5. 5/10

391 58 3
                                    

Double.

Senyum dan tawa bertebaran di antara Chanyeol dan Eunji. Chanyeol sudah tidak tegang karena menyangka Eunji bunuh diri. Dia malah tertawa bersama Eunji, sekarang ini.

"Dasar keparat!" Teriak Eunji sambil tertawa.

"Apa?! Kamu panggil ak- saya keparat?!"

"Tidak, isa-nim (dokter). Anda salah paham."

"Begitukah?"

"Ya, tentu!"

"Saya mendeteksi kebohongan di wajah anda," Chanyeol berjalan mendekat ke arah Eunji.

Hanya jarak mulut sepatu beradu yang tersisa. Chanyeol mendekatkan wajahnya pada wajah Eunji. Yeah, mereka sedang bercanda dari tadi.

"Tuh kan! Kalau hidung kamu mengembang, itu tandanya kamu bohong," kedipan sebelah mata itu berhasil menjahili Eunji.

"Hei! Sialan!"

Chanyeol tertawa. Eunji mengejar.

"A-a-ah tunggu sebentar! Ponsel saya bergetar," Chanyeol berhenti.

"Halo?" Chanyeol mengisyaratkan Eunji untuk menunggu dengan jari telunjuknya.

"Ya?" Chanyeol mengerutkan dahinya resah, "di mana?!" Kakinya naik turun gelisah, "oke tunggu saya!" Laki-laki itu menutup teleponnya.

"Eunji pulang lah!" Chanyeol meraih dasi yang sempat ia lepas.

"Apa?"

"Aku ada urusan. Kamu pulang saja."

"Ada apa?" Eunji mengangkat alisnya bingung.

"Ada urusan penting. Pulang lah!" Chanyeol berlari ke jalan raya.

"Tapi dokter! Aku pulang pakai apa?!" Teriak Eunji.

Waktu menunjukan jam dua malam. Bus sudah tidak beroperasi dan taksi sangat jarang. Sebelumnya Chanyeol berjanji akan mengantar Eunji pulang, asal Eunji mau berdiam di taman lebih lama.

Chanyeol berhenti. Ia memutar badannya dan menarik tangan Eunji, "kalau begitu kamu ikut aku dulu. Tidak apa-apa?"

Eunji mengangguk.

***

"In Seo-ah! Kamu di mana?" Teriak Chanyeol.

"In Seo eonni! Anda di mana?!" Susul suara Eunji.

Seorang polisi melintas sambil berkutat dengan walkie-talkie-nya. Chanyeol langsung menghampirinya, "pak, korban ada di mana?"

"Anda salah satu keluarganya?"

"Ya!" Chanyeol mengangguk.

"Ambulans belum datang. Mereka masih berbaring di aspal."

"Terima kasih." Chanyeol berlari dan Eunji menyusul di belakangnya.

Chanyeol melihat In Seo yang sedang berbaring dan darah memenuhi sebagian wajahnya. Ia mempercepat larinya.

"In Seo-ah!"

"Chanie?" Rintih In Seo pelan.

"Seo-ah! Apa yang terjadi?! Kenapa kamu seperti ini?!"

"Biasa saja! Aku tidak apa-apa kok." Perempuan itu, masih bisa tersenyum.

"Bagian mana yang sakit?! Kamu harus segera dibawa ke rumah sakit!"

PASSING THE RULESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang