2-Rokok

49 4 0
                                    

Hampir beberapa cowo membantah dan meluruskan bahwa rokok bukan berarti mereka nakal,terutama Aska yang kini sedang duduk bersama Niki di taman belakang.

"Istirahat itu waktu dimana perut lo di isi bukan mulut yang meminta hal yang ga seharus nya" ceplos Dira yang kebetulan juga duduk bersampingan dengan Aska.

"Ngomong sama siapa??" Tanya niki terheran-heran saat sahabat nya itu berucap tanpa menentukan siapa yang sedang ia ajak bicara.

"Aska"

Aska mengerenyit memandang Dira lewat ujung mata nya"ko gue??"

"Iya lo bau roko"

"Pasti tadi abis ngeroko" celetuk asya

Aska langsung belingsutan mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut asya,kepala nya celingak-celinguk melihat sekitar "berisik bego"

"Emang bener lo bau roko" timpal Dira lagi dan di lanjut Asya"dan itu artinya lo abis ngerokok"

"Hmm"niki berdehem"sebenernya apasih yang bikin kalian risih sama bau roko??"

"Bau nya itu cukup mengganggu, bau nya aja mengganggu apalagi asap nya??" Jawab dira.

"Ohh gitu.....mungkin ga semua orang ga suka sama rokok apalagi bau nya,dan itu artinya lo kalau ngerokok tau waktu"ujar niki sambil menepuk bahu Aska.

"Kenapa jadi ribetin ini dah, udah nih gue udah kerjain"

"Tiap hari ke Aska lo rajin gini"rengek asya setelah melihat hasil kerja Aska,sementara aska menampangkan wajah angkuh"iyalah gue gitu, ya udah gue ke kelas ya"pamit nya dan berlalu.

Kepergian Aska membawa dua makhluk baru,yang berasal dari tempat yang sering orang-orang bilang beskem pagan'bapa ganteng' Raldi duduk di bawah pohon besar begitupun Dirga.

"Sama nih abis ngerokok juga"ceplos Dira, dan mungkin gadis itu sangat membenci bau rokok.

"Lagi ngerjain apa sih" tanya raldi yang benar-bernar ga logis.

"Pertanyaan lo gasalah??"jeda asya sambil menampilkan wajah tak suka"udah kelas duabelas ga pernah punya cita-cita buat tobat"

"Lah ke tobat-tobat gue nanya lagi ngerjain apa??"

"Emang ada bener nya di nanya, orang pas miss jane ngasih tugas, tuh dua curut ga ada di kelas,sama satu lagi si sean"bela niki.

"Ciyee sean" goda Dirga

Ngomong-ngomong soal sean,laki-laki itu bertingkah aneh belakangan ini, awal nya sean hanya ngechat niki ya cuma sekedar p,p aja cuma niki dengan baik hati membalas nya,dan esok nya niki menanyakan apa tujuan laki-laki itu menghubungi nya dan jawaban, dia ga tau bahwa itu kontak niki, dan bodoh nya sean di situ tertera nama nya,hingga rummor menyebar menyimpulkan bahwa kedua nya sedang dekat.

Mendengar niki berucap seperti itu, Dirga bangkit dari duduk nya,niki kembali melanjutkan tugas yang di berikan miss jane,tak berapa lama Dirga kembali duduk di samping Raldi dan begitu pun Sean yang terlihat seperti orang khas baru bangun tidur menghampiri niki dan duduk di samping gadis itu.

"Itu an tadi si nikki nanyain lo" kata Dirga memecahkan keheningan, otomatis Dira asya dan niki mendongkak,semua nya melihat ke arah sean.

"Nanyain apa??" Jawab niki dengan nada nyolot.

"Katanya lo nanyain gue mau ngomong, ngomong aja"

Niki mengerenyit"apaan sih eng-"

"Tadi lo ngomongin sean"tukas Raldi.

Niki menghela napas lega"tadi gue ngomo--" lagi-lagi ucapan nya terpotong dengan Dirga "kalau ngomong tatap mata nya"

Dan lagi-lagi pula niki menghela napas,menatap lekat-lekat kedua bola mata sean yang berwarna coklat gelap dengan sedikit merah karna baru bangun tidur "tadi gue ngomong pas miss jane ngasih tugas inti nya lo eh,raldi dirga sama lo ga ta- maksud nya pergi" jelas niki sedikit terbata-bata.

"Emang gue kemana??" Tanya sean dengan nada yang begitu santai,tubuh nya terhuyung kebelakang dengan sanggahan kedua tangan nya,kaki nya berselonjor melihat niki yang ada di samping nya,dengan tubuh yang berlawanan membuat kedua wajah mereka dekat.

"Ya gatau,emang gue ngatongin"

"Kalau ga ada di kantong lo, itu artinya gue ada di hati lo"

Blusss, seolah detak jantung niki berdetak lebih cepat mendengar ucapan polos yang keluar dari mulut sean yang begitu santai, dan mungkin saat ini wajah nya merah, atau pucat, seolah tersadar niki mengerjap kan mata nya,pikiran nya kembali pada siapa laki-laki yang ada di hadapan nya, setiap kata yang keluar dari mulut nya itu tidak semua nya tulus dari hati, dan perlu semua gadis garis besari bahwa Sean adalah laki-laki yang penuh dengan kata-kata yang mampu membuat semua hawa terbuai,dan itu semua hanya di manfaatkan bahwa semua gadis mana pun yang ia inginkan bisa ia dapatkan.

'Kecuali gue, gue ga akan jatuh karna cowo ini' batin niki.

"Omong kosong" balas niki sambil buru-buru membereskan buku-buku nya dan ingin segera menghilang dari hadapan sean.

Setelah beberapa langkah niki yang cukup jauh dari keberadaan tiga curut itu, niki mendengar gelak tawa dari ketiga nya, seakan menertawakan kemenangan sean yang mampu membuat niki terpaku akan ucapan nya.

******

Dua jam di pelajaran terakhir free clas, guru ekonomi yang seharusnya masuk di kelas XII ips 1 kini tidak hadir alasan nya karna bu ame sedang sakit.

Niki merasa jengah dengan keadaan kelas yang begitu riuh, dengan ke empat laki-laki yang banyak di kagumi kaum hawa sedang tertidur pulas,dengan susunan kursi, Aska di pojok belakang kanan, Raldi di pojok kiri, Dirga dekat tembok belakang dan sean di tengah-tengah nya.

Niki merongkoh benda pipih yang ada di tas nya, dan berjalan keluar, duduk di tempat duduk semen yang ada di depan kelas, hembusan angin di sore hari menghambur lembut menyentuh kulit niki yang tak terbungkus,rambut yang tergerai indah sebatas pundak berterbangan,di tambah seseorang yang juga sedang berada di depan kelas dengan tawa yang bikin mata nya menyipit.

"Keindahan itu tak bisa ku dapatkan kembali,karna disana dia bahagia bukan dengan raga yang ku miliki melainkan bersama seseorang yang mampu membuat nya sebahagia ini"mata nya teralih memandang gadis yang berusaha berceloteh yang mampu membuat laki-laki yang ada di samping nya tertawa lalu merangkuh gadis itu.

Helaan napas berat keluar dari mulut niki, sesak yang ada di dada nya tak tertera gadis itu memilih memandang ponsel yang ada di genggaman nya berusaha mengalihkan pandangan nya.

"Woy" gebrak asya yang mampu membuat niki terlonjak kaget"hahahaha" asya tertawa melihat betapa terkejutnya niki dengan wajah tegang nya.

"Eh gila" balas niki yang kembali memandang ponsel nya.

"Ihh maenan hape mulu" rampas Asya"beresin buku lo, mau nginep di sekolah??"

"Emang jam berapa??"

"Udah jam empat lewat mau tigapuluh menit"

"Oh yaudah gue kedalem dulu"

Sepasang kaki nya membawa seluruh anggota tubuh niki ke arah dimana ia duduk bersama Asya, tangan nya sibuk membereskan buku-buku yang segera ia masukan kedalam tas, setelah siap niki berjalan kembali keluar kelas.

Di langkah ke tiga nya, sebuah tangan melingkar di pundank nya, dilirik si empunya yang ternyata Sean dengan wajah bantal,baju keluar,serta tas yang tergantung di pundak sebelah kanan nya.

Niki berhenti yang bikin sean juga berhenti lalu melihat kearah gadis itu"ayo pulang"

"Pulang??" ulang niki.

"Iya lo mau nginep??"

"lepasin"niki melirik tangan sean yang merangkul nya.

"balik bareng gue" kekeh sean lalu menarik tangan niki menuju tempat parkir dimana motor nya di simpan.

____________

maaf kalau ada typo-typo, semoga kalian suka sama yang ini, dan jangan lupa beri vote, kalau bisa sama komen -__- (hahaha miris)

inti nya smoga bagus

TulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang