Efek belum sempat baca, jadi sepertinya lebih aman jika posting share-an ini..
Tulisan Bp. Edi Lukito Nugroho (dosen elektro UGM yg putrinya meninggal kecelakaan di Pasuruan)
Ranting yang hilang...
HARI INI · PUBLIK
Sebuah ranting dari pohon itu tiba-
tiba patah.
Tidak ada lagi yang
mengajak,”Bapak, ayo sholat
berjamaah”. Tidak terlihat lagi
lampu kamar yang menyala di
sepertiga malam terakhir karena si
empunya malam sedang sholat
tahajjud. Tidak ada lagi sosok
perempuan mungil yang
menyiapkan sahur di ruang makan
menjelang subuh setiap hari Senin
dan Kamis. Tidak terdengar lagi
lantunan ayat-ayat Al-Quran setelah
kami selesai sholat subuh.
Tidak ada lagi yang menyambut
dengan ucapan,”Halo bapak…” saat
bapaknya pulang dari kampus.
Tidak ada lagi yang meminta waktu
untuk berdiskusi tentang kehidupan.
Tidak ada lagi pelukan hangat
setelah nasihat-nasihat kepadanya
tersampaikan. Dan tidak ada lagi
senyum khas yang disertai tatapan
mata yg lembut setiap kali
pandangan kita bertemu…senyum
dan tatapan yang tidak akan
terlupakan sampai kapanpun…
Kamu telah pergi Nduk,
meninggalkan kami semua. Tetapi
kamu pergi dengan meninggalkan
banyak pelajaran bagi kami.
Kamu mengajari bapak, ibu, dan
adik-adikmu tentang keshalihan.
Kamu mengajari kami sekeluarga
tentang bagaimana manusia
membangun hubungan dengan Sang
Khalik. Kamu mengajari kami semua
tentang kekuatan sebuah keluarga.
Kamu mengajari seluruh isi rumah
ini tentang persistensi dalam belajar
dan menuntut ilmu. Banyak sekali
Nduk yang kamu tinggalkan kepada
kami…
Dan kemarin setelah sholat subuh…
Kami berjanji akan meneladani apa
yang telah kamu tunjukkan selama
ini. Bapak akan melanjutkan belajar
bagaimana berlaku sebagai bapak
yang baik bagi adik-adikmu.
Demikian juga dengan ibu. Adik-
adikmu akan mencontoh semangat
belajarmu, semangat menuntut
ilmumu. Kami semua akan belajar
menumbuhkan keshalihan, seperti
yang telah kau tunjukkan.
Kami tetap akan belajar, meskipun
kamu sudah tidak berada di antara
kami lagi. Karena dengan cara itulah
kami akan selalu mengenangmu.
Karena dengan cara itulah kamu
akan tetap selalu berada di hati kami
semua.
Dan tiba-tiba saja muncul
kesadaran…tentang bagaimana
Tuhan sangat menyayangimu.
Dengan sholatmu, puasamu,
mengajimu, hormatmu kepada
bapak dan ibu, sayangmu kepada
adik-adikmu, semangat belajarmu,
rasa sosialmu kepada orang lain…
bagaimana kami tidak yakin bahwa
Tuhan sangat…sangat
menyayangimu. Dan ketika gurumu
menyampaikan kepada kami tentang
bagaimana setelah proses evakuasi,
kamu masih meminta dipasangkan
jilbabmu karena kamu ingin sholat
selama di ambulans yang
membawamu ke rumah6 sakit…
hilanglah semua keraguan kami
tentang apa yang akan kamu jalani
di alam sana, Nduk.
Tidak ada keraguan sedikitpun
bahwa Dia akan menempatkanmu
pada derajad yang jauh lebih baik.
Sementara kami…melalui dirimu,
kami ditunjukkan oleh-Nya
pelajaran yang sangat berharga.
Tentang keshalihan, tentang
keluarga, tentang menuntut ilmu,
dan banyak pelajaran lainnya yang
sangat bermanfaat bagi kami dalam
melanjutkan hidup kami.
Tiba-tiba kami tertunduk. Tiba-tiba
terpampang sebuah hikmah yang
luar biasa. Bagaimana Tuhan
mengatur semuanya dengan sangat
sempurna. Dia mengambil permata
hati kami, tetapi Dia
menempatkannya pada tingkat yang
jauh lebih baik. Dan Dia
mengajarkan kepada kami hal-hal
yang kami perlukan untuk
meningkatkan kualitas hidup kami.
Tidak sanggup kami mengangkat
pandangan ketika mengingat nikmat-
Mu ini…
Nduk, bapak menulis catatan ini
dengan berurai air mata. Bapak
sedih mengingatmu, tapi kesedihan
bapak diliputi oleh kesyukuran yang
luar biasa. Melalui dirimu, Tuhan
telah memberikan nikmat yang luar
biasa kepada bapak, ibu, dan adik-
adikmu…
Kamu telah mendahului kami, Nduk.
Tapi engkau tidak pernah pergi dari
kami. Engkau tidak pernah
meninggalkan kami, karena engkau
akan tetap berada di hati kami.
Selamanya…
Salah satu ranting pohon itu
memang hilang, tapi pohon itu
bahkan akan bertambah kuat,
bertambah rindang. Pohon itu masih
akan melanjutkan fungsinya,
memberikan keteduhan bagi
siapapun yang berada di
sekelilingnya…
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Rabb-ku
EspiritualHanya sebuah coretan yang berisi tentang asa-asaku di hari esok. Tak ada yang penting di dalamnya, hanya ingin menulis sesuatu.