13

1.5K 106 13
                                    

Aku lanjut lagi hahaha
Cie yang pada protes aku berhentiin haha.
Ff absurd bin abal lanjut...







Aiden dan Jungkook hanya melongo melihat Taehyung yang tengah tidur pulas di meja kerjanya. Dua siswa tersebut menggerutu karena jam istirahatnya dipakai untuk menunggu orang tidur. Tadi pagi Taehyung menyuruh mereka menemuinya saat istirahat untuk mendapatkan hukuman atas aksi bolos mereka beberapa hari yang lalu.

Jungkook mendorong tubuh Aiden untuk membangunkan sosok Taehyung yang masih lelap dalam tidurnya. Aiden dengan pasrah pun mencoba membangunkan guru anehnya itu. Ia guncang pelan bahu Taehyung namun tak ada reaksi.
"Seongsaenim ireona," ucap Aiden

Jungkook bergumam kesal karena Aiden tak kunjung bisa membangunkan Taehyung.

Plak
Bruugh

Jungkook menatap horor sosok Aiden yang tengah tersenyum polos tanpa merasa bersalah setelah memberi 'hadiah' sayang di pipi Taehyung dan juga mendorongnya hingga mendarat di lantai.
"Why?" gumam Aiden tanpa suara

Taehyung membuka matanya masih berusaha mengumpulkan nyawanya serta mengusap pantatnya yang nyeri.
"Ah akhirnya kau bangun juga seongsanim," girang Aiden tanpa mengindahkan tatapan maut Jungkook.
"Yak dasar bocah nakal! Eoh Aiden-ah nanti kita makan malam di luar bersama Hae hyung," Taehyung berkata santai sembari mengambil posisi nyaman di kursinya lagi.
"Heumm?" gumam Aiden

Aiden memiringkan kepalanya menatap intens guru anehnya. Sedangkan Jungkook hanya diam tak mau ambil pusing meski ia sedikit bingung juga. Aiden mengerjap polos lalu kedua tangannya terulur untuk mencubit kedua pipi Taehyung.
"Ah yak!" sembur Taehyung
"Ah jeosonghamnida saem," ucap Jungkook dan dengan buru-buru menarik tangan nakal Aiden.
"Saem apa kau masih bermimpi?" tanya Aiden
"Apa maksudmu?" tanya Taehyung bingung
"Hae hyung itu siapa?" Aiden kembali bertanya
"Yak bocah nakal aktingmu sangat jelek haha," Taehyung tertawa meremehkan

Dugh

"Arrg yak!" murka Taehyung pasalnya Aiden kembali membuatnya merasakan sakit karena bocah itu baru saja menendang tulang keringnya. Jungkook menepuk jidatnya dan menatap Taehyung takut-takut.
"Kurasa seongsanim masih bermimpi. Kookie hyung ayo kita pergi saja," ajak Aiden tanpa bersalah

Aiden menarik Jungkook keluar dari ruang guru mengabaikan tatapan mematikan Taehyung yang kesal setengah mati.
"AIDEN LEE," teriakan memekakan telinga membuat dua bocah itu lari terbirit-birit di selingi tawa menyebalkan Aiden bagi Jungkook. Taehyung mendengus kesal lalu mulai mengejar dua bocah pembuat onar yang polos menyebalkan.

"saem berhenti mengejar kami hosh hosh," melas Aiden dengan nafas yang tersengal-sengal. Taehyung pun sudah merasa lelah mengejar dua siswanya yang hyper itu. ia menyerah dan lebih memilih duduk di bangku panjang yang tersedia di depan salah satu kelas.

Jungkook menjitak kepala Aiden begitu mereka sampai di kelas membuahkan ringisan pelan dari sang empunya kepala.
"Haish kenapa kau sangat suka membuat masalah bocah?" gerutu Jungkook
"Hah hah hehe," Aiden hanya menampilkan cengiran tanpa dosa di sela mengatur nafasnya. Jungkook menatap khawatir pada Aiden yang kini tengah terbatuk sembari tangannya mulai memukuli dadanya.
"Yak Aiden-ah gwaenchana?" panik Jungkook
"Hah hah uhuk uhuk," Aiden tak mampu untuk menjawab dan masih sibuk mengatur nafasnya yang terasa sangat sulit.

Jungkook dan bahkan semua siswa kelas 10-1 itu mulai panik melihat magnae mereka. Jungkook hampir memekik saat dilihatnya darah segar mulai mengucur dari hidung Aiden. Aiden limbung dan hampir menghantam lantai jika saja tidak ada Jungkook yang dengan sigap menahan berat tubuhnya.
"Aiden-ah! Yak siapapun tolong panggilkan seongsanim!" teriak Jungkook kalap

Salah seorang siswa dengan cekatan berlari keluar kelas menuju ruang guru dengan panik. Sedangkan seorang siswi membantu Jungkook memberi pertolongan pada Aiden. Nahyun siswi cantik tersebut segera melepaskan dasi yang melilit di leher Aiden, melepaskan beberapa kancing kemeja sekolah Aiden dan juga melonggarkan ikat pinggang Aiden.
"Kalian menyingkirlah beri Aiden ruang," perintah Nahyun pada teman-temannya yang mengerubungi Aiden.
"Kau.." gumam Jungkook
"Appaku seorang dokter," potong Nahyun mengerti akan arah pembicaraan Jungkook

Braaakk

"Aiden-ah!" pekik Taehyung panik dan segera menggendong tubuh Aiden yang mulai kehilangan kesadarannya. Jungkook mengikuti dengan langkah gemetarnya menatap khawatir sosok Aiden. Ia juga melirik kedua tangannya yang terdapat noda darah Aiden.
"Aiden-ah bertahanlah," gumam Jungkook


*******

Leeteuk mengusap lembut pipi adik kecilnya yang tengah terlelap. ia menatap sedih pada adiknya yang lagi-lagi harus terbaring di ranjang rumah sakit.
"Anak nakal berhenti membuat hyung cemas," gerutu Leeteuk
"Hyung," lirih Aiden

Leeteuk tersenyum melihat adiknya yang mulai terbangun. Mata indah Aiden mengerjap lucu menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Leeteuk masih setia megelus pipi mulus adiknya.
"Hyung pulang," rengek Aiden
"Ish kau harus rawat inap. Jadi berhenti merengek dan jadilah anak yang baik," jawab Leeteuk
"Hiks pulang hiks hiks hyung,"

Leeteuk mendesah panjang saat adiknya mulai merengek dan menangis minta pulang. Aiden akan berkali lipat manja dan keras kepala apabila sedang sakit. Kali ini Leeteuk mencoba tidak peduli akan rengekan adiknya.
"Hiks hyung "
"....."
"Huweeeeeee,"

Tangis Aiden mengeras karena di abaikan begitu saja oleh sang hyung. Namun tangisan kerasnya tak lama karena setelahnya ia terbatuk membuat Leeteuk panik bukan main.
"Sssttt uljima saeng. Baiklah kita pulang tapi besok pagi saja. Ini sudah malam dan angin malam tidak baik untukmu,"

Aiden masih terisak pelan sambil menarik-narik lengan Leeteuk. Leeteuk mendesah lelah akan sifat manja adiknya, namun juga terlihat menggemaskan di saat yang bersamaan. Ia tangkup kedua pipi Aiden dan ia berikan senyuman malaikatnya yang meneduhkan.
"Besok pagi kita akan pulang. Hyung janji, jadi sekarang kau tidur saja," bujuk Leeteuk lagi
"Shireo hiks,"

Leeteuk memutar bola matanya jengah. Ok dia sedang lelah dan banyak pikiran di tambah sifat manja dan keras kepala Aiden membuatnya harus menahan nafas emosi. Leeteuk lebih memilih melangkah menjauhi ranjang Aiden dan berbaring di sofa yang ada.
"Hiks daddy hiks," isak Aiden memanggil sang ayah
"Daddy tidak akan datang menemuimu karena daddy sedang jauh di Jerman," sahut Leeteuk santai
"Daddy huweeee," tangis Aiden makin keras

Braaaakkk


Leeteuk terlonjak kaget saat seorang namja membuka pintu dengan kasar menimbukan bunyi yang keras. Matanya membulat sempurna melihat sosok yang kini tengah melangkah tergesa menghampiri adiknya yang masih menangis.
"Daddy!" seru Aiden dengan mata yang berbinar sambil merentangkan kedua tangannya minta dipeluk
"Hai jagoan," balas Lee Sungmin atau ayah kandung Leeteuk dan Aiden.

Sungmin peluk erat putra bungsunya dengan sayang meluapkan rasa rindunya. Putra kecilnya yang manja dan polos yang sudah beberapa bulan ini tidak bertemu sejak Aiden kabur dari Amerika dan pulang ke Korea.
"Are you ok boy?" tanya Sungmin lembut
"I am ok dad. So can I go to home right now?" jawab dan pinta Aiden sambil menyusupkan kepalanya di dada bidang sang ayah
"Tomorrow," jawab Sungmin singkat
"Bahahahahaha," tawa Leeteuk pecah
"Huweeee," tangis Aiden kembali pecah



TBC

Apalah daya imajinasiku sampai sini dulu.
Kapan-kapan aku lanjut lagi
Meski alur n ceritanya makin absurd wkwkwkw

It's My Life ~ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang