1. rutinitas pagi = kesiangan

103 12 2
                                    

"Brianaaaa!!"

'Briana bagaimana tanggapan anda tentang film ini?'
'Apakah ada kesan menarik selama menjadi pemeran utama?'
'Brianaaa aku ingin berfoto
denganmuu!!'

"BRIANAAA WOY BAGUUUN!!!!" seru teman sekamarnya
Astaga. Tenyata itu mimipi. Ahhhhh Trisaaaa lo udah menghancurkan mimpi indah gueeee!!!

"Trisaaaaa!!! Kenapa lo bangunin gue hah?!!"  seruku kesal

"Heyyy nyonya Briana yang baik hati dan tidak sombong, lo lihat ini udah jam berapa hah?"  tanya Trisa temannya sambil menunjuk jam di meja sebelah tempat tidur

Jam menunjukkan angka 7.00 yang artinya mereka akan terlambat masuk kuliah jika membahas mimpi briana yang menurutnya indah itu.

"Aaaa yaampun" seruku panik sambil loncat dari atas tempat tidur dan langsung ke kamar mandi ,
"kenapa lo tga bangunin gue dari tadi??" teriak briana dari dalam kamar mandi

"Lo ini bener-bener pagi gini udah buat ulah dan menyalahkan orang lain, gue udah bangunin lo tau! Tapi lo malah melambai-lambaikan tangan. Lo kira gue ini kamera apa?
Cepatlah kalau lo  ga mau terlambat masuk kuliah hari ini." jawab Trisa panjang lebar

"Diamlah gue jadi ga konsen mandi! Gue juga tidak mau kalau harus dihukum oleh dosen galak itu karena terlambat masuk."

Setelah siap mereka berdua berangkat kuliah.

Yap, begitulah kira-kira kejadian sehari-hari yang dialami Briana dan Trisa. Briana dengan sikap teledor dan cerobohnya, Trisa dengan sikap dewasa dan sabarnya.

Briana Madison
Ceroboh,teledor,periang,berisik,pintar,tidak feminim . Dia tinggal berdua di kontrakan sederhana dengan temannya yang bernama Trisa Vall.

Punya cita-cita menjadi pemeran utama di dalam drama yang selalu ia tonton akhir pekan? Aneh? Tidak.

Menurutnya menjadi pemeran utama dalam sebuah drama itu sangat hebat, karena tidak mudah mendalami karakter pemeran utama apalagi.. Ahh sudahlah ini tak berfaedah lanjut saja

Orangtuanya sudah meninggal sejak ia smp kelas 2, dan ia anak tunggal jadi ia tinggal sebatangkara.

Beruntungnya Briana yang memiliki teman yang baik hati dan penyabar yang sekarang tinggal bersamanya.

Ia tidak mau tinggal di rumah lamanya karena, ia merasa sangat kesepian dan selalu merasa sedih. Kebetulan trisa mengajaknya untuk tinggal bersama kedua orangtua trisa.
Tapi saat mereka lulus sma, trisa terlibat masalah dengan orangtuanya sehingga mereka berdua memutuskan untuk tinggal di kontrakan, sambil kerja sampingan.

Beda dengan Briana yang ditinggalkan orangtuanya,
Trisa justru yang pergi dari rumah karena, yaa masalah keluarga.

Oke sudah cukup perkenalannya , kembali ke cerita

"Trisaaa cepatlahhh kita udah telaaat!!" ucap Briana yang sedang berlari tergesa-gesa di koridor kampus sambil menengok Trisa yang ada dibelakangnya

"Lihat ke depan Bri kalau ga lo-

Bruuukk

-akan jatuh" ucapan Trisa terpotong karena, yah, namanya juga briana. Briana menabrak, well, dosen yang akan mengajar di kelas mereka.

Great.

"Ma maafkan saya pak, saya ti tidak sengaja sungguh sa saya hanya sedang terburu-buru sampai tidak melihat ke depan" ucap briana kepada dosennya sambil ngos-ngosan

"Kamu ini briana kapan sih tidak ceroboh terus seperti ini?
Cepat masuk atau kalian berdua tidak kuijinkan masuk jam pelajaranku!" dosen itu memarahi Briana dan Trisa, terutama briana tentunya.

"Baik pak." jawab Briana dan Trisa bersamaan.

Saat di kelas

"Trisa sumpah lo ngeselin banget asli!"

"Lho ko gue? yang ngeselin tuh lo susah banget dibangunin"

"nah itu dia, gue tuh lagi mimpi indaaaah banget, lo harus tau gue em maksudnya di mim-

"Briana Trisa kalian mau terus lanjutin ngobrol apa perhatikan saya?" tanya dosen galak ,eh

"ehehe iya pak maaf ya" Briana yang sok manis

Bukannya diam Briana malah terus mengajak Trisa mengobrol, padahal Trisa sudah mau fokus mendengarkan dosen, tapi Briana terus mengajaknya ngobrol sampai

"Briana dan Trisa kalian keluar!" seru dosen galak itu tegas

dengan langkah gontai Briana dan Trisa berjalan menuju pintu kelas, dan sebelum keluar Briana berbalik

"makasih pak dosen yang ganteng baik dermawan,
tau aja saya belum sarapan dan sangat lapar sekarang.
Terimakasih banyak sekali lagi pak." Briana berkata seperti itu sambil cengengesan
tentu saja dosen itu tambah kesal

"Brianaaaa!! Keluar sekarang jugaa!"

Sontak seisi kelas tertawa melihat kelakuan Briana dan ekspresi dari wajah sang dosen.

3 DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang