Prologue

91 7 0
                                    

Disebuah ruangan tampak seorang laki-laki berbadan gemuk berkacamata dan seorang wanita berkulit putih, cantik berbadan kurus yang indah juga dengan beberapa jerawat dibagian antara rambut dan dikeningnya, sibuk mengotak-atik sebuah benda persegi panjang setinggi perut mereka bisa dibilang seperti mesin cuci. Benda tersebut dipenuhi tombol-tombol dengan bentuk bermacam rupa.

"AHAHA! Memang sebuah karya seni yang indah dan memuaskan, hanya tinggal sedikit uji coba" ucap Laki-laki gemuk dengan tawa sinisnya.

"Waaah, kau memang super jenius ikan buntal" ucap gadis itu dengan ekspresi gembira

"Hey hey sekali lagi kau menyebutku ikan buntal aku jadikan kau manekin ,Irene"

"Peaceee Endi" ✌🏻️

"Ya laki-laki gendut itu Endi, ia kembali mengotak-atik benda ciptaannya sendiri. Tangannya lihai memencet setiap permukaan tombol-tombol pada alat ciptaannya itu.
Tombol-tombol itu berbentuk bulat dengan bermacam warna dan ukuran yang berbeda juga ada tombol yang terlihat seperti launchpad , setidaknya memang persis.

"Bagaimana? Kita bawa salah satu diantara mereka untuk dijadikan kelinci kita dulu?" Seraya menunjuk sebuah gambar pada layar dipermukaan alat itu.

"Oke, tapi kalo itu kamu yang urus ya"

"Tenang cantiiiiik,  party-nya udah ku susun dengan rapi" seringainya sambil mengelap keringat yang membasahi wajah dan lehernya.

"Gadis itu segera mengambil 2 cangkir kopi dari meja yang ada beberapa meter dari belakangnya lalu memberikan salah satu cangkir dan merangkul bahu Endi.

"Kita rayakan kesuksesan ini Boss!" teriak Irene dengan mengangkat cangkirnya

"Oh yeah baby, it's really perfectooo"

"Clink! Mereka mengadukan cangkir kopi mereka lalu serentak meminumnya.





Maaf kalo ada sedikit kesalahan dalam pengetikannya atau penyusunan katanya guys , maklum pengalaman pertamaku.
Semoga readers terhibur 💋

(CERITA INI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang