Thor note: maafkan tatabahasa dan cara penulisan di part ini dan sebelumnya. Saya rasa lebih baik baca langsung ke part2 yg mungkin lebih baik cara penulisannya.
Enjoy!Lelah, capek berlari-lari
Itulah yang sekarang Chloe rasakan.Dari tadi si Albert yang menyebalkan itu terus membuat Chloe bolak-balik karena berbagai permintaan yang harus dikerjakan Chloe.
Permintaan itupun sangat sepele dan menyebalkan seperti membuat kopi dengan 1 sendok teh gula, fotokopi file. Ohh bagian yang terlewat, dia menyuruh Chloe melakukan hal seperti itu satu persatu. Saat Chloe selesai membuatkannya kopi dengan 1sendok teh gula maka 2-5 menit kemudian sang boss akan meminta Chloe untuk memfotokopi.
Saat Chloe telah selesai memfotokopi maka hal yang sama terjadi lagi, kali ini membawakannya segelas air putih. Lalu hal ini berlanjut sampai Chloe tak bisa menghitungnya.
'ini tak akan pernah selesai ' batin Chloe. Ia mulai kesal dengan sifat sang boss.
atau tepatnya sudah kesal dari lama.
🌚
Ia baru saja kembali dari toilet untuk membuang semua hasratnya.
Dari kejauhan Ia bisa mendengar beberapa karyawan mall itu sedang mengobrol lebih tepatnya bergosip.
"eh, CEO kita ganteng banget ya, tipe gue banget dah."
Perempuan berambut pirang disebelahnya malah ikut menambahkan
"Dari cara jalannya aja keliatan kalau CEO kita itu orangnya kalem, keren, sekalinya ngomong spj tapi penuh makna"
Apa? Apa Chloe nggak salah dengar? Cool? dia yang menyebalkan itu cool?
Kalem? Wah gila, Chloe sampai gatau apa yang harus dikomentari saat denger kata 'kalem' dan apa 'spj'? Dia yang banyak ngomel sana sini itu spj?Setelah kamu mengenalnyanya kamu tak akan bilang hal itu lagi ucapnya dalam hati.
Saat sedang hanyut dalam pikiran negatifnya itu, tiba-tiba sang sahabat Alice caroline menepuk pundak Chloe
"Lagi mikir apa nih, mukanya sepet amat"
"Wah, tau ga tadi ada yang bilang boss kita kalem, spj, apalah.. Ishh"
Chloe bergidik ngeri mengingat-ingat obrolan karyawan tadi.
Alice yang mendengar jawaban Chloe lantas memutar bola matanya dan tertawa
"Apaan sih malah ketawa, gajelas" Gerutu Chloe
"Btw kenapa sih dari dulu lo rasanya gasuka banget sama si boss kece" balas alice
" kece??? Terserah lo lah. eh udah dulu ya, si KECE minta gue cepetan, byee"
Tanpa mendengar jawaban alice, Chloe pun langsung berlari lalu naik lift. Ia menekan angka 28 lalu pintu lift menutup
Ia langsung masuk ke ruangan bossnya dengan tergesa gesa🌑
Terdengar bunyi pintu saat ia baru saja selesai membaca artikel tentang perusahaannya.
Ia melihat ke arah pintu dan didapatinya sang assistant yang ngos-ngosan"Ada masalah apa? " tanya albert yang senyumnya masih tersungging di bibirnya. -majalah itu menceritakan kelebihannya dan perusahaan yang dipimpinnya-
"Hah? Eh.. " dengan ekspresi linglung
Chloe berfikir sejenak, ia baru sadar bahwa sebelum ia bertemu Alice ia baru saja dari toilet. dan si boss tidak memerintahkan apapun padanya"Astaga, sorry.. I forgot that you didn't order something to me.. Haha" Chloe tertawa garing di akhir kalimatnya
Ia pun berjalan cepat menuju meja kerjanya dengan jantung yang masih berdetak keras. deg.. Deg.. Deg.. Gimana enggak? Udah lari cepet cepet buat nemuin sang boss ternyata ia malah salah tingkah.
"Kalau kangen sama saya bilang aja. Gausah pake alibi gajelas" Albert bersuara datar
Chloe memutar bola matanya lagi. Ia mulai malas menanggapi bossnya.
🌒
Hari menjadi gelap. Matahari tak lagi kuat untuk bersinar, kini saatnya bulan menggantikannya.
Chloe ga suka malam. Ia benci gelap, masalahnya ia takut ada hal-hal tidak diinginkan saat gelap.
Memang ia penakut. Penyebab utama takutnya itu adalah ia selalu menonton drama sehabis pulang dari FBS yaitu mall termpat ia bekerja, yang satu perusahaan dengan Orl.company.
Dramanya macam-macam, tetapi di tiap drama pasti ada kejadian buruk malam hari kan? Karna itulah chloe tak suka gelap.
Meskipun begitu, kecuali saat tidur ia hampir tak bisa tidur kalau pencahayaannya terlalu terang, ia menggunakan lampu tidur untuk menemani malamnya.
Ia menunggu taksi yang lewat dan sudah tak sabar ingin menonton kelanjutan dari drama yang kemarin ditontonnya.
"Dimana taksinya? Kalo butuh aja gaada, pas ga butuh menuhin jalan'' Chloe ber monolog
Saat yang sama sang boss, Albert orlando lewat didepan Chloe dan langsung berhenti
"Mau nebeng? " ajaknya
"Serius? " tanya chloe tak percaya
"Hmm..Ya boong lah, enak aja lo" sang boss tertawa lalu langsung pergi meninggalkan Chloe
"You are a fuckin' shit alive" umpat Chloe dengan keras karna ia tau bossnya sudah tak bisa mendengarnya lagi.
🌙
Ia sampai di apartmentnya dengan wajah kesal dan masih mengingat wajah sang boss yang sangat menyebalkan itu"Ya boong lah? Enak aja lo? "
arghh itu membuat Chloe sangat kesalTak terhitung berapakali ia sudah mengumpat sang boss daritadi.
Ia menghempaskan diri ke tempat ter-favoritnya di dunia, ranjang.Ia mengambil laptop yang masih berada diatas ranjangnya lalu memutar drama yang ia ingin tonton sedari tadi.
Apartemennya memang tidak terlalu rapih, bisa dibilang cukup berantakan. Tapi Chloe sangat menyukai apartment nya itu, menurutnya ia lebih mudah mencari benda di tempat seperti ini daripada di tempat yang tertata.
Chloe memang sudah mencoba merapikan kamarnya. Tapi esoknya pasti kembali ke wujud ini lagi, yasudahlah yang penting ia merasa nyaman disini
🌜
Angin malam cocok untuknya
Ia suka angin malam, serasa sejuk dibandingkan dengan AC yang menemaninya seharian di ruangannyaIa mengendarai mobil Lamborghini reventon miliknya dengan kecepatan 75km/jam di jalanan sepi di Singapore.
Dalam sekejap ia sudah sampai di rumah pribadinya.
Ia menjentikan jari dan dalam sekejap semua lampu di rumah itu langsung menyala.. Sungguh rumah idaman.Ia menuju tempat favoritnya dirumah, kamar.
Mengingat gurauannya tadi, Ia tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
That Billionaire
RomanceAlbert Orlando Johansson is a multimillionaire's son He has the whole package: Sharp killing eyes, thin lips, Brilliant mind, extremely rich, and very powerful. He got everything he wanted in his life. But his personality is full of shit. What wi...