Haruskah bahagia ?

20.6K 877 14
                                    


Ressie mengendarai dengan kecepatan maksimum arahnya pun tak menentu karena perutnya terasa begitu sakit ressie jadi tidak fokus

Devan yang membuntuti dari belakang tak kalah cepat nya hanya saja masih kalah cepat

"Dia jahat !! Aku membencinya ! Hiks.. Dia berbohong selama bertahun tahun dan aku baru tahu sekarang ?! Kenapa aku begitu bodoh untuk tidak mengatahui hal besar seperti itu hiks hiks bell adalah anaknya bersama wanita lain hiks dia menghabiskan malamnya bersama wanita lain sangat menyakitkan untuk Mengetahui hal ini hiks hiks "

Ressie terus menangis didalam mobil hingga akhirnya dia tak Kuasa untuk menahan rasa sakit di perutnya ressie bahkan mengalami pendarahan, mungkin karena terlalu stress
Jiwanya kini tengah berkecamuk membenci hal yang tengah terjadi

"Aarrgh."

Ressie meminggir kan mobil nya ke sisi jalan, karena takut berbahaya menyetir dalam keadaan yang tengah kesakitan begitu

Devan langsung membuka pintu mobil ressie dengan paksa karena khawatir

"Ressie ? Kau kenapa ? Apa kau merasa sakit"

Ressie tak menjawab hanya wajah pucat yang devan dapati
Devan segera memindahkan ressie ke mobilnya untuk dibawa kembali kerumah sakit, ada penolakan dari ressie saat devan menyentuhnya tapi tenaga nya tak terkumpul dengan baik

Ressie sedang ditangani oleh dokter sementara devan begitu khawatir diluar dia benar benar tak tenang
Selang beberapa menit, dokter pun keluar

"Bagaimana keadaannya dok ?"

"Tidak baik, pendarahannya sudah cukup parah, belum lagi tekanan darahnya juga sangat tinggi ini sangat beresiko buruk jika kami lama dalam bertindak, kami harus mengoperasi nya devan"

"Maksudmu bagaimana dok ? Caesar ?"

"Iya, tanda tangani surat persetujuannya dan kami akan segera mengoperasi nya tanpa persetujuan darimu kami tak akan melakukan nya, keputusan mu sangat dibutuhkan jadi tolong beri jawabannya segera"

"Tapi dok, kandungannya belum genap 9bulan baru 8bulan 1minggu"

"Percayakan semuanya pada kami, bayi nya sudah cukup kuat untuk dilahirkan jika tuhan berkehendak semuanya pasti baik baik saja"

"Baiklah dok, aku percayakan semuanya padamu, tolong selamatkan ressie dan bayi kami dok"

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin "

Setelah devan menandatangi surat persetujuan, dokter langsung mengambil tindakan, operasinya berjalan sangat lama membuat devan seolah tak bisa bernapas lagi karena begitu cemas

"Papa " panggil Bellva yang tiba tiba datang dan memeluknya

"Kamu disini nak ? Sama siapa ?"

"Bi domi" jawab bell sambil menunjuk domi yang masih berjalan menghampiri mereka

"Pa, bi domi bilang mama lagi dirumah sakit mangkanya bell mau kesini, mama baik baik aja kan pa ? Dimana mama pa ?"

"Dia baik baik saja sayang, bell pulang saja nanti papa kabari lagi ya "

"Gamau, bell mau terus disamping mama, waktu bell sakit mama selalu ada disamping bell, peluk bell, ngobatin bell sampai akhirnya bell sembuh, sekarang saat mama lagi sakit bell mau ngelakuin hal yang sama biar mama juga sembuh"

Devan hanya memeluk putri kecilnya dia bahkan sampai sedikit meneteskan air mata mendengar ucapan bell barusan karena terharu

Lampu operasi nya mati, lalu tak lama dokter kembali keluar dan tersenyum pada devan

"Bagaimana dok ?"

"Putra kecil mu sangat tampan devan, selamat ya aku bahagia dengan kelahiran putra tampan kalian itu"

"Hah.. Mereka baik baik saja dok ? "

"Iya, operasinya berjalan dengan sangat baik memang sedikit lama tapi semuanya Selamat"

"Syukurlah.. Terimakasih tuhan terimakasih dokter, aku ingin menemui ressie dan bayi kami"

"Iya sama sama, tidak devan tidak untuk sekarang tunggu satu atau dua jam lagi baru boleh temui mereka"

"Kenapa dok ? Aku benar benar tak sabar"

"Aku paham, tapi kau harus mengerti biarkan kondisi ressie pulih dulu dia kan baru saja operasi, dan bayi kalian harus dibersihkan dulu bukan ? Di hangatkan dulu sebentar agar dia terbiasa karena dia lahir sebelum waktunya, hanya 1 atau 2 jam itu tidak akan terlalu lama"

"Hm, baiklah "

"Ya sudah sekali lagi saya ucapkan selamat atas kelahiran putra pertama kalian, selamat berbahagia, permisi"

"Iya dokter terimakasih banyak"

Setelah dokter pergi, bell pun menarik narik baju devan

"Ada apa nak ?"

"Adikku sudah lahir ?"

"Iya sayang dia sudah lahir, dia adik laki laki"

"Wah aku ingin lihat"

"Iya nanti ya, kita sama sama lihat baby Fathala"

"Fathala ?"

"Iya, nama nya Fathala putra Casimira"

Setelah dua jam yang terasa dua tahun itu, akhirnya devan dan bell bisa melihat bayi laki laki kecil yang berada diruang bayi, devan begitu bahagia melihat anaknya

"Papa, baby thala lucu banget ya, bell boleh gendong ?"

"Iya nanti bell boleh gendong boleh cium boleh peluk tapi nanti kalau baby nya sudah besar sedikit"

"Hm.. Yasudah kalau gitu kita ke mama yuk ?"

"Ayo nak"

Devan dan bell sampai didepan ruang rawat ressie, mereka masuk dengan perlahan ternyata ressie masih belum sadarkan diri
Bell langsung mencium dan memeluk mama nya dan saat itu juga ressie langsung sadar

"Mama sudah bangun ?"

"Ressie terimakasih sayang kau tau anak kita lucu sekali dia sangat tampan, bibirmu ada padanya tapi matanya milikku"

Ressie tersenyum bahagia, dia langsung memeluk bell yang juga memeluknya, tapi itu hanya terjadi beberapa detik saja karena tiba tiba ressie langsung melepaskan pelukannya dan sedikit mendorong bell agar jauh darinya, semua senyuman dan rasa bahagia diruang itu langsung menghilang

Bersambung

Bellvania casimira calieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang