pukul sebelas malam,tepat kumpulan anak pagan budaya, berkumpul di sebuah kedai yang biasa mereka datangi,anggota yang tergolong atas kelas ipa maupun ips ini selalu menjadi sorotan guru maupun murid, terutama ketiga laki-laki yang berada di pojok sana dengan kepulan asap yang mereka hasilkan,namun berbeda dengan Sean,laki-laki yang terbalut celana jeans panjang berwarna biru dengan atasan kaos hitam itu,menambah ketampanannya malam ini.
laki-laki itu duduk di antara Dirga dan Raldi,dengan gitar yang ada di pangkuannya, petikan serta baris lagu yang terus ia ulang-ulang "for the times that you rain on my parade" lirik itu terus terulang dengan petikannya.
Sampain-sampai dirga yang berada di samping sean jengah mendengarnya "kaga ada kelanjutannya apa tuh lirik"
"ga usah belaga main dah kalau ga bisa"ujar seseorang atas kedatangannya,beberapa pasang mata melihat kehadirannya lalu duduk di samping sean.
"bangsut berangkat sama siapa balik sama siapa"lanjutnya sambil menyomot keripik dan rokok yang ada di atas meja.
"emang si sean balik sama siapa As??"sambung raldi sambil terus memakan kripik yang menjadi kedoyananya,dan bayangan tadi siang kembali ia ingat,sebelum Aska dan dirga begitupun dirinya bangun sean sudah tidak di tempat,bahkan Aska harus pulang dengan mobil dirga.
"lah nanya gue,tanya aja sono sama anaknya"
Sean menyimpan gitar di samping kursi,laki-laki itu lebih acuh dengan pembicaraan ketiga sahabatnya,dan lebih memilih merongkoh ponsel yang bertumpuk notipikasi dari Mira disti netta begitupun ibunya"pusing" gumamnya.
"eh ngomong-ngomong gue kepo"aska angkat bicara setelah keheningan.
Dirga berdiri" pending dulu ceritanya gue mau mesen kopi"
aska menghela napas panjang"dua sama gue,bayar sama lo"
"tiga sama gue bayar sama raldi" sahut sean.
"eh si bangsut"raldi yang gelagapan mendengar yang di ucapkan sean seketika melempar kripik tersebut ke wajah sean, sehingga membuat si empunya yang sedang pokus dengan ponsel mendongkak"jangan lempar-lempar bangsut,makanan tau ga"
"makanan aja di sayang apalagi yang tadi lo anter pulang"pancing Aska yang sedari tadi menahan ke-kepoan yang amat besar terhadap sahabatnya.
"siapa??"tanya Dirga kedatangannya membawa tiga gelas kopi susu untuk ketiga sahabatnya.
Aska menunjukan sean dengan gerakan mata"balik sama siapa lo?"
"Niki"jawab sean yang sedikit terdengar gumaman.
"Uuuuuuwwwwwiiiiiiww"teriak raldi
"Uhuuuuuuyyyyyyy"Aska bersorak lebih histeris"gimana-gimana??"Aska mengubah posisi duduknya hingga menyerong ke arah sean.
"gimana apanya??"
"ya ... yang namanya balik bareng pasti ada cerita ya ga"
"Hmmm"kali ini dirga semangat menjawab.
"gpp gw g ada yg istimewa"ujarnya dengan singkat membuat ketiga sahabatnya menautkan alis.
"bacot apa dah??"
"tau seperti ucapan tapi lebih ke berkumur"ucap raldi dengan sedikit menerka-nerka"gj banget"
"gj aja kali,gj banget huh klo bener-bener ga jelas kaya kasus Jesika-mirna"sahut sean.
"tapi keren aja gitu sahabat gue bisa deketin miss jutek"
"Y bgt,tuh cewe cuek banget"
"cuek aja"raldi membalikan ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tulus
Teen FictionTidak ada yang percaya Seorang Sean adalah sosok laki-laki yang Tulus, karana selain di kenal playboy Sean orang yang cuma main-main dengan perasaan perempuan,sampai waktu mempertemukan ia dengan Niki gadis yang menutup hati karna terjebak masa lalu...