01. Pagi yang cerah?

1.3K 165 59
                                    

Biasanya, setiap pagi di kediaman keluarga Kim pasti ada saja keributan yang melanda.

Entah itu suara si cempreng, bazz dan lain-lain.

Tapi kali ini keadaan terdengar hening dan hanya ada suara-suara binatang liar di luaran. Tidak ada yang berteriak, memekik sebal atau pun suara benda yang di tendang atau jatuh.

Sungguh aneh tapi nyata.

.
.

Yerim yang akrab di panggil Yeri, anak bungsu dari empat bersaudara  lagi duduk cantik sambil ngucekin matanya di pinggir kasur, baru bangun tidur.

Dia melirik ke arah jam dinding bermotif hello kitty di kamarnya dengan malas.

"Jam tujuh ya? Hmm..."

Yeri bakalan balik tidur lagi, tapi, tiba-tiba matanya membulat.

"Eh GOBLOK, JAM TUJUH? TELAT DONG?!" pekiknya tak percaya.

Yeri dengan segera meraih ponsel genggamnya yang ada nakas tepat di samping tempat tidur single bed-nya dan memeriksa apakah ada pesan atau missed call dari teman-temannya, yah bukannya cepet-cepet mandi, Yerim malah liatin hape.

10 missed call from Seulbear and ImRene

24 message from Seulbear, Wenson and Joybar

Mata Yeri membulat sempurna dan dengan gerakan cepat ia men-dial nomor salah satu temannya itu.

Tuut... tuut...

Nomor yang ada tuju, tidak men-

Klik!

Sekali lagi Yeri menelpon temanya tersebut dan tidak lama kemudian suara pekikan di ujung telepon terdengar sangat dahsyat.

"BOGEL PEAAAK, LO KEMANA BEGEE?!"

Yeri mengusap daun telinganya, gendang telinganya juga terasa pengang sesaat.

Wendy bangsat, umpatnya dalam hati.

"Gue kesiangan bangun, Wen. Gimana dong?" Yeri menghela nafas.

"Lo kan emang udah biasa telat, eh tapi nggak papa sih, kan hari ini libur." jawab Wendy dengan santainya.

Yeri masih dalam tahap loading.






"Maksud lo libur sekolah gitu?" tanya Yeri dengan wajah bodohnya.

"Lah? Kan hari ini guru rapat, jadi kita diliburin, dan kita hari ini mau latihan. Masa lo lupa? Lo telat lat-"

Tuut... tuut... tuut..

Yeri memutus sambungan telepon secara sepihak.

"YEHEEEY! LIBUR SEKOLAH LIBUR SEKOLAH!"

Yeri pun menari-nari di atas kasurnya dengan gerakan absurd.

"Yeeee yeee yeee yee!"

Mba Hyorin yang mau berangkat ke kampus lewat depan kamar adeknya, karna mendengar suara pekikan cempreng dari si bungsu, mba Hyorin pun langsung masuk ke dalam kamar Yeri.

"Yeri, lo ngapain?" heran mba Hyorin, dia telaah lagi kamar Yeri yang dari awal udah acak-acakan tambah hancur.

Yerim lompat dari atas kasurnya terus lari ke arah mba-nya, terus meluk sambil lompat-lompat kecil.

"MBA HYOOOO! HARI INI DEDEK LIBUUUUR YEEEEYY!" pekik Yerim dengan semangat.

Ngiiiiiiiiiing....

Selamat jalan kesadaran mba Hyo.

Kim SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang