Taehyung POV_
"Taehyung! Bangun!"
Krusukk kruussukk... Bunyi itu berasal dari celanaku yang entah bergesekan dengan apa. Dan aku merasakan sesuatu yang berat ada diatas tubuhku. Dia terus menggerakan pinggulnya disana dan memanggil namaku.
"Taehyung, cepatlah bangun pabo!" teriakan itu semakin jelas ditelingaku. Aku bisa merasakannya bahwa sumber suara itu sangat dekat dengan telingaku.
"YAKK TAEHYUNG!"
"Ne!!!!" pekik ku kesal karena gendang telingaku terasa akan pecah. Ini terasa seperti dibangunkan dari tidur secara paksa sedangkan jiwamu masih berkelana entah kemana.
Aku mengucek kasar mataku dan aku terkejut karena mendapatkan kejutan yang menjijikan didepanku.
"Yak Kuki! Apa yang kau lakukan disana hah?" mataku terbelalak setelah melihat Jungkook yang tengah duduk diatas tubuhku. Matanya membulat dan dihiasi senyum yang ambigu. Omo! Bahkan para hyung ada disini dan melihat totonan yang tidak bermoral ini. Mereka tersenyum mesum.
"Kalian menjijikan!" omelku sambil menyingkirkan tubuh Jungkook dan bangkit berdiri. Mereka yang melihat reaksiku itu hanya terkekeh pelan sambil terus berceloteh menggodaku.
"Hahaha, lihatlah itu! Tae terangsang karena seorang Jungkook diatasnya," ceplos Jimin yang diikuti gelak tawa disana. Bahkan Jungkook juga ikut menertawainya.
"Terserahlah. Aku mau mandi, jangan ganggu aku!" ucapku dengan malas dan beranjak pergi dari kamarku.
Hari ini kami ada pemotretan, jam dua siang PD-nim mengajak anak-anak BTS makan, dan malam hari tidak ada jadwal alias kosong atau bebas.
Semoga mimpi aneh itu bisa ku lupakan secepatnya.
💞❤💞
Sesi pemotretan sudah selesai, dan kini kami tengah diperjalanan untuk makan siang. Kali ini aku duduk disebelah Jin-hyung. Aku sedang malas dengan mereka semua. Hanya Jin-hyunglah yang tadi tidak ikut menertawaiku dan malah membelaku.
"Hyung, sekarang kita mau makan kan?" tanyaku sambil menoleh ke arahnya.
"Ne, kau tahu PD-nim yang akan membayarnya. Ya itung-itung mengurangi bebanku untuk memasakan makanan buat kalian," ucap Jin sambil membetulkan posisi duduknya.
"Kau merasa terbebani Hyung?" timbrung Jimin yang duduk didepan kami sambil memasang wajah memelas kecewa.
"Kau diam saja bantet! Duduk dan berdoa supaya kita sampai dengan selamat!" ucapku ketus sambil menjitak kasar kepala Jimin.
"Yakk appo!!" teriak Jimin mengaduh.
"Ani, bukan itu maksutku," sergah Jin sambil menggelengkan kepalanya, "Aku hanya-"
" Ya sudahlah lupakan. Kita sudah sampai jadi tidak perlu dibahas lagi," ucapku santai sambil tersenyum.
Satu persatu kami turun dari mobil. Ketika turun indra penciuman kami sudah disambut oleh harumnya masakan yang menggoda perut. Sekejap aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling restaurant itu untuk memastikan apakah ada Army atau tidak. Dan keningku mengkerut setelah melihat sesosok gadis yang berpakaian tertutup serba hitam melambaikan tangannya dari balik tembok jalanan yang sepi.
Dibalik wajahnya yang tertutup bayangan topi dia tampak menatapku. Dia terus melambaikan tangannya dan sesekali menunjukkan kekesalannya dengan menggertakkan kakinya.
Aku kembali mengedarkan sekelilingku, tak ada siapa-siapa selain aku karena yang lain sudah masuk ke dalam restaurant.
Aku menunjuk ke arah wajahku sendiri sambil menatapnya bingung. Lalu dia mengangguk seperti meresponku. Sepertinya memang aku yang dia maksut.
"Hei Hyung kau tidak mau masuk?" ucap Jungkook yang muncul dari pintu kayu restaurant itu.
"Oke, aku akan menyusul nanti," jawabku singkat yang dibalas dengan anggukan mengerti. Lalu sosok Jungkook itu kembali menghilang.
Aku menghampiri gadis yang sedari tadi menungguku. Seharusnya aku tidak seperti ini, agensi sudah melarangku untuk menemui seseorang yang tidak ku kenal apalagi yang tidak jelas asal usulnya. Dan gadis ini termasuk seseorang yang belum jelas itu. Dia memakai hoodie dan topi hitam dengan celana jeans belel dan sepatu kets putih. Dan aku menaruh rasa curiga padanya. Bagaimana kalau dia adalah seorang mafia? Penyelundup narkoba atau bahkan seorang agen rahasia?
Ah sudahlah, hilangkan pemikiran bodoh mu itu Taehyung!
Aku menatapnya heran, "Kau memanggilku?" ucapku datar dan dia mengangguk.
"Ada apa?" tanya ku lagi padanya. Kenapa aku malah jadi pihak yang banyak bicara? Ini membuatku seperti orang yang memulainya duluan.
"Kau harus ikut denganku."
Dia melepaskan topinya perlahan sehingga membuat rambut panjangnya tergerai indah terpapar sinar matahari.
Ku tatap lekat sosok gadis didepanku. Mataku mencoba menemukan sesuatu yang mungkin bisa membuatku tak menyesal karena telah meladeninya.
Tiba-tiba mataku terperanjat saat pandanganku sampai diwajahnya.
"Kau dengar aku tidak?" ucapnya dengan kesal sambil melambaikan telapak tangannya diwajahku untuk mencoba menyadarkanku.
"Ahh, ne. Kau bilang apa tadi?" tanyaku setelah bangun dari lamunanku.
Dia mendengus pelan sambil memutar matanya kesal.
"Aku bilang kau harus ikut denganku," ucapnya dengan nada yang ditekan tegas.
Sontak aku mengerjapkan mataku kaget, dia gadis yang dimimpiku kan? Apa maunya mendatangiku lagi? Dan juga bagaimana mungkin aku bisa bermimpi tentangnya?
"Ahh itu,tapi aku tidak bi-"
"Tidak ada tapi-tapian! Kau harus ikut denganku!" dia menarik tanganku dan membuatku mau tidak mau mengikutinya dibelakang.
Dia tidak manja seperti gadis tiga tahun yang lalu ataupun gadis yang ada dimimpiku. Dia kasar, tidak manis, dan menyebalkan.
"Apa dia berkepribadian ganda ya?" batinku dalam hati sambil terus berjalan dengan tangannya yang menuntutku secara sepihak.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown|| • TAESANA FF ||edisi Kangen Mphi ✔
Fanfic[COMPLETED] V BTS yang terkenal jail dan hiperaktif itu berubah menjadi laki-laki yang dingin dan pendiam karena seorang FANSGIRL. Apa yang dilakukan fansgirl itu sehingga membuat V berubah 180° dari biasanya? Bahkan semua member BTS tidak mengerti...