Senja datang dengan pasti,,,
Bersama mega merah yang dapat di nikmati,,,
Berdiri lalu melangkahkan kaki,,,
Mengikuti aral yang penuh duri,,
Terkadang bukan aku membenci siang,,,
Atau pun menyukai sang malam,,
Namun hanya menanti pergantiannya,,
Ketika sang mentari beranjak keperaduan,,,
Perlahanpun aku mulai jatuh,,
Melihat yang yang lain tiada,,
Meninggalkan puing-puing masa lalu,,,
Yang dengan kejam menjerat jiwaku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
PoetryHmm,mungkin ini hanya sebuah kata-kata ngak jelas,tapi ini lebih dari cukup untuk meluapkan isi hati,maaf kalau tidak kreatif. Dan bantu kritikan dan saran nya ya sob :-)