Chapter Fifteen

56 9 1
                                    

-Hailee's Pov-

aku melambai pada shawn yang ada di dalam mobil. lalu, mobilnya melaju. aku masih menatap mobilnya hingga ia menghilang di balik tikungan.

aku memegang dadaku sendiri, memastikannya masih berdetak.

ya tuhan, apa sih yang sebenarnya terjadi? rasanya hidupku terbolak-balik dan terguncang begitu saja.

dalam satu tarikan nafas seperti boom! semuanya berubah. terlalu banyak yang terjadi.

aku diancam taylor, yang menyebabkanku harus menjauhi harry, lalu tiba-tiba saja shawn datang.

datang dengan cara yang sama sekali tak berani kubayangkan.

aku kira saat kami berpisah di bus, itu adalah terakhir kali aku duduk dan mengobrol dengan shawn.

tapi hari ini? dia mengajakku makan dan bahkan menanyakan apa lain kali aku ingin ikut dengannya lagi.

ugh, tenanglah hailee. jangan terbawa perasaan dulu. mungkin shawn hanya mencoba bersikap baik.

seperti teman. ya, seorang teman.

aku tersenyum, lalu naik ke tangga menuju kamarku.


-Harry's Pov-

aku berjalan menuju rumah hailee, lalu aku menekan bel pintu rumah itu.

tak lama kemudian, pintunya dibuka. oleh ibu hailee.

"hai nyonya camrynn, hailee ada?" tanyaku sambil tersenyum.

"oh harry! sudah lama aku tidak melihatmu kemari! apa kabarmu sayang?" tanya nyonya camrynn, ibu hailee, yang langsung mencium kedua pipiku.

aku hanya membiarkannya, lalu tersenyum, "mungkin aku hanya sedikit sibuk nyonya, maafkan aku" ujarku.

"ah, jangan minta maaf begitu. hailee ada di kamarnya. kau naik saja" ucap nyonya camrynn, lalu mempersilahkanku masuk.

aku masuk sambil membawa pie caramel yang kubuat. entah kenapa aku agak sedikit emosi.

kesannya hailee kok mempermainkanku.

tadi diantar pulang tidak mau, tapi dengan shawn mau.

apa bedanya sih? apa mobil shawn lebih bagus?

ugh, menyebalkan.

aku mengetuk pintu hailee, lalu terdengar suara telapak kaki yang mendekati pintu.

hailee membuka pintu dan bisa kukatakan, tampangnya terkejut setengah mati melihatku.

seolah-olah ia tak pernah mengharapkanku muncul di balik pintunya.

padahal dulu hampir setiap hari.

"h-harry! apa yang kau lakukan disini?" tanya hailee dengan nada yang jelas-jelas dipaksakan ceria.

tuh kan, dia bahkan sepertinya tak senang melihatku.

aku langsung masuk saja ke kamarnya. lalu duduk di sofanya yang ada di dekat jendela tanpa rasa bersalah.

hailee menutup pintunya lalu menatapku.

"aku tadi membuat ini untukmu, tadi sih masih hangat. tapi ternyata kau lama sekali pulang ya. nampaknya urusanmu penting sekali makanya lama" ujarku sarkastik. sambil memberikan pie caramel itu padanya.

hailee menerima pie itu dengan salah tingkah, "um.. trims" ucap hailee. menatap pie buatanku.

"kau darimana sih?" tanyaku, entah kenapa tiba-tiba nadaku ketus.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang