5. Pendekatan

37 7 5
                                    

"Kev, gue pinjem mobil lo ya? Lo naik motor aja. Gue mau berangkat sendiri" tanpa nunggu persetujuan Kevan, Zera langsung mengambil kunci di nakas dan berlari kecil ke garasi.

"Tapi buat apa ra? Kenapa gak bareng gue aja?" Teriak Kevan dari dalem kamar.

"....."

"Ra!!"

"....."

Karna udah sebel, Kevan berlari ke arah garasi. Dan ternyata hanya ada 1 motor sportnya.

'tuh anak maunya apaan sih' Batin Kevan sambil mengacak-acak rambutnya.

Akhirnya pun Kevan berangkat naik motornya. Dia pun bersumpah bakal marahin Zera kalo mereka ketemu.

Zera sudah duduk manis di tempatnya. Dia mulai membaca novel dan memakai earphonenya. Tiba-tiba iPhonenya bergetar.

'Kevan?' gumam Zera. Tanpa berpikir panjang, Zera gak ngangkat tuh telpon. Setelah beberapa kali telpon Kevan gak diangkat, akhirnya Kevan pun dateng ke kelas Zera.

"Ra," panggil Kevan sambil duduk di samping Zera.

"...."

Dengan paksa, Kevan narik earphone Zera dan Zera pun langsung noleh dengan tatapan marah.

"Apa?" Tanya Zera dengan nada yang berisi sejuta benci.

"Gue cuma pengen tau, kenapa lo bawa mobil sendiri?" Tanya Kevan dengan halus.

"Gue cuma pengen mandiri. Oke?" Tanpa nunggu Kevan jawab, Zera langsung memakai earphonenya lagi.

Dan dengan berjuta kebingungan yang masih menghantuinya, Kevan pergi ke kelasnya.

'ganggu aja deh jadi orang. Untung kakak gue, kalo gak udah gue makan tuh orang' Batin Zera sambil menatap kepergian Kevan.

Bel masuk pun berbunyi. Zera mengikuti pelajaran dengan santai. Sampe bel istirahat pertama bunyi.

"Hallo Zera!!" Teriak Chika sambil menghampiri Zera yang sedang beres-beres.

"Lo tuh ya, bikin gaduh aja sih" Zera menepuk kepala Chika dan langsung pergi keluar kelas.

Di depan kelas, Zera bertemu dengan Lina. Zera ngajak Lina buat ke kantin bareng. Chika yang merasa terkucilkan pun manyunin bibirnya. Tanpa rasa kasian sekali pun, Zera ngebiarin Chika. Chika semakin sebal.

Di kantin, mereka bertiga duduk di bangku paling pojok, paling sepi, paling horor?.

"Lo mau pesen apa chik?" Tanya Zera sambil ngeliatin pujasera dan milih-milih.

"Gue mau gado-gado aja deh. Udah lama gak makan itu" jawab Chika dengan nada acuh tak acuh. Zera yang mendengarnya pun sudah biasa akan sifat sahabatnya ini.

"Kalo elo Lin?" Tanya Zera ke Lina.

"Gue minum milkshake aja deh" Lina tersenyum pada Zera. Zera pun mengangguk dan berjalan ke arah pujasera yang dituju.

Sambil menunggu antrian, Zera mengedarkan matanya ke seluruh bagian kantin. Dan sampai akhirnya mata Athan dan mata Zera bertemu. Athan tersenyum pada Zera dan terus memperhatikannya. Zera membalas senyum Athan dan beralih pandangan karena antrian sudah sepi.

Zera kembali ke sahabatnya dengan membawa nampan. Mereka bertiga akhirnya menyantap pesanannya masing-masing.

Tiba-tiba muncul pertanyaan di otak Zera.
'tumben Kevan ga nyamperin gue?' Batin Zera.

"Ra, lo kenapa ngelamun?" Tanya Lina dengan wajah menyelidik. Chika yang mendengar ucapan Lina pun ikut menoleh ke arah Zera.

Zera tersentak dan langsung membelakkan matanya.

Thinking Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang