Chapter Eight

63 8 0
                                    

-Hailee's Pov-

aku bangun cepat pagi ini, aku tak ingin harry menjemputku duluan. aku harus naik bus. sungguh, jika aku melihatnya lagi aku hanya akan menangis.

memikirkan taylor yang jelas-jelas pacarnya, sedangkan aku bukan siapa-siapa.

taylor yang masuk ke lingkaran kami, tapi harry membiarkannya.

hidup harry tidak hanya berpusat padaku.

sakit sekali jika memikirkan itu semua. aku menahan air mataku, mengatur nafas agar air mata yang kutahan tidak turun.

tidak, tidak pagi ini.

aku harus sekolah, dan bertingkah biasa. 

aku memeriksa ulang jadwalku, bagus, aku tak ada kelas dengan harry hari ini.

setidaknya ini awal yang bagus untuk menjauhinya. tapi perasaan mengganjal itu masih terasa, seperti perasaan sakit bercampur perasaan bersalah pada harry.

karena menjauhinya sementara ia tidak salah.

lalu aku menggelengkan kepalaku, tidak. aku tidak boleh menghakimi diriku sendiri terus menerus.

aku tidak boleh pesimis. pasti aku bisa.

aku segera bersiap dan turun ke bawah untuk sarapan. mom menyernyit melihatku datang.

"tak biasanya, ini baru jam 6 pagi kau tahu?" tanya mom padaku, menuangkan susu pada setiap gelas.

aku hanya mengangguk tak bersalah, "menunggu bus memakan waktu" jawabku.

lalu aku duduk dan memakan toast selai kacang itu. lalu setelah meminum susu aku langsung mencium pipi mom dan berjalan menuju halte bus.

lalu bus kuning familiar yang sudah lama tidak kunaiki datang. aku masuk, lalu duduk di bangku yang agak di belakang. di sebelah jendela. setidaknya kalau aku tidak bisa mengobrol dengan siapapun, aku bisa melihat keluar jendela. 

aku duduk sambil mendengarkan headset, mendengarkan lagu-lagu yang sudah ada di playlist ku.

aku menyanyikan sedikit lagu almost is never enough dari ariana grande. 

karena sepertinya lagu ini cocok sekali padaku.

lalu aku melihat seseorang masuk ke bus. ya tuhan aku tahu dia.

itu shawn mendes! murid paling populer di sekolahku. mungkin kepopulerannya dengan harry hanya berbeda tipis. dan jangan tanya aku siapa yang lebih populer. karena aku tidak tahu.

tuh kan, dengan harry aku jadi tidak tahu banyak. mungkin ini hikmah aku menjauhinya.

sial, bahkan aku belum benar-benar menjauhinya.

aku memperhatikan shawn berjalan masuk ke bus, mencari bangku. 

aneh sekali, karena aku tahu betul dia membawa mobil ke sekolah. 

mungkin mobilnya sedang rusak.

aku melepas satu headset ku. dan aku bisa mendengar segerombolan gadis yang ada di depanku mulai berbisik-bisik. 

membicarakan shawn tentu saja.

shawn masih mencari bangku, ketika cewek-cewek genit itu mulai menawarkan bangku di sebelah mereka. shawn hanya tersenyum ramah, astaga senyumnya!

ini hari pertama aku naik bus, dan aku sudah bertemu dia? seorang shawn mendes?

ini takdir ya? tuhan mengirimkan dia untukku agar aku melupakan harry?

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang