Devan, Ressie dan Bell pergi ke taman bermain yang berada disisi kota, disana sangat sejuk karena banyak pohon.Devan dan bellva menaiki seluncuran sementara ressie hanya melihatnya bahagia, lalu Ressie dan Bella menaiki ayunan dan Devan menjadi pendorong nya.
Suasana taman bermain itu ternyata semakin ramai, banyak anak anak seumuran bell yang datang.
Jadi Ressie dan devan memilih untuk duduk ditempat duduk yang tersedia disana karena ressie mulai merasa pegal.
Sementara Bell bermain dengan anak-anak yang lainnya dia terlihat sangat bahagia.Ressie bersandar dibahu devan,sambil memejamkan matanya
Devan terus memperhatikan putri kecilnya yang sedang bermain bola dengan teman temannya"Aw !!" tiba tiba ressie memekik memegangi perutnya
"Ada apa sayang ?"
"Bayi kita, menendang perutku sayang " ucap ressie sambil menarik tangan devan ke perutnya
Lalu, bola yang dimainkan bell dan teman-temannya ternyata menggelinding ke tengah jalan, bell langsung berlari untuk mengambil bola nya
tiba-tiba suasana ramai, beberapa orang tua yang ada disana berteriak mencoba memanggil seseorang
devan dan ressie pun terkejut dan melihat kearah pusat perhatian
ternyata Bell yang sedang asyik berlari ke tengah jalan menggapai bola sementara di samping nya ada mobil yang melaju dengan kecepatan penuhdevan segera meninggalkan ressie dan berlari kearah bellva,
hanya telat sepersekian detik dev sampai pada Bellva, mobil itu sudah menabrak tubuh mungil putrinya, darah segar telah mengalir di jalan aspaldevan terhenti di tempat, kaki nya terasa copot tubuhnya juga lemas seperti tak bernyawa melihat putri sulung nya tergeletak berlumuran darah ditengah jalan,
Ressie terkulai lemas melihat kejadian mengenaskan tersebut.
devan tak menghampiri Bell ataupun Ressie, walau devan tau kedua nya membutuhkannya#Hospitalezd medical#
Devan berdiri dengan khawatir di depan ruang IGD (instalasi gawat darurat) setelah sebelumnya dibawa ke UGD (unit gawat darurat)
ressie berdiri menghampiri devan yang sedari tadi terlihat panik
"Devan, duduk dulu sayang. Ayo"Devan hanya menggeleng, wajahnya berkeringat, matanya memerah menahan air mata, dia berusaha kuat berusaha untuk tidak menangis di depan ressie
"Tenagkan dirimu sayang, bell pasti baik-baik saja, aku ini selalu bersamanya dari dia kecil dan aku tau betul bell adalah anak yang kuat dev."
Devan seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia tak bisa, air matanya tak dapat lagi dia tahan
"Jangan menangis sayang, kau tidak boleh seperti ini. Lihatlah putri kita dia sedang berjuang didalam kalau kau menangis siapa yang akan menyemangati nya hem ?"
Ressie tau betul kalau suaminya itu sedang benar2 bersedih dia pasti terpukul karena telat menolong bell, karena itu ressie menyembunyikan rasa sedih dan khawatir yang amat sangat pada princess cantiknya
Devan memeluk Ressie dia mengangis sejadi jadinya didalam pelukan istri nya itu
Ressie pun terus mencoba menenangkan devan.Dokter Albert keluar ruangan, dengan sarung tangan yang berlumuran darah
"Dokter, bagaimana anakku dok ? Dia baik baik saja bukan ?" tanya dev tak sabar
"Tidak, kondisinya sangat tidak baik, dia benar benar kehabisan darah dev, kami sudah mencoba yang terbaik untuknya tapi.."
"Selamatkan putriku dok !! Aku tidak mau tau kau bekerja sebagai seorang dokter disini tugasmu adalah menyelamatkan pasien mu !!! Selamatkan putriku ! Selamatkan bidadari ku ! Selamatkan bell !!" devan menarik narik kerah dokter Albert
Sementar ressie hanya terduduk dengan sangat terpukul mendengar pernyataan dokter albert
"Bell, mengalami pendarahan didalam dan juga luar tubuhnya, golongan darahnya langka, bahkan hampir di seluruh rumah sakit di kota ini sedang kosong stok darah golongan itu devan. Dia masih hidup sampai saat ini masih ada 1jam untuk mencari donor. Tapi itu tidak akan bertahan lama, menunggu kiriman darah dari luar kota bukanlah hal yang cepat, sementara waktu yang bell butuhkan tidaklah banyak, andaikan kalian orang tua kandungnya, mungkin salah satu dari kalian bisa membantunya "
Ressie, tertegun sejenak mendengar kata2 terakhir dokter Albert, lalu kemudian dia menorobos masuk kedalam ruangan dan menghampiri putri kecilnya
"Bell.. "Panggil Ressie lirih
Melihat tak ada respon apapun dari bell, ressie menangis dengan sangat pilu dia tak ingin kehilangan permata hatinya, dia menangis setelah sedari tadi menahannya, ressie benar benar terpukul akan hal ink, bagaimana bisa dia mendengar kalau waktu hidup putrinya tidaklah lama lagi,
Mungkin karena terlalu sedih, itu memberi efek pada kandungannya ressie merasakan sakit yang luar biasa di perutnya hingga dia dibawa ke ruang periksa ressie bahkan sempat tak sadarkan diri.🍥🍥🍥
Ressie terbangun dari pingsannya, dia masih terbaring diatas ranjang rumah sakit, dilihatnya suaminya setia menemaninya
"Devan, bagaimana dengan Bell ? Aku mau bertemu dengannya, akan kucarikan donor yang cocok untuknya ! Aku-"
"Sstt, kau masih terlalu lemah sayang, istirahat lah "
"Apa maksudmu ? Bagaimana aku bisa istirahat ?! Dokter bilang waktunya tak banyak aku harus mencari donor itu sekarang dev !!! "
Ressie tidak jadi turun ranjang, saat melihat jam, ternyata itu sudah 3 jam setelah insiden tadi
"Dev.."
Ressie langsung berlari ke ruang IGD, sayangnya ruangan itu sudah kosong, tak ada putrinya lagi disana
"Bell ? Kamu dimana sayang ? Suster ! Kau kemanakan putriku ?! " teriak ressie
Ressie terduduk dilantai sambik menangis dia benar benar tak sanggup jika harus kehilangan Bell
"Ressie" dev mengangkat tubuh ressie hingga berdiri
"Dev, dimana bell ku ? Dimana putriku ?! Hiks..hiks.. Apa aku terlambat sadar ?! Aku tak ingin dia pergi ! Kembalikan putriku dev !! Kembalikan princess kecil ku !! Hiks hiks hiks "
"Ikut aku sayang"
"Tidak, aku ingin bell, aku tak mau kemanapun !"
"Ikut aku dulu"
Devan membawa ressie kesalah satu kamar rumah sakit,
Perasaan ressie campur aduk saat melihat siapa yang terbaring di ruang rawat itu, ya itu Bell, dia masih hidup bell masih hidup"Bell ?"
"Kau benar sayang, putri kita itu anak yang kuat, dia masih bisa bertahan. Dokter bilang keadaan nya membaik"
"Tapi.. Bagaimana bisa ?"
"Devan telah mendonorkan darahnya untuk bell ressie" jelas dokter Albert yang tiba-tiba datang
"Dev ? Bagaimana mungkin ? Dev dan Bell bukan anak dan ayah kandung, kenapa bisa cocok ?"
Baik devan maupun dokter terdiam, mereka saling bertatapan seperti sedang mendiskusikan jawaban apa yang akan mereka berikan.
Bersambung lagi, gimana bacanya ? Ada feel nya ga ? Apa biasa aja ? Hehe
Ditunggu vote nya yah 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellvania casimira calie
Random"Mama, bell mau main sama papa.." Bellvania casimira calie, seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang sangat cantik dengan rambut coklat miliknya dan mata yang juga senada dengan warna rambutnya melengkapi senyum manisnya