Part 5

1K 49 10
                                    

"Selamat pagi sayang." bisik Lee Yong Dae tepat ditelinga Liliyana yang tengah tertidur lelap.

"Emhhh.." Liliyana menggeliat karena merasa geli akibat bisikan ditelinganya.

Lee Yong Dae yang melihatnya malah tersenyum geli, dipandangnya setiap inchi wajah kekasihnya. Jari Lee Yong Dae perlahan bergerak menelusuri wajah cantik yang masih terlelap itu, mulai dari alisnya, matanya, hidungnya dan terakhir jarinya berhenti di bibir ranum Liliyana. Bibir yang seolah menjadi candu bagi Lee Yong Dae. Perlahan Lee Yong Dae mendekatkan bibirnya ke bibir yang telah lama dia rindukan itu. Liliyana yang terbangun langsung membelalakan matanya melihat wajah Lee Yong Dae yang sangat dekat dengan wajahnya, tangan Liliyana reflek mendorong dada Lee Yong Dae.

"Lee Yong Dae! Apa yang kau lakukan?" Liliyana masih terlihat kaget.

"Emm.. membangunkanmu, hehehe" ujar Lee Yong Dae yang malah cengengesan.

Liliyana menatap tajam Lee Yong Dae. "Bagaimana kau bisa masuk?"

"Kau tidak mengunci pintunya." Lee Yong Dae menahan tawa melihat eksperesi kekasihnya yang masih tampak terkejut. Dia kemudian kembali mendekati Liliyana.

Gadis itupun langsung beringsut mundur.

"Ma..mau apa kau?" Tanya Liliyana was-was.

Lee Yong Dae menyeringai nakal menatap Liliyana.

"Mengajakmu 'olahraga mulut' sayang." Bisikan itu meluncur lembut dari bibirnya yang kini sudah sangat dekat dengan bibir Liliyana. Sedetik kemudian Lee Yong Dae menempelkan bibir tipisnya ke bibir ranum milik kekasihnya itu dan melumatnya lembut. Liliyanapun akhirnya hanya bisa pasrah memejamkan mata, dia seakan terhipnotis setiap kali Lee Yong Dae dengan ahli menguasai setiap inchi bibirnya. Bibir keduanya saling bertaut selama beberapa menit, hingga tiba-tiba...

"Ehem!"

Suara deheman itu seketika menghentikan aktivitas mereka.

"Eomma menyuruhmu untuk membangunkannya, Lee Yong Dae, bukan menciumnya." Kata Eomma yang kini tengah berdiri di depan pintu.

Liliyana sangat terkejut melihat Eomma yang sudah menangkap basah mereka.

'Mampus gue.' batinnya.

Dia pun segera bangkit dan tergopoh-gopoh menuju Eomma yang masih berdiri di depan pintu.

"Maaf, Eomma maaf. Eee tadi itu..." Liliyana membungkukan badannya berkali-kali sebagai tanda permintaan maaf. Dia bingung harus bilang apa, yang jelas dia sangat malu dan sangat tidak enak kepada Eomma. Dalam hati Liliyana sangat merutuki dirinya sendiri.

Eomma Lee Yong Dae malah tersenyum kepada Liliyana, sejujurnya sudah sejak tadi dia menahan senyum. "Ini bukan salahmu, Liliyana. Eomma tau siapa yang memulai." kata Oemma sambil melirik tajam Lee Yong Dae yang malah masih terduduk di ranjang, memasang cengiran kuda sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Sedangkan Liliyana masih tetap terunduk menggigit bibir bawahnya.

Eomma kembali menatap Liliyana sambil tersenyum. "Ya sudah, sekarang kau mandi. Setelah itu kita sarapan. Eomma tunggu di bawah ya."

Liliyana mendongak menatap Eomma sejenak.

"Baik Eomma." Katanya sambil membungkukan badannya sekali lagi kemudian segera bergegas menuju ke kamar mandi.

Melihat Liliyana yang sudah masuk kamar mandi. Eomma Lee Yong Dae berjalan mendekati putranya.

"Yong Dae-ya, betapapun kau menyukai Liliyana kau tetap harus bisa mengendalikan diri."

DSL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang