Chapter 1

125 12 4
                                    

Margaretha membuka pintu kamarnya. Setelah seminggu yang lalu, ia tak pernah membuka pintu kamarnya. Penyebabnya? Karena ia diputusi oleh Rendy dengan alasan ia sudah bosan dengan Mar. Alasan yang sama sekali tak masuk akal kan? Padahal, 2 minggu yang lalu mereka sempat pergi ke dufan untuk refreshing. Mar masih ingat ketika Rendy menyuapinya dengan sepotong roti ketika di dufan sana. Namun sudahlah, ia harus melupakan Rendy cepat-cepat. Mar tak ingin ia gagal move on berkepanjangan seperti teman-temannya.

"Bi, aku hari ini pergi sekolah. Dah." Pamit Mar dengan senyum yang tampak dipaksakan. Bi Minah pun hanya tersenyum melihat anak majikannya sudah keluar dari kamarnya setelah sekian lama.

Mar pun mengendarai mobilio-nya dan bergegas pergi ke sekolahnya, SMA Taruna. Sesampainya disana, ia memarkirkan mobilnya dan segera menuju ke kelas XII-II IPA yang merupakan kelas tersuntuk baginya.

"Margethh !" Teriak Tia. Sangking terkejutnya, Mar sampai melompat dan menoleh ke belakang. "Paansih. Ngagetin ajalu." Jawab Mar ketus. "Lo kemana aja seminggu ini ? Gua kangen bat dahh" Mar tersenyum. "Eh, katanya lu putus sama si Rendy itu ? Bener?" Mar mengangguk malas. Ia tak memiliki nafsu untuk menjawab langsung. Tia tak berani mengatakan apa-apa lagi kepada Mar. Ia tak ingin membuat Mar menjadi terpojok. Sebenarnya, Tia merasa iba. Ia tahu kalau 3 hari lagi adalah anniversary-nya Mar dengan Rendy yang ke-1 tahun. Tapi, seminggu yang lalu Mar sudah putus dengan Rendy. Hal mana yang lebih menyakitkan daripada itu?

Mar pun duduk di bangkunya dekat jendela. Jendela itu mengarah ke lapangan basket tempat Rendy biasa berlatih. Tiba-tiba, Mar melihat Rendy berjalan dengan seorang cewek. Tunggu, apakah itu Nadya ? Nadya adalah musuh bebuyutan Mar sejak SMP dulu. Mar terus memandangi mereka. Tangan Nadya dan Rendy bergenggaman erat. Sesaat kemudian, langkah mereka terhenti. Dan, Rendy mengecup kening Nadya. Tunggu. Apa itu artinya mereka jadian ?! Mar menjadi semakin badmood. Ia tak tahan dengan apa yang dihadapinya sekarang. Ia pun menghirup udara dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya. Percuma. Apa yang dilakukannya kini membuatnya menjadi frustasi. Ia akhirnya mengambil iphone nya dan mengecek line nya. Rupanya, banyak sekali pesan pesan dari para uhm, penggemarnya yang menanyakan tentang keadaannya. Mar adalah seorang peng-cover lagu yang cukup terkenal di kalangannya. Jadi tak heran jika ia memiliki banyak penggemar. Mar merasa malas untuk menjawab pesan pesan itu. Ia pun mengecek timeline nya, dan ia menemukan status...

Nadya : Akhirnya taken sama Rendy. Ily 💕

Mar merasakan tubuhnya lemas. Ia sangat-sangat-frustasi dengan kejadian ini. Oh tuhan. Kirimkan malaikat pencabut nyawa untukku sekarang ! Tak terasa, air mata membasahi pipinya.

"Ambil nih. Jangan nangis ah, cengeng." Ujar seseorang.

Haihai! Ini cerita pertamaku lo:v semoga suka walaupun awkward banget + gak nyambung. Sorry, emang gak bakat nulis kok 😂
Baca terus kay?

If Where stories live. Discover now