You - Gift

5.8K 402 14
                                    

== Story Begin ==

Shin Yeong mengusap wajahnya berkali-kali. Bayangan semalam benar-benar membuat harinya kacau. Memang hal yang wajar jika dia dan suaminya-Kyuhyun, melakukan hubungan tersebut.

Tapi tetap saja aku malu!!

"Ya Tuhan, singkirkan pikiran itu dari otakku!"

"Apa yang disingkirkan?" tanya Boomie tiba-tiba membuat Shin Yeong meraba dadanya karena terkejut.

"Anni, bukan apa-apa." jawab Shin Yeong dengan cengiran lebarnya. Boomie mendengus melihat ekspresi sahabatnya.

Shin Yeong kembali menyibukkan dirinya sedangkan Boomie duduk disampingnya dengan memainkan ponsel.

**

Kyuhyun POV

Pagi ini aku merasakan pagi yang berbeda dari biasanya. Bayangan kegiatan kami semalam benar-benar membuat energi ku bertambah.

Mungkin benar kata orang, jika hal itu merupakan salah satu penyaluran stress yang ampuh. Buktinya, mood-ku yang semula buruk berubah menjadi baik setelah kami melakukan itu.

"Kau sehat?" tanya Minhyuk setelah meletakkan tas nya.

Aku tersenyum lebar dan mengangguk cepat.

"Kau yakin? Karena hal aneh seorang Cho Kyuhyun tersenyum selebar itu diluar acara berkumpul dengan anggota organisasi."

"Oh, ayolah.. Jangan menghancurkan pagi indahku," protes Kyuhyun.

Minhyuk tertawa dan menepuk pundaknya. "Arra, sepertinya kau sedang dalam mood yang baik sekarang."

Jam kosong merupakan hal yang menyenangkan bagi siapapun yang masih melakukan study. Termasuk aku.

Salah satu dosen tidak hadir karena menghadiri seminarnya. Yah, meskipun mahasiswa akhir tapi terkadang aku mengikuti mata kuliah junior di jurusanku.

"Kyu, kau Hwe Ji menunggumu diperpustakaan." kepalaku mendongak menatap Jin Go yang berdiri diseberang meja.

"Oh? Oke."

"Dia berpesan kau harus datang jika tidak ingin seseorang dihidupmu merasakan gangguannya. Baiklah, aku pergi. Bye." Jin Go pergi setelah menepuk pundakku pelan.

**

Shin Yeong berjalan menyusuri koridor luar dekat area taman terbuka kampus. Langkah riangnya mengatakan bahwa suasana hatinya saat ini sangat baik. Sesekali bibir tipisnya tersenyum menyapa beberapa mahsiswa yang dikenalnya.

Langkah riangnya berhenti ketika dia melihat sosok pria yang sangat dikenalnya sedang berdiri membelakangi dirinya disisi koridor lain, mengarah pada gedung fakultas manajemen.

Tiba-tiba terlintas ide untuk mengagetkan pria tersebut hingga membuatnya memperlihatkan ekspresi yang menggemaskan.

"Op--" belum sempat Shin Yeong melaksanakan rencananya, Shin Yeong terdiam ketika melihat pria yang dipujanya tengah berciuman dengan wanita yang juga dikenalnya. Hwe Ji.

Seolah sadar dia telah salah memilih waktu untuk menjahili kekasih hatinya, perlahan Shin Yeong melangkah mundur. Menahan sekuat tenaga air mata yang perlahan keluar tanpa dia sadari.

Shin Yeong memutar tubuhnya dan segera kembali ke dalam gedung fakultasnya. Sesekali ia meminta maaf pada orang yang tidak sengaja ditabraknya. Pandangannya buram dan semakin tidak jelas karena air mata.

"Yeong..." sebuah tangan menahan langkah Shin Yeong menuju kamar mandi. Dia masih diam dan tidak melepaskan tangan seseorang yang mencekalnya.

"Kim Shin Yeong, kau... Menangis?"

You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang