1

3.9K 403 330
                                    

Tae Hyung POV

Aku bersama Jimin, Jungkook, Jin, Suga, J-Hope dan Rapmons baru saja debut dengan album perdana kita, No More Dream. Dan aku bersyukur, BTS bisa menarik simpati warga Korea sehingga membuat kita menjadi trending topik.

Ini adalah awal dari perjuanganku, dan aku bersama BTS akan menjadi boyband terkenal di dunia. Hahahaha 😃😃

💞❤💞

Kenapa manajer menjadwalkan jumpa fans sepagi ini? Hei manajer apa kau tidak tahu semalam aku begadang karena menonton anime Tokyo Ghoul. Setidaknya kau bisa mengundur jadwalnya sehingga aku mempunyai cukup waktu untuk istirahat.

Aku memang sebal dengan manajer ku itu, tapi aku tidak mempunyai keberanian untuk memakinya. Begitulah tidak enaknya menjadi seorang idol. Harus hormat dan patuh pada atasan dan agensi.

Ketika di perjalanan, aku duduk di sebelah Suga yang terlihat asik menikmati se-cup es krim vanilla.

"Hei hyung, boleh aku meminta sedikit es krimmu?" es krim yang sedang di makan Suga terlihat begitu nikmat. Es krim itu terlihat seperti memanggil-manggil ku. Tae Hyung, kemarilah, Makanlah aku. Jika ku ibaratkan, seperti itulah ucapannya.

"Bukankah kau sudah punya jatah es krim sendiri?" Tanya Suga.

"Jatahku sudah dihabiskan oleh perutku." cengirku yang di ikuti dengan decakan Suga.

Suga menyodorkan es krimnya padaku. Ketika sesuap es krim itu masuk ke dalam mulutku, Aku menyadari bahwa es krim Suga lebih enak dari pada punya ku. Membuat aku ingin memilikinya seutuhnya. 😂😂

"Aih Oppa. Es krimnya untukku saja ya?" goda ku padanya dengan nada seperti sedang ber-aegyo.

"Kau menjijikan Taetae!" pekik Suga menghindari ku. Aku hanya tersenyum melihatnya bereaksi seperti itu. Yang penting aku bisa menikmati es krim ini dua kali.

Mian hyung, aku janji tak akan mengganggumu ketika makan es krim lagi. Tapi jangan salahkan aku jika melanggar janjiku tadi. Salahkan saja es krim itu, siapa suruh dia memanggilku untuk memakannya.

💞❤💞

Tak terasa kami sudah sampai di tujuan. Aku keluar dari mobil yang diikuti dengan anggota BTS lainnya. Setelah sebulan kami debut, suasana seperti ini sudahlah tidak asing lagi bagi kami.

Turun dari mobil dan di sambut dengan teriakkan histeris dari para penggemar. Aku sudah tidak terganggu dengan semua itu, mereka meneriaki namaku, berpakaian dengan embel-embel BTS, dan bahkan mereka mencoba untuk menyentuh ku.

"Oppa! Mau kah kau menjadi kekasihku? V oppa!" rengek seorang gadis yang berada dalam kerumunan. Perkataan gadis itu menarik perhatianku. Aku melangkah untuk mendekati gadis itu agar aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Langkah kakiku diwarnai dengan teriakkan histeris dari para gadis yang berada di sekitarnya.

"Berapa umurmu?" tanyaku pada gadis yang sempat menarik perhatianku. Mata gadis itu melebar dengan wajah yang tertegun tak percaya.

"15 tahun," ucapnya terbata-bata.

"Jika kau sudah berumur 18 tahun. Datanglah padaku, aku akan langsung melamarmu. Oke?" kataku sambil mengelus pelan rambutnya. Dan benar saja, ucapan dan tidakan ku tadi membuat suasana semakin kacau. Bahkan manajer harus menarikku dari serangan para gadis yang tidak terima dengan perlakuanku tadi.

Mereka melontarkan seribu rengekannya untuk menjelaskan rasa cemburunya. Fyyuuh, apa aku harus melakukan hal itu pada mereka satu per satu?

Memang tidak terlalu buruk mengadakan jumpa fans seperti ini. Aku hanya perlu duduk, memberi tanda tangan, dan menerima hadiah. Tidak melelahkan dan juga tidak membosankan. Tapi sesuatu terjadi padaku. Aku sama sekali tidak menyangka hal ini akan aku alami. Semuanya diluar dugaanku.

"Cupp." kecupnya tiba-tiba pada bibirku.

"Oppa, aku akan datang padamu  3 tahun lagi," ucap gadis itu setelah berhasil membuatku terkejut. Bagaimana mungkin gadis sekecil ini berani untuk mencium laki-laki duluan?

Wajahnya yang terlihat tersenyum malu-malu setelah menciumku itu menyadarkanku pada kejadian beberapa jam yang lalu. Ya, gadis yang baru saja akan ku janjikan sebuah lamaran jika ia sudah berusia 18 tahun. 

Aku tak habis pikir kalau gadis itu begitu percaya dengan omonganku yang kelewatan ngawurnya itu. Akhirnya aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal. Aku berharap ia akan cepat melupakannya.
.
.
.
.
Semoga saja dia melupakannya nanti.
Tbc

Unknown|| • TAESANA FF ||edisi Kangen Mphi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang