Konyol..

586 68 5
                                    

Lidya pov

     Kurang lebih satu bulan sudah aku melakukan kegiatan konyol seperti saat ini aku selalu melewati jalan yang seharusnya tidak kulewati. Tapi sengaja kulewati dengan harapan dapat bertemu dengan Melodiku.. hey sejak kapan dia jadi miliku haha. Meskipun aku tahu waktu pulang kerja nya lebih awal dariku. Tapi aku tidak kehilangan harapan agar dapat bertemu dengannya dijalan . Dengan begitu aku dapat berusaha lebih dekat dengannya. Jujur rasa ini sangat menyiksa diriku. Bayangan senyumnya selalul menghantui tidurku. Tidak ada hal lain yang dapat aku lakukan selain mengantri dibank. Hanya bertegur sapa dengan formalitas itu tidak cukup bagiku.

   Saat aku sedang menikmati suasana jalan yang sepi. Aku melihat sosok yang sangat aku kenal. Sepertinya Tuhan mengasihaniku setelah kurang lebih satu bulan. Baru hari ini aku dapat bertemu dengannya. Tapi sepertinya dia sedang dalam masalah aku lihat dia sedang kesulitan mendorong motor nya. Ya I got it yes dengan begitu aku akan datang sebagai pahlawan penyelamatnya.. Thanks God

Melody Pov

Sepertinya hari ini menjadi hari sial bagiku. Bagaimana tidak setelah dikantor terjadi selesih yang cukup besar. Sekarang malah motorku yang bermasalah. Tiba tiba saja motorku mati. Seingatku baru minggu lalu aku menservis nya di bengkel. Ditambah lagi jalan yang sepi tidak ada yang bisa menolongku. Tidak terlihat tanda tanda bengkel disini. Tidak ada pilihan aku mendorong motorku dengan susah payah. Saat sudah 15 menit aku mendorong motor tiba tiba ada yang memanggil namaku.

Melody.."Terdengar suara dari belakang. Aku segera menoleh kebelakang dan aku sangat terkejut mendapati Lidya nasabah cantikku itu

Eee hai" jawabku dengan senyum sambil mengelap keringatku.

Kenapa motornya kok didorong" Tanyanya bingung

Mogok" ucapku sambil mengembungkan pipiku. Dia lalu turun dari motornya dan mencoba menghidupkan motorku. Tapi hasilnya nihil. Dia mendorong motorku dan memberikan kunci motornya padaku.

Kamu bawa motor aku ya, biar aku yang dorong motor kamu, aku tau kok bengkel deket sini" ucapnya.

eh gak usah lid nanti malah ngerepotin kamu, nanti kamu capek" ucapku dengan tidak enak hati dan mengembalikan kunci motornya.

Gak papa mel, kamu lagian kamu pake rok susah kalo dorong motor, " sanggahnya. Mendengar ucapannya seketika hati merasa senang dia sangat memerhatikanku.

Akhirnya setelah kesepakatan aku membawa motornya dan mengikutinya dari belakang. 15 menit kemudian kami sampai dibengkel. Motor ku harus ditinggal dibengkel mengingat hari sdh sore dan bengkelnya sudah mau tutup.

Yaudah mel, aku antar pulang aja ya" tawar lidya. Aku mengangguk sebagai tanda setuju.

Aku duduk dengan posisi mengamping karna aku memakai rok. Saat diperjalanan motor lidya hampir oleng dan aku tanpa sengaja memeluk pinggangnya dari samping. Merasa tidak enak aku segera melepaskan pegangan ku dari pinggangnya.

Pegangan gpp kok mel nanti kamu jatuh" ucapnya

Dengan senyum malu malu aku perlahan memeluk pinggangnya lagi entah rasanya hatiku sangat bahagia berada sedekat ini denganya.

Tanpa terasa kami sudah sampai dirumahku.

Makasih ya lid, uda nganterin pulang sama dorongin motorku " ucapku saat sampai di depan rumahku,

Masuk dulu yuk" tawarku

Next time ya mel udah mau malem gak enak juga namu magrib2 " ucapnya

Sekali lagi terima kasih ya lid" aku segera menuju pintu rumah. Saat aku ingin membuka pintu.

Mel besok pergi kerja naik apa ? Mau aku jemput ? " tanyanya yang sukses membuat pipi ku panas dan pastinya memerah. Aku sejenak terdiam di depan pintu sambil menatap kearahnya.

Melody " ucapnya yang menyadarkanku.

Mau lid kalo gak ngerepotin" ucapku malu malu.

Gak ngerepotin kok. Lagian kossan aku deket sini, Yauda mel aku pulang dulu, see you tomorow melody, " pamitnya

Iya lid hati hati. See you tomorow lidya" ucapku menahan senangnya hati rasanya aku ingin meledak haha

Lalu ia menstarter motor nya dan belalu pergi aku terus memandangi kepergiannya.

See you tomorow lidsky" batinku

MY MELODY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang