-Zal-
Ini saatnya aku bertemu Tony... Aku melihat ke kaca dan tersenyum. Aku merasa ini adalah hari yang sangat bahagia. Akhirnya.. kita berjumpa lagi! Aku cepat cepat keluar melompat lewat jendela... Dan aku terus melompat dari atap ke atap... sampai aku di depan gerbang. Akhirnya aku turun... Dan melihat penjaga gerbang tersebut.
"Kapten! Ada perlu apa anda ke gerbang? Ada yang aku bisa bantu? Lagipula anda melompat dari atap, Kapten.." Kata penjaga gerbang. "Ah... Aku ingin keluar... Aku ada pertemuan dengan Kapten CROWS.." jelasku. "Ta... tapi... Kapten... CROWS adalah musuh terbesar TECHNO bukan?" Tanya penjaga itu. "Sejak kapan aku bilang, Alex? Yang musuh terbesar itu... CLOVER! mereka membuatku sangat.... ughh!!... Dan... boleh aku pergi sekarang?" Kataku dengan kesal. "Oh..! Iya.. maaf, Kapten... Tentu.. silahkan" Kata Alex dan dia membuka mesin gerbangnya. Dan... Aku pergi keluar.. ke padang pertempuran.
Dengan itu... kulihat sosok tinggi yang berambut 'brunette' sedang duduk di atas pohon yang rindang. Ku cepat cepat berlari ke arah pohon tersebut.. Akhirnya aku sampai. "Hei!! Cowok berambut Brunette!!" Teriakku. Akhirnya Tony menengok ke bawah dan tertawa. "Hahaha... Hei cewek Blasteran... lama tak jumpa" Kata Tony. "Kau mengejekku blasteran... sendirinya apa coba?" Kataku menyindir. "Aah.... iya iya... dari dulu kau memang bawel, Zal" katanya dan langsung melompat ke depanku. "Kau ini...." kataku sambil menghela nafas. "Hei..." sapa Tony sambil membuka lebar tangannya. "Tak ada pelukan hangat untukku?" Katanya kecewa. Aku tersenyum... Dan langsung melompat ke pelukan lama yang sangat aku rindukan.
"Kau ini, Zal... masih saja imut seperti dulu...." katanya. Pipiku langsung memerah saat dia bilang aku imut. "Da... Dan kau juga! Masih u.. usil seperti dulu!" Kataku terbata-bata. Dia tertawa dan langsung mengacak acak rambutku. "Oh iya.... Speak of the devil..... Kau sudah tau.. siapa pembunuh keluargamu?" Tanya Tony. Aku langsung menatap rerumputan yang berwarna keemasan. "Tidak.. memang kau tahu?" Tanyaku kembali. "Tentu... itu... sulit untuk dimengerti menurutku..." Jelas Tony. "Si... siapa yang membunuh keluargaku?! Ka.. katakan!!" Teriakku. "Tunggu... tapi... jangan kaget ya.." kata Tony. Dan aku langsung mengangguk.. "Yang membunuh keluargamu adalah sebuah Black Clone... Dan dipercaya kalau Black Clone itu adalah milikmu" Jelas Tony.
Hatiku rasanya langsung hancur beribu keping saat mendengar... itu adalah Black Clone milikku. "Ti... tidak mungkin..." Kataku dan aku langsung menangis tersedu sedu... "k.. Kau punya Black Clone juga, Tony?" Tanyaku... "Tidak... punyaku adalah White Clone.. Tapi yang itu artinya lebih berbahaya dari Black Clone" Jelasnya. Aku... langsung memeluk Tony dengan erat. "Memang... apa ada Clone Lain... selain Black dan White?" Tanyaku. Ku memang tidak tahu soal Clone... mungkin Tony tahu semua Jenis Clone dan sifatnya. "Ada... itu Gray Clone.. Sifatnya Borderline yang bisa berubah ubah warna... sesuai keadaan yang ditimpa bisa dibilang Netral"
Tony sejak tadi menjelaskan tentang Sifat Clone.. Aku semakin mengerti... White Clone adalah Clone yang sangat berbahaya.. Sifatnya Extreme Evil.. semua yang berharga maupun tidak, akan dibunuhnya. Black Clone adalah Clone yang tidak terlalu berbahaya... Sifatnya Less Evil.. Hanya yang paling penting akan dibunuhnya. Gray Clone bisa menjadi Berbahaya.. Dan juga sangat berbahaya.. Sifatnya Borderline.. Clone ini berubah sifat sesuai yang ditimpa.. Sering muncul pada keadaan yang membuat pemikiran orangnya kacau.
-Tony-
Akhirnya.. Aku bertemu Zal lagi. Aku menjelaskan semuanya Tentang Clone kepadanya. Akhirnya kita berbaring di bawah langit Oranye di padang rerumputan yang berwarna keemasan.. melihat kupu-kupu beterbangan. Aku langsung berfikir... Jika Clone ku.. Membunuh Zal... Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Aku memanggil Zal.. "Hey Zal?" Panggil ku. Dia tidak menjawab.. "Zal?" Tanyaku semakin panik. "Zal? Zal?!" Aku semakin menjadi panik. Lalu akhirnya melihat ke Zal.. ternyata dia tertidur. "Huuh... Ternyata kau tidur Zal... Kau sangat membuatku panik.." kataku dan aku langsung menghela nafas.
Aku mengusap rambut Zal.. wanginya seperti biskuit Chocochip. Aku tertawa kecil. Zal... Kau tak tahu aku menyukaimu sejak kau ingin berteman dengan seseorang sepertiku... sekarang umurku 25.. pasti umurnya 23.. Haha.. Zal.. Kau seperti masih 14 tahun. Mereka menganggapku psikopat, predator liar, pembunuh, si hati gelap.... Tapi ini bukan aku... White Clone yang aku miliki... Kenapa di dalam diriku ada sesuatu yang tak aku inginkan? Aku mulai melihat sekelilingku. Pohon di atas kami rindang... Langit yang aku lihat membuat mataku terpana... Wajah Zal yang sangat manis... rasanya ingin aku cium pipinya.
Aku mulai mendekat.. Dan memeluk tubuh Zal yang mungil. Lalu aku merasa dia mulai bangun.. Aku cepat cepat melepaskan pelukannya dan agak menjauh sedikit... "hmmmnn...? Hey Tony.... Aku ketiduran?" Tanyanya. "Iya... Dasar kau anak kecil" kataku menyindir. "Eyy... Aku mengantuk sekali karena aku tak bisa tidur... menunggu hari ini akan datang..! Makanya aku tak mau telat untuk bertemu...." katanya dan mengusap matanya. Aku tertawa kecil dan langsung bangun. "Oh iya... Aku... tak akan melupakan janji kita saat kita masih kecil!" Kataku sambil menunjukkan kalung berbentuk bintang 4 sisi. Dia termenung melihatku dan segera bangun... "ya... akupun begitu..." katanya sambil menunjukkan sebuah kalung berbentuk not musik.
Aku mendekat dan menggenggam tangan Zal. "Yaa.... jadi aku harus mengucapkan.. sampai nanti, søte hjerte~" kataku sambil mencium tangan Zal. Zal langsung terkaget... dan langsung tersenyum. Aku senyum kembali... Dan aku langsung mencium pipinya. Dia makin memerah dan menyembunyikan wajahnya dalam syalnya yang hangat. "Yah... sampai bertemu lagi... Zal" kataku dan langsung berjalan ke Wilayah Merah.
-Zal-
"Y... yang barusan tadi... a... apa?!" Kataku panik. Dan langsung menyentuh pipiku yang dicium oleh Tony. Aku memandang Tony yang sudah jauh ke Wilayah Merah.. Aku berbalik badan... Dan berjalan ke Wilayah Biru juga. Aku tersenyum... Dan melompat melompat ke Wilayahku. Aku sudah sampai ke gerbang TECHNO.. Aku memencet bel dan aku langsung ditanya.. "Apa kata kuncinya?" Kata Alex. "Ehmm.... T-E-C-H-N-O!!! Yes! yes! Hula Hula!! Ululululu!!! Ada kucing di dalam tasku! Dan jugaaa.... AKU SUKA DENGAN COLA!!!" Jawabku. Alex langsung tertawa terbahak bahak. "Haha... hahaha.... si.. hahaha.. silahkan masuk kapten.. hahaha" Kata Alex. Aku menatap tajam Alex "Hahaha.... sangat lucu ya? Kau mau ku hukum agar aku membakar seluruh tanaman mu?" Kataku dengan seram sambil mengeluarkan korek api. "Ti... tidak kapten! Ma.. maaf....!!" Kata Alex ketakutan.
Aku langsung berjalan dan mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya. "Huff... Aku lumayan capek.." Aku langsung mengambil senapanku dari ikat pinggangku. Dan juga aku langsung berjalan ke arah para prajurit ku yang sedang berlatih. Aku menembak target sambil berjalan. Semua prajurit memandang ku dengan kagum.... lalu setelah semua target sudah ku tembak semuanya.
Aku kembali ke kamarku... Dan langsung memutar kotak musik yang diberikan Tony waktu kecil.... Lagunya bagaikan Lullaby yang membuatku mengantuk... Aku tersenyum dan langsung berbaring di kasurku yang empuk.... Tertidur dan menunggu hari esok.... Mungkin hari ini takkan menjadi lebih buruk... Ya kan?
YOU ARE READING
Beyond The Army
ActionZal menempuh seluruh peperangan dengan fokus.... Seluruh kekuatan yang Zal miliki hanya sedikit... dengan bantuan para prajuritnya dia menjadi termotivasi untuk bangkit kembali dari tanah peperangan. Gadis berumur 23 tahun yang menyamar menjadi 14 t...