Let Me Go

3.4K 316 38
                                    

(Author POV)

Malam yang sejuk mengiringi kesepian Yerin. Angin malam turut membelai lembut rambutnya. Menemaninya yang tengah sendiri menatap indahnya bumi, sebagai teman paling setia dikesendiriannya dalam ketidakadilan ini.

"Oh Tuhan, kapan semuanya akan berubah?" tanya Yerin dalam pengharapan.

Tiba-tiba pintu kamar Yerin diketuk dengan cukup pelan.

"Pasti bibi Heyeon" Tebak Yerin.

"Iya, sebentar!" sahutnya Yerin sembari berjalan dari serambi kamarnya.

"Maaf non, waktunya makan malam. Yang lain sudah kumpul dibawah." Ucap bibi Heyeon saat pintu kamar terbuka.

"Baiklah bi, aku juga sudah lapar sekali." Canda Yerin pada bibi Heyeon.

Bibi Heyeon adalah seseorang yang merawat Yerin sejak lahir. Baginya, bibi Heyeon sudah seperti Ibu kandungnya sendiri. Dirumahnya, hanya bibi Heyeon yang peduli dengan keadaannya. Disaat Yerin sakit, hanya bibi Heyeon yang selalu repot menyiapkannya obat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya Yerin disaat nilai raportnya jauh dari nilai Yejin. Hanya ia yang tahu betapa Yerin ingin seperti kakaknya Yejin, saudara kembar Yerin.

---

"Ah ada ayam bakar nih. Heem delicious!" ucap Yerin seraya menduduki kursi favoritnya.

"Dasar tidak sopan..." sindir Ayah Yerin.

"Makanya jadi gadis jangan asal nyerocos saja" Timpal kakaknya, Jinyoung.

"Iya Yerin, kamu duduk dulu baru bicara, disini ada Ayah dan Ibu disini. Jadi bersikap sopanlah sedikit Yerin." Tambah Yejin.

"Iya Yerin, betul yang dikatakan Yejin. Kamu harus contohi dia." Tambah Ibu lagi.

"Ok, aku pergi. Silahkan makan!!" ucap Yerin dengan sinis.

Yerin pun bergegas naik menuju kamarnya tanpa sedikitpun menyentuh makanan disana. Padahal sebenarnya maag nya kambuh dan rasanya sangat perih. Tapi lebih perih lagi disaat ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua orang yang ia sayangi.

---

(Yerin POV)

Matahari menjelma masuk kedalam kamarku yang pemiliknya masih tertidur lelap. Hingga aku terbangun karena silaunya sinar yang menerpa mataku.

"Hoaamss.. udah pagi yah?" ucapku pada diri sendiri.

Aku bergegas mandi dan memakai pakaian sekolahku. Dengan aksesoris biru yang lengkap. Pagi ini, aku tak ingin sarapan. Aku hanya mengunjungi Bibi Heyeon yang ternyata sedang menyiapkan bekal untukku.

"Terimakakasih ya Bi, Yerin sayang Bibi." Ucapku dengan tulus padanya.

"Iya non, Bibi juga sayang sekali sama non Yerin, semangat ya Non sekolahnya." Sahut Bibi Heyeon menyemangati.

Setibanya disekolah, aku segera menuju ruangan tempatku ulangan. Jadwal hari ini adalah pelajaran matematika dan bahasa inggris. Pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan untukku. Karena aku tak seperti Yejin yang jago menghitung. Dugaanku tepat, soal kali ini susahnya minta ampun. Hingga kertas ulanganku hampir tak terisi. Namun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku. Semua soal dapat kukerjakan dengan mudah. Karena sejak kecil aku sudah sangat hebat berbahasa inggris. Seperti Paman Nichkhun dan Bibi Victoria yang semasa di Seoul sangat menyayangiku jauh lebih besar dari orang tua kandungku. Namun kini mereka telah pindah ke Thailand bersama anaknya, Taehyung.

---

(Author POV)

Waktu seakan berjalan dengan sungguh cepat, kini saatnya pembagian hasil belajar siswa. Kebetulan, Yerin dan Yejin berbeda kelas dan sekolah. Kalau Yerin masih berada dikelas satu SMA, sedangkan Yejin sudah berada dikelas dua. Semua terjadi karena Yerin pernah tidak naik kelas sewaktu di sekolah dasar. Kalau Yejin sengaja Ayahnya sekolahkan di sekolah terfavorit di Seoul, sedangkan Yerin bersekolah di SMA yang didalamnya hanyalah siswa buangan dari sekolah lain yang tidak menerima mereka. Karena nilai Yerin tak sehebat nilai Yejin dan Jinyoung. Kedua kakaknya itu memiliki IQ yang jauh lebih tinggi daripada Yerin.

[ONESHOOT] TAERIN - Taehyung x YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang