part 5

442 12 2
                                        

Shilla ~ peri dan pangeran kecil

Aku bingung, antara ingin tertawa ataupun ikut sedih saat aku tau adik ku di khianati pacarnya. Bukan, aku bukan bahagia diatas penderitaan adikku tersayang.

Tapi, entah kenapa ide gila untuk mempersatukan pergi dan pangeran kecil ada di pikiran ku.

Aku duduk di atas balkon kamarku, menatap pemandangan indah dan sejuk. Waktu yang pas untuk melepaskan beban tugas kuliahku sehari-hari.

Ddddrrrtt.....ddddrrttt.....ddrrrtt......

Handphone ku bergetar, aku melihat ke arah layar nya. Bertulisan "dyi"

"Hallo dyi?"

"Kakkk........ Janji mau nolongin aku kan?"

"Tolongin apa? Kalau urusan duit. Ga bisa deh seriusan. Kaka lagi gaada duit sama sekali"

"Bukaaan kak...."

"Oh. Nolongin kamu buat ngerjain pr? Gabisa dyi. Kakak sibuk nih"

"Kak shilaaaa..... Dengerin dulu.bukan itu"

"Oh bukan, terus apa?"

"Waktu itu kaka janji kan mau ngurusin soal mantan pacar aku yang..................."

"Oh iya iya. Terus kenapa?"

"Plisssssss kak aku mohon. Bantu aku sore ini dia ngajak aku ketemuan di gor basket. Aku lomba sekarang. Tapi dia malah ngancam aku"

"What?? 2 jam lagi kaka ke rumah kamu. Tenang aja, kaka udah punya rencana"

Begitulah obrolanku dengan dyi, yang ternyata dj pangeran kecil adikku.

"Tak perlu aku bersusah payah untuk menyatukan mereka lagi. Dengan begini, aku bisa perlahan kasih tau khira kalo dyi itu dj." Ucapku bangkit dari balkon dan segera berjalan ke kamar khira

Khira ~ pacar dyi (?)

"Khiiiiiiiiiiii" terdengar suara kak shilla masuk ke kamarku. Aku hanya mengintip dari balik selimut saja. Hari ini aku malas untuk pergi kemana-mana

"Khiiii bangun udah jam 9" ucapnya sambil menarik selimutku

"Hmmm" ucapku sambil menutup muka dengan guling

"Kaya anak kecil deh. Bangunnnn!!!!" Ucap kak shilla menarik tanganku.

Aku membuka mataku, dengan wajah datar seakan aku bertanya ada apasih ini hari minggu. Ngapain bangunin aku sepagi ini.......

"mandi dulu. Terus ke kamar kakak. Kakak mau ngomong" ucapnya sambil meninggalkan aku yang masih terduduk bingung dengan sikap kak shilla yang bisa di bilang tidak biasanya.

Selesai mandi, memakai baju, berdandan sedikit. Aku langsung masuk kamar kak shilla.

"Khi sini" ucapnya yang sadar bahwa aku masuk ke kamarnya.

Aku tidak merespon pembicaraannya, aku langsung duduk di dekatnya.

"Kamu jadi pacar nya dyi ya?"

Aku langsung mengalihkan wajahku ke arah kak shilla. Aku semakin tak mengerti dengan jalan pikiran kak shilla.

Yang pertama, aku baru putus dengan farhan.

Yang kedua, ini yang nembak aku kak shilla? Bukan dyi nya?

"Eh khiraaaa jgn bengong. Kamu mau kan jadi pacar dyi?"

Farhan ~ inikah yang dinamakan karma(?)

Setelah 1 hari kejadian itu, aku jadi semakin tau dan mengerti apa itu yang dinamakan cinta. Aku sekarang sadar, apa yang menurutku dekat ternyata jauh. Apa yang menurutku jauh ternyata dekat.

Aku menyesal telah mengambil resiko untuk menyakiti hati khira. Karena ternyata ini hanya akal-akalan vikha untuk membodohiku saja.

Aku mengambil helm putihku, lalu berjalan dengan sedikit tergesa-gesa ke arah motorku lalu aku segera mengendarainya dan menuju arah rumah khira.

Setelah aku sampai di depan rumah khira, pas-pasan dengan mobil yang bisa terlihat ada khira di dalamnya, keluar dari rumah.

"Itu khira sama siapa ? Mau kemana dia? Gue harus ikutin dia!"

Khira~ cowok basket(?)

Aku sampai di gor merdeka. Tempat dimana dyi lomba basket. Tapi aku aneh, sudah hampir 2 bulan aku bersahabat dengan dyi. Tapi aku baru tau dia anggota basket.

Aku berjalan mengikuti arah kak shilla, kak shilla berbeda pakaian denganku. Kak shilla memakai celana panjang jeans berwarna hitam, tangtop hitam yang dibalut kardigan pink . Sedangkan aku, aku di perintahkan untuk memakai baju basket bernomer 11 berwarna merah.

"Permisii" ucap kak shilla mengucapkan permisi kepada 1 orang wanita yang nampaknya sedang memperhatikan anak-anak basket yang mulai memasuki lapangan basket.

Perempuan itu menarik alisnya, tepatnya kepadaku. Mata amarahnya terlihat begitu saja. Lalu kak shilla menarik aku agar menjauh dari wanita itu.

"Itu target kamu khi" ucap kak shilla berbisik padaku

Aku tersenyum kepada perempuan cantik dan menarik yang terus melihat aku dengan menarik alisnya saat melihat aku

"Sinis" ucapku pada kak shilla pelan. Dan terdengar kak shilla terkekeh begitu saja.

"Jalanin sesuai rencana kita ya sayang" ucap kak shilla sambil tersenyum kepadaku. Aku hanya mengangguk bertandakan aku mengerti dengan permintaan kak shilla dan dyi.

Farhan ~ oh anak basket

Aku mengerutkan keningku saat aku melihat khira dan perempuan cantik di sebelahnya yang mirip dengan khira itu berjalan masuk ke gor

"Loh, ini kan pertandingan basket perkota kan? Gue aja ga masuk sleksi. Terus mereka mau liat siapa?" Ucapku saat menyimpan helm di dekat spion motorku

Aku masuk kedalam gor itu, mataku langsung bersinar saat aku melihat wajah cantik yang sedang menyemangati seseorang. Sedikit jelas dalam telingaku dia memanggil nama "dyi" dan di sekelilingnya memanggil nama daffa.

"Daffa? Adik kelas yang sok pahlawan itu ? Gila. Gue aja ga masuk sleksi ini. Kok dia bisa masuk? Ngasih berapa duit dia?" Dengan sinisnya aku berucap itu dalam hati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cowok basket idolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang