[2]

57.9K 3.1K 138
                                    

Agatha mengeliat, ia merasakan nyeri pada sepanjang tulang vertebraenya. Mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan pupilnya pada ruangan yang sangat gelap. Lagi-lagi Agatha lengah dan menyebabkannya diculik entah untuk yang keberapa kalinya.

(tulang vertebrae= tulang punggung)

Pintu terbuka lebar, cahaya menyeruak masuk kedalam ruangan gelap itu. Agatha meringis kemudian memejamkan matanya silau.

"Si..a..pa?" tanya Agatha lemah. Tenggorokannya terasa amat sangat kering.

Mereka tidak menjawab pertanyaan Agatha. Malah, menarik lengan gadis itu paksa. Agatha menjerit kesakitan dan ketakutan. Kemudian mereka mendudukannya diatas kursi kayu. Agatha memberontak sekeras yang ia bisa. Tetapi tenaganya jauh dibawah tenaga laki-laki itu. Tepatnya lima orang laki-laki berbadan besar.

Masing-masing dari mereka mencengkram tubuh Agatha. Mereka mengikat kaki Agatha pada kaki kursi agar Agatha tidak lagi memberontak. Mereka juga mengikat tangan Agatha dibelakang sehingga ia tidak bisa mencoba untuk melepaskan diri.

Tidak lupa mereka menutup mata dan mulut Agatha. Untung saja hidungnya tidak ikut ditutup. Kalau saja mereka gila dan menutup hidung Agatha juga. Bisa Agatha pastikan, kurang dari 5 menit ia akan mati kehabisan napas.

Pintu kembali terbuka, sapaan bos terdengar bersahut-sahutan dari kelima lelaki itu.

Siapa yang mereka panggil bos? batin Agatha.

Mereka melepas ikatan dimata dan mulut Agatha. Membiarkan Agatha menatap laki-laki yang berdiri didepannya. Agatha menutup matanya silau, ia tidak mampu melihat wajah laki-laki itu, karena laki-laki itu membelakangi cahaya.

Seseorang menghidupkan lampu dalam ruangan gelap itu, sehingga cahaya didalam sama terangnya dengan cahaya diluar. Agatha mengalihkan pandangannya ke jendela yang memperlihatkan gedung-gedung pencakar langit dengan lampu-lampu yang bersinar berkelap-kelip. Pukul berapa sekarang? Ayahnya tidak akan suka jika ia terlambat sampai dirumah.

"Siapa kau? Kenapa kau menculikku?" tanya Agatha setelah menenangkan diri.

Laki-laki itu bergeming. Tidak menjawab satupun pertanyaan Agatha. Alih-alih ia hanya menatap manik mata Agatha intens.

Agatha menarik napas pelan, bajingan curut bisu! Makinya dalam hati.

"Kurasa kau mengenal siapa aku, sehingga berani menculikku seperti ini. Tapi mungkin kau lupa seberapa berkuasanya keluargaku?" Agatha menatap laki-laki bertopeng itu angkuh. Memandang menantang manik biru lekat itu, seperti ajaran kakaknya. Saat terdesak hal pertama yang harus dilakukan adalah ancam lawanmu dengan segala yang kau miliki. Jangan menunjukan ketakutanmu atau mereka akan merasa diatas awan.

"Tidak bisakah kau melepasku? orang tuaku akan menebusku sebanyak apapun yang kau minta," lanjutnya saat melihat laki-laki itu tak bergerak. Kedua, tawarkan perjanjian yang menguntungkan mereka. Tidak apa kehilangan banyak uang asal kau selamat. Itu apa yang kakak pertamanya ucapkan, "aku juga tidak akan melaporkan kalian kepada polisi, jika kalian membebaskanku sekarang," tambahnya.

Tawa menggelegar laki-laki itu memancing amarah Agatha. Apa yang lucu dari ucapannya barusan?

"Tentu saja aku mengenal siapa kau, Agatha. Putri tunggal Abimanyu Pratama, adik dari Agni Baskhara," Agatha bisa merasakan kebencian pekat saat laki-laki itu menyebutkan nama kakaknya.

"Itulah alasan utamaku menculikmu. Kau tawarkan apa tadi? Uang? Terima kasih, tapi ... aku lebih tertarik pada tubuhmu," laki-laki itu melepas topeng yang menutupi wajahnya. Menunjukan seringai kejam yang mampu membuat singapun lari terkencing-kencing.

Stuck On You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang