Matahari kini tengah memancarkan sinarnya pada sang bumi, memberi kehangatan pada setiap insan manusia. Langit biru yang terpampang luas nan indah serta awan putih yang setia menemani melambangkan betapa memukaunya alam semesta ini. Desir angin berembus dengan terpaan yang menyejukkan. Musim gugur belangsung membuat daun-daun berjatuhan ke jalanan dengan gerakan elok memukau pandangan. Sepertinya alam tengah memberi keceriaan bagi manusia bumi dengan cuaca pagi hari yang indah ini.
Hiruk pikuk kota Britania Raya menambah nuansa ramai pada semesta. Para insan manusia sIbuk mempersiapkan segala hal untuk memulai aktivitas mereka. Orang-orang berjalan saling beriringan menuju tempat tujuan, tak jarang tubuh mereka saling bertabrakan satu sama lain saking ramainya. Padatnya kendaraan yang melintas di setiap jalan protokol membuat segalanya terlihat penuh sesak. Suara klakson mobil terkadang memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya, sungguh bertolak belakang dengan suasana alam yang menyambut pagi.
Menyorot pada sebuah gang kecil yang terletak di pinggiran kota Britania Raya, di sana terdapat seorang lelaki yang tengah tak sadarkan diri dengan memar di sekujur tubuhnya. Dilihat dari pakaian yang ia kenakan, jelas ia berasal dari kalangan berada. Sepertinya telah terjadi sesuatu pada orang tersebut.
Seorang remaja lelaki datang dari arah ujung gang, dia berjalan dengan langkah pelan serta kepala yang celingukan seperti mencari sebuah barang, atau mungkin seseorangkah? Remaja tersebut menampakkan ekspresi kebingungan di wajahnya ketika melihat keadaan gang kecil yang ia lewati, mungkin karena kondisi gang tersebut yang kumuh, lembab dan sekelilingnya terdapat bau menyengat dari sampah yang berserakan. Alasan itulah yang membuat gang tersebut jarang dilewati oleh pejalan kaki karena keadaan yang kurang terawat.
Ia terus berjalan sambil memerhatikan sekelilingnya, sampai di pertengahan gang langkahnya terhenti karena matanya menangkap siluet seseorang yang terbaring di dekat tong sampah dengan tubuh tengkurap sehingga ia tak mampu melihat wajah orang tersebut. Ia pun segera mempercepat langkahnya untuk menghampirinya.
"Hei, apakah kau baik-baik saja?" tanya remaja tersebut sambil sedikit mengguncangkan tubuh orang di hadapannya.
Tak ada respon yang diberikan, karena memang ia dalam keadaan tak sadarkan diri. Dibalikannya tubuh orang itu dengan perlahan. Remaja tersebut meringis tertahan ketika melihat luka yang hampir mengering serta lebam di seluruh wajah orang itu, sepertinya ia telah mengalami pengeroyokan yang entah dilakukan oleh siapa. Dia kemudian mengecek denyut nadi orang tersebut untuk memastikan bahwa kondisinya dalam keadaan baik. Namun, denyut nadi yang ia rasakan terlalu lemah untuk berdetak.
Mengetahui kondisi orang yang ditemuinya dalam keadaan tidak baik, ia segera berlari ke arah luar gang dan berniat mencari bantuan untuk menolong orang yang bernasib malang itu. Kebetulan sekali, tak jauh dari tempatnya berdiri, kedua orangtuanya terlihat sedang membeli roti di sebuah toko roti di sebrang jalan.
Banyaknya kendaraan yang melintas membuat ia kesulitan untuk menyebrangi jalan raya ini, sehingga ia harus sabar menunggu saat lampu merah berganti. Remaja tersebut menghentak-hentakan kaki kanannya ke aspal jalan dengan gerakan cepat yang berarti dirinya saat ini tengah terburu-buru dan tidak sabar. Ia merasa bahwa dirinya harus bertindak cepat menolong orang yang terbaring tadi agar kondisinya cepat tertolong .
Melihat lampu lalu lintas yang telah berubah warna menjadi merah, ia segera menyebrangi jalan untuk menghampiri kedua orangtuanya.
"Mom, Dad, kita harus menolong seseorang di gang sana. Dia tengah terluka parah Dad," ujar remaja tersebut kepada orangtuanya dengan terburu sambil menunjuk gang yang sedang ia bicarakan.
Kedua orangtuanya menatap bingung pada apa yang tengah dilontarkan sang anak.
"Sayang, bicaralah pelan-pelan dan jelaskan kepada kami agar kami mengerti apa yang kau katakan," balas Ibu dari anak tersebut dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Pain)ting Voice (COMPLETE)
Novela JuvenilBab 1-8 : Public Bab 9-End : Private "Ketika cinta berada pada lingkaran yang sama," (Pain)ting Voice. Cerita ini hanya di publish di wattpad, selain itu berarti bukan yang asli.. Diharapkan untuk tidak menyalin, menjiplak, memperbanyak, atau menju...