BEGITU CEPAT!"
"BAIK NYONYA JEON"
Keduanya berlari menuju kamar masing-masing. Menginggalkan Taehyung yang masih menahan kesal dengan wajah memerah.
"Kenapa aku harus punya suami seperti mereka?!"
Taehyung mendesah pasrah. Ini sudah takdirnya. Salah dirinya juga sih
Saat kejadian dirinya mabuk berat dengan Jungkook dan Jimin menginap di rumahnya, ternyata dua bocah itu memperkosa dirinya.
Oh, kalau ingat hal itu Taehyung jadi kesal sendiri. Kenapa dirinya bisa lengah begitu
Dan bahkan pagi harinya, duo Jeon kelebihan hormon itu menghajar dirinya lagi.
Itu pengalaman pertamannya ngomong-ngomong. Dan bocah lima belas tahun yang merenggut pengalaman pertamanya
Taehyung sedikit sakit hati. Tapi nasi sudah jadi bubur. Mereka sudah melakukannya.
Tahu apa? Duo bocah itu malah bilang mereka akan bertanggung jawab.
Tapi Taehyung bilang untuk melupakan saja kejadian itu.
Dan Jungkook juga Jimin malah mengancam akan melakukannya lagi jika Taehyung tidak ingin menikah dengan mereka.
Mereka?
Ya, keduanya.
Dan disinilah Taehyung. Itu sudah enam tahun berlalu. Dan mereka sudah menikah.
Jangan tanyakan bagaimana cara mereka menikah. Intinya mereka telah menikah dengan Taehyung sebagai istri dan Jungkook Jimin sebagai Suami.
Bagaimana kehidupan rumah tangga ketiganya?
Karena Taehyung merasa yang dinikahinya ini adalah dua bocah labil, jadi dia membuat jadwal.
Jadi begini, dari hari senin dan selasa adalah hari Jungkook menjadi suaminya. Rabu dan kamis bagian Jimin. Untuk Jumat dan sabtu itu hari mereka bertiga. Dan Minggu, tentu saja khusus hari dirinya sendiri.
Duo Jeon itu protes pada awalnya. Tapi dengan ancaman jatah dan kata cerai akhirnya mereka setuju dengan peraturan yang Taehyung buat.
Sudahlah, memikirkan masa lalunya membuat Taehyung pusing. Lebih baik dirinya mandi dan bersiap untuk bekerja juga.
Taehyung masih penulis, kok. Walaupun bekerja di rumah, Taehyung tetap harus mandi bukan?
_________
"Hyung sayaaaang! Sarapan sudah siap!"
"Hyung berisik! Jangan berteriak, bisa?!"
Jungkook dan Jimin sudah siap dengan stelan kampusnya.
Ya, Jungkook dan Jimin memang masih kuliah. Mereka kan baru 21. Dan dari mana mereka menafkahi sang istri? Berterima kasihlah pada tuan Jeon yang memiliki perusahaan besar yang sukses. Sehingga Jungkook dan Jimin bisa bekerja sambil kuliah dengan penghasilan yang besar.
Keduanya kembali berdebar masalah sarapan.
"Kenapa masak telur sih, hyung. Kau tahu aku tidak suka itu!"
"Cih, Percaya diri sekali. Ini untuk Taehyungie"
"Lalu aku bagaimana?!"
"Buat saja sarapanmu sendiri, bocah"
"Ya! Hyung. Kau tahu aku tidak bisa masak"
"Salah sendiri"
"Hyung!"
"Wae!"
"YA! DIAM KALIAN!"
Taehyung turun dengan tergesa setelah mendengar ribut-ribut di dapurnya.
Seperti biasa, Jeon kembar itu sedang berdebat. Dan yang pasti masalah yang sepele.
Jungkook dan Jimin terdiam. Tapi kali ini bukan karena ucapan Taehyung. Tapi karena penampilan Taehyung yang....
Menggoda. Bagaimana tidak?
Taehyung yang baru saja selesai mandi, masih menggunakan bathrobe, dengan rambut basah yang masih meneteskan air.
Jungkook juga Jimin melihat bagaimana tetesan air yang jatuh dari rambut coklat Taehyung, mengalir menuju lehernya yang jenjang.
Taehyung memandang dua suaminya heran.
'kenapa melihatku begitu?'
Dan Taehyung tiba-tiba teringat dirinya masih menggunakan jubah mandi.
'Oh! No!'
"HYUNG! JANGAN LARI!"
Taehyung segera berlari menuju kamar dan mengunci pintu. Dia harus menyelamatkan diri. Dua bocah itu akan sangat menakutkan jika sudah melakukan hal itu secara bersamaan.
Taehyung tidak ingin mengalami hal itu lagi.