Bagian 4

13.3K 856 22
                                    


SELAMAT MEMBACA!!

sori typo

Author

____



"Nggak dapat Ayahnya anak nya juga bisa Hann"

"Tepat kan tebakan gue" ujar Mey bangga mengetahui perkataan nya waktu itu sesuai kenyataan.

Sementara Hanna hanya diam menekuk wajah nya sekusut mungkin meratapi nasib nya yang sama sekali tidak sesuai akan bayangan nya selama ini. Hanna baru menyadarai kedatangan Malik sekeluarga waktu itu adalah untuk menjodohkannya dengan putra keluarga mereka.

"Gue yakin lo bakalan bahagia sama Farhan"

"Dan gue juga sangat yakin cinta lo ke Om Malik yang kelewatan itu bakalan luntur seluntur-luntur nya"

Mey terus mengoceh mengatakan hal-hal yang membuat Hanna harus menahan nafas dan menutup telinga agar tidak panas hati mendengar ocehan Mey yang tidak ada artinya.

"Bisa diam?! Gue pusing Mey!" tegur ku kesal.

Suasana hati Hanna sangat buruk hari ini meski ia mendengar nama Malik namun semangat Hanna tidak muncul. Apalagi mengingat perjodohannya dengan Farhan akan dilaksanakan sebentar lagi.

Hanna tidak habis fikir bagaimana bisa dengan bodoh nya Hanna mengagguk kan kepala menyetujui pernikahan dirinya dengan Farhan.

Sementara diri nya sama sekali tidak tau menau masalah pernikahan, waktu itu Hanna hanya fokus kepada Malik saja, ia sama sekali tidak mendengarkan pembicaraan orang tuanya dan keluarga Malik.

Pesona Malik yang luar biasa membuat kedua mata Hanna seolah buta dan kedua telinga Hanna Juga merasa tuli, dirinya seakan terhipnotis terkunci kepada pesona Malik yang memabukan.

"Gue bodoh Mey, aarghh!"

Hanna memaki-maki dirinya sendiri, memaki kebodohan nya yang seolah terkena sihir pesona Malik yang membuat nya harus terjebak seperti ini.

"Hann, gue yakin kok lo nggak akan kecewa sama Farhan"

Mey mengusap punggung Hanna, berusaha memberikan nasihat-nasihat kecil agar sahabatnya ini mau menerima Farhan, bagaimana pun juga ini sudah dipersiapkan tidak mudah membatalkannya.

"Gue cinta sama Ayahnya terus kenapa gue harus nikah sama Anaknya"

Hanna menggerutu kesal perasaannya pada Malik tidak bisa berubah. Hanna mencintai Malik dan sangat tidak mungkin bila Hanna menikah dengan Farhan.

"Om Malik saja sangat tampan bagaimana anak nya Hann? Pasti jauh lebih tampan kan?"

Hanna mengerinyit bingung, mencoba untuk mengingat-ngingat bagaimana wajah Farhan. Kemarin ketika dia datang bersama keluarganya, Hanna sama sekali tidak memperhatikan bagaimana wajah Farhan, setampan apa ia sama sekali tidak melihat dan menyadarinya.

"Setampan apa pun Farhan tetap lebih tampan Ayahnya Mey" tegas Hanna.

"Ayahnya udah tua Hann. Sadar woy"

Hanna berdecak pelan menatap Mey seolah meminta bantuan "Gue nggak bisa sama Farhan Mey apa lagi nikah!"

Hanna tidak bisa menikah dengan Farhan apa lagi membayangkan pria yang paling Hanna cintai harus menjadi Ayah mertua nya.

Hanna juga tidak bisa tinggal satu atap dengan Malik dan harus menyaksikan kemesraan Malik dengan Faridah yang pasti selalu nempel.

"Nggak! Nggak gue nggak mau" kekeh ku.

"Seru kali Hann, lo jadi cinta mertua" Mey tertawa pelan membayangkan Hanna yang akan lebih sayang kepada Malik dari pada suaminya sendiri.

"Gila lo"

Rasanya saat ini Hanna ingin kabur, lari sejauh mungkin agar bisa menolak menikah dengan Farhan. Hanna tidak bisa kalau harus menikah dengan Farhan itu sama saja membunuh harapan Hanna yang ingin menikah dengan Malik.

"Gue kabur aja kali yah Mey" gumam Hanna frustasi.

"Kalau lo kabur, orangtu lo bisa malu Hann"

"Tapi Mey, gue nggak mau"

"Jangan egois Hann. Fikirin orangtua lo yang bakalan sakit kalau sampai lo nekat"

Benar apa kata Mey bila Hanna nekat pergi bagaimana dengan kedua orangtua nya yang harus menanggung malu karena ulah nya yang kabur di acara pernikahan.

Undangan dan para kerabat sudah jauh-jauh hari di sebar dan datang kerumah hanya untuk melihat Hanna menikah. Waktu pernikahan pun hannya tinggal menghitung hari jadi sangat sulit bagi Hanna untuk kabur.

"Gue rasa lo harus nikah sama Farhan Hann" ususl Mey yang langsung mendapat penolakan dari Hanna.

"Denger dulu Hann. Lo bisa ambil keuntungan dari pernikahan ini Hann"

"Maksud lo Mey?"

"Kalau lo nikah sama Farhan, selain keluarga lo bahagia lo juga bisa sangat bahagia Hann.."

"Lo bisa menatap wajah Om Malik sesuka hati. Pagi siang sore malam lo bebas menikmati wajah Om Malik Hann. Karena Bu Faridah nggak akan curiga kalau sama lo"

Hanna tersenyum lebar mendengar ide gila Mey yang seolah memberikan jalan keluar bagi Hanna.

Benar kata Mey, Hanna bisa sepuas nya menatap Malik tanpa ada yang curiga mengenai perasaan nya karena Bu Faridah hanya tau kalau Hanna menantu nya bukan saingan nya.

"Tapi inget lo mesti main cantik jangan sampai rasa yang terlalu itu merusak hubungan Om Malik dan Bu Faridah"

Hanna juga cukup tau diri tidak berniat untuk bersaing memperebutkan Malik karena Hanna dari segi manapun ia sudah kalah dati Faridah yang cantik dan anggun.

Hanna bukan wanita jahat yang akan menghancurkan hubungan mereka Hanna hanya ingin lebih dekat dengan Malik layak nya sahabat dan tidak lebih.

"Kalau sampe lo nekat gue orang pertama yang bakal mutusin hubungan sama lo Hann" Ancam Mey.

Hanna mengagguk mengerti akan ancaman Mey. Mey memang benar Hanna tidak boleh merusak hubungan Faridah dan Malik cukup dengan memandang saja.








_______


11 april 2018

honahon


HaHoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang